dua puluh empat.

8.6K 808 262
                                    


"Papiii papiiii"

Teriakan Ayden membuat Renjun yang sedang berada di dapur itu menoleh.

"Iya kak? Kenapa?"  Renjun memandang Ayden yang mendekat, "loh? Kok kamu gak pakai baju?" Renjun terheran ketika melihat Ayden berlari kecil dan hanya memakai pampers

"Papa mana kak? Udah di mandiin papa belum? Ini juga, kenapa bawa bawa selimut kamu kesini?"

"Nii papa mpol pii"

Renjun mengerutkan dahinya, "Papa ngompol?"

Ayden mengangguk. "Masa Papa yang ngompol sih? Kamu paling ya kak yang ngompol?"

"Ndakkk.. Papa pwiiii"

Renjun terkekeh, menjawil hidung Ayden. "Iya iya, Papa yang ngompol"

"Dih? Yang ngompol mah si kakak, kenapa jadi gue?" tanya Guanlin yang baru memasuki area dapur

Guanlin berjongkok di samping Ayden. "Dosa kamu kak ngefitnah Papa. Yang tadi pipis di Kasur siapa?"

"Kakak"

"Nah, berarti kakak yang ngompol"

Ayden beralih menatap Renjun. "Pwii"

Renjun menunduk, mengusap kepala Ayden. "Iya gapapa kak. Sekarang kakak belajar tanggung jawab ya, ini selimut kakak tolong bawa ke mesin cuci. Tau mesin cuci kan? Yang buat cuci baju"

"Wushh wushh?"

"Iya, wush wush yang di depannya kamar mandi, yang biasanya kakak nemenin Papi cuci baju"

Ayden mengangguk kemudian berjalan dengan sedikit kesusahan membawa selimutnya menuju mesin cuci.

Guanlin dan Renjun sontak terkekeh melihat kelakuan anak sulungnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Guanlin dan Renjun sontak terkekeh melihat kelakuan anak sulungnya itu.

"Yang"

Renjun menoleh kepada Guanlin. "Apa?"

"Morning kiss" ucapnya yang kemudian mendekat dan mencium bibir Renjun secara tiba tiba. Tangan Guanlin melingkar di pinggang Renjun guna mengunci pergerakan Renjun.

"PWAPAAAAAAAAA" teriak Ayden yang kemudian menendang kaki Guanlin

"Aduh!"

Guanlin dan Renjun seketika menyudahi pangutan mereka dan menoleh kebawah, kemudian terekekeh melihat Ayden yang duduk di lantai dan memanyunkan bibirnya

"Apa? Iri kan? Nih Papinya buat Papa" Guanlin kembali memberikan beberapa ciuman kepada Renjun

"Pwaaaa!"

Renjun terkekeh, ia kemudian menghentikan aksi Guanlin dan menunduk. "Kakak mau kiss Papi juga? Nih" Renjun menyodorkan pipinya kepada Ayden dan langsung di sambut bocah mungil itu

"Mwahhh"

"Papa nggak di cium juga?"

"No! papa jeyek" jawab Ayden sembari berlalu dan memeluk Papinya

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang