Rutinitas Renjun kini kembali seperti biasa, berada di rumah dan menjaga kedua buah hatinya sendirian disaat sang suami bekerja. Renjun kemarin memilih tidak melanjutkan sekolah Ayden di Preschool karena harus pindah sebulan di Bali, dan ia pun merasa sudah cukup memberikan pendidikan preschool untuk Ayden karena dua bulan lagi ia sudah bisa masuk ke TK.
Renjun meletakan ponselnya di atas sofa, "kak, jagain dedek bentar boleh? Papi mau cuci piring sama kupasin kamu apel"
"Ciap Papi"
Renjun mengusap pelan kepala Ayden kemudian mendekat pada Mingrui. "Dedek sama kakak ya? Jangan nakal"
Mingrui hanya mendongak kemudian melanjutkan mainnya begitu juga Ayden. Mingrui menoleh pada ponsel Renjun yang menyala berada di sofa, ia pun berdiri dan mendekat melihat ponsel itu menyala.
"Hihiiii Pwapaa, kaa ma deee" celoteh Mingrui yang melihat lockscreen ponsel Renjun foto mereka bertiga. Tidak sengaja Mingrui menggeser layar itu menjadi kamera hingga menampakan wajahnya disana.
"Iiiii dwedweee" serunya senang melihat wajahnya sendiri. Ayden yang mendengar celotehan Mingrui sontak menoleh.
"Ih dedekkkk!! Jangan mainan hpnya Papi, ndak boleh" tegur Ayden kemudian mengambil ponsel Renjun dari tangan Mingrui.
"Iiiii, jammmm kaaaa"
"Gak boleh!!"
"Nouuuuuuuuu"
"Gak boleh! Nanti Papi malah"
Mingrui yang kesal pun sontak mendudukan dirinya bersiap menangis. "Eh jangan nangis, jeyek kamu kalau nangis" ucap Ayden.
Mingrui sudah mengusap matanya bersiap menangis, Ayden yang melihat itu bukannya takut adiknya nangis malah ide jahil muncul. Ia memotret Mingrui yang sudah bersiap menangis itu.
"Hahahahha jeyekkkkk!!"
"Jammmm kaaaa"
"Gak boleh!" Godanya membuat Mingrui sontak langsung menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Papa Papi - Guanren
FanficHanya kisah sederhana mengenai perdebatan 24/7 antara Papa Alin dan Papi Injun. © Yourxpine 🚦BXB , MPREG, homophobic dni 🚦