Delapan puluh lima.

4.6K 504 16
                                    

"Piwww piwww capidelmen telbangggg pyuhhhh"

"Minggil, piyuh piyuhhhh wushhhh"

Guanlin seketika tidak bisa menahan tawanya melihat Ayden dengan kostum spidermannya itu melompat kesana kemari bermain peran seolah ia spiderman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guanlin seketika tidak bisa menahan tawanya melihat Ayden dengan kostum spidermannya itu melompat kesana kemari bermain peran seolah ia spiderman.

"Awas! Kamu penjahat! Kamu capidelmen tangkap!" Ucap Ayden pada Mingrui membuat Mingrui yang tengah belajar berdiri sembari membawa boneka kesayangan milik Ayden seketika menoleh dan menjulurkan lidahnya.

"Ih! Papaa! Penjahatnya ngeledek akak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih! Papaa! Penjahatnya ngeledek akak!"

Guanlin lagi lagi terbahak. "Mana ada spiderman ngadu ke bapaknya sih?" Sautnya.

"Ish! Papa juga penjahat. Ndak boleh ngeledek capidelmen!"

"Capidelmen capidelmen, Spiderman kak"

"Biyalin cih. Akak macih belum lancal ngomong kok"

"Makanya belajar"

Ayden mendengus kemudian melanjutkan mainnya. Ia lompat pada setiap sofa begitu saja membuat Mingrui ingin mengikutinya.

"Aaaa papappapp bwaaa" oceh Mingrui merangkak kepada Guanlin dan menunjuk Ayden.

"Kenapa? Mau ikut lompat lompat kayak kakak? Gak bisa kamu dek. Coba belajar jalan dulu"

Guanlin menarik Mingrui dan memberdirikannya. "Kak, coba dedek dipancing sama mainan kamu"

"Kakak ndak punya pancing Pa"

"Astaga. Maksudnya mainan kamu terserah"

"Oh, ini bental" Ayden mengambil mainan mobil mobilannya.

"Tuh dek, Kakak punya mainan. Sana samperin"

"Nihhh, Rui cini donggg" panggil Ayden

Guanlin perlahan melepas tangannya yang menahan tubuh Mingrui satu dua detik, Mingrui kembali duduk.

"Ish, gimana cih. Dedek ayo cini jangan malas"

Guanlin terkekeh. "Adeknya dikatain malas"

"Kenapa?" Tanya Renjun yang baru saja bergabung karena ia tadi harus memasukkan baju ke mesin cuci terlebih dahulu.

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang