dua puluh enam.

7.5K 744 85
                                    

Keluarga kecil Guanlin kini tengah berada di salah satu hotel tempat berlangsungnya pernikahan iparnya, siapa lagi kalau bukan abang kesayangan suami mungilnya, Kun.

Mereka sengaja menginap dua malam di hotel ini, malam sebelum dan malam sesudah pernikahan agar mereka tidak perlu repot harus bolak balik selama persiapan pernikahan.

Semua persiapan sudah hampir selesai 95%. Pernikahan yang akan di gelar pada esok hari itu rencananya hanya mengundang keluarga inti serta teman teman terdekat dari kedua mempelai.

"Injun, Ayden biar malam ini tidur sama Bunda Ayah aja ya?" ucap Bunda yang tengah menggendong Ayden yang sepertinya sudah mengantuk itu. Karena bocah mungil itu sedari tadi sudah beberapa kali mengusap matanya dan menyandarkan kepalanya di bahu neneknya

"Eh, jangan Bun. Nanti Bunda gak bisa tidur nyenyak kalau sama kakak"

"Ngomong apa sih kamu ini? Mana mungkin Bunda gak tidur nyenyak, Ayden kan anteng kalau tidur. Gak kayak kamu pas kecil, tidurnya muterin kasur" ucap Bunda yang kemudian membuat Renjun memanyunkan bibirnya

"Gapapa, nak. Ayah sama Bunda malah seneng kalau ada Ayden. Kamu juga biar bisa tidur nyenyak, biar besok gak kecapekan"

Renjun mencoba berfikir sejenak. "Gimana, Lin?"

"Ya udah, gapapa yang. Itu Ayden juga udah ngantuk banget kayaknya"

"Pwiii, mawu cucu" ucap Ayden sembari kembali mengusap matanya dan menguap

"Renjun buatin susunya dulu Bun. Ayden gak bisa bobok kalau belum minum susu soalnya"

Bunda Renjun mengangguk. "Ya udah, nanti anterin aja ya ke kamar Ayah Bunda. Bunda mau gantiin bajunya Ayden dulu"

Renjun mengangguk, ia segera kembali ke kamar yang ia inapi dan membuatkan anak sulungnya itu susu, setelahnya dia ke kamar orang tuanya, namun ternyata anak sulungnya itu sudah tertidur dengan pulasnya.

"Kakak udah tidur, yang?" tanya Guanlin yang baru saja memasuki kamar dan melihat Renjun tengah duduk di depan kaca rias sembari memoleskan skincare malamnya

"Udah"

Guanlin mengangguk, matanya tidak sengaja menangkap sebotol susu di nakas. "Kok susunya disini? Belum lo kasih?"

"Keburu tidur, ya udah gue bawa balik" jawab Renjun yang di angguki Guanlin. "Abang udah balik ke kamar? Persiapannya udah beres semua?" tanya Renjun yang kemudian membalikan badannya menghadap Guanlin

"Udah. Udah siap semua"

"Ya udah lo bersih bersih dulu gih, gue juga udah siapin piyama lo tuh"

Guanlin berjalan dan mengambil piyama yang telah Renjun siapkan. "Lo udah minum susu?"

"Udah"

"Bagus deh. Gue ganti baju dulu sama cuci muka" ucap Guanlin yang kemudian masuk ke dalam kamar mandi

Sekitar lima menit waktu yang Guanlin habiskan di kamar mandi, ia pun akhirnya keluar. Guanlin berjalan mendekat dan merebahkan dirinya di samping Renjun yang sedang berbaring sembari memainkan ponselnya.

"Jangan main hape sambil rebahan gitu, nanti mata lo sakit"

Renjun mendengus kemudian meletakan ponselnya di nakas. "Sini, tiduran sini" ucap Guanlin sembari menepuk dadanya

Renjun mendekat, masuk ke dalam dekapan Guanlin dengan kepala yang ia sandarkan di dada bidang suaminya.

"Gue tau perasaan lo sekarang lagi campur aduk" ucap Guanlin tiba tiba sembari mengelus kepala Renjun

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang