empat puluh enam.

5.5K 662 187
                                    

[ Hallo haiiii para kesayangannya Papa Papi!! Ternyata kesibukanku selesai lebih cepat jadi aku udah bisa update Kisah Papa Papi lagi hehe Happy reading!!]

•••

Di hari minggu pagi yang cerah ini, keluarga kesayangan kita semua tengah mengawali minggu pagi mereka dengan menemani si adik bayi berjemur.

Mingrui Lai, bayi yang baru saja menginjak usia satu minggu itu tengah tertidur dengan pulasnya di atas matras bayi dengan wajah tertutup oleh topinya itu.

Di sisi lain, Papanya tengah menyuapi sang kakak pancake yang telah dibuat oleh Papinya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain, Papanya tengah menyuapi sang kakak pancake yang telah dibuat oleh Papinya tadi. Sembari menunggu Mingrui berjemur sekitar lima belas menit itu, Papi Renjun menjemur beberapa pakaian yang telah di cuci oleh Papa Guanlin. Bukan di cuci, Guanlin hanya menaruhnya pada mesin cuci dan mengikuti intruksi dari Renjun, ya ibaratnya mesin cuci lah yang mencuci pakaian itu. Hanya pakaian Guanlin dan Renjun yang di cuci menggunakan mesin cuci, sedangkan pakaian Ayden dan Mingrui di cuci menggunakan tangan oleh Renjun untuk memastikan kebersihannya.

"Yang, kalau kesusahan taruh aja. Habis nyuapin kakak biar gue yang jemur. Lagian nanti juga kan ada bibi. Kenapa gak nungguin bibi aja?" ucap Guanlin ketika ia melihat Renjun beberapa kali meringis karena jahitan pada perutnya belum benar benar kering.

"Enggak kok, gapapa. Gue bisa"

"Pwii, mawu akak bantu?" tanya Ayden

Renjun menoleh dan menggeleng sembari tersenyum. "Makasih ya kakak udah mau bantu Papi. Kamu makan aja ya sama Papa, Papi bisa kok"

"Hmmm oteyyy!!" Ayden mengangguk sembari memanyunkan mulutnya. "Dedek kecil banget ya pwa" ucapnya sembari menunjuk Mingrui yang masih nyaman dengan tidurnya itu dan sesekali memainkan jari jemari adiknya.

"Kamu dulu juga segitu. Malah lebih kecil lagi"

"Emangna iya?"

"Iya, kecil. Kecil banget pokoknya segini" lanjut Guanlin sembari menyatukan jempol dan telunjuknya

"Ishh!! Pwapa boong ya?" kesal Ayden dengan sedikit berteriak membuat adiknya sedikit terusik

"Upss!! Cup cup dedekna akak no klaiii ya" ucap Ayden sembari menepuk pelan lengan Mingrui

Guanlin dan Renjun saling berpandangan dan tersenyum setelah mereka melihat anak sulungnya itu begitu sigap menangani adiknya.

"Nih kak, susunya adik"

Ayden menerima uluran susu dari Guanlin dan langsung meletakan ujung dotnya pada bibir Mingrui yang langsung dilahap oleh bayi mungil itu.

"Aduhhh emesnyaaaa" ucap Ayden sembari menopang dagunya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya masih memegang dot untuk adiknya itu.

"Napa dedek gemes anet ya? Gemes, ganteng, ndak kayak Papwa"

Guanlin yang mendengar itu sontak melotot dan menarik pipi Ayden.

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang