"Pwaaa!! Nda mawuuu!!"
"Pinjem kak, ih Papa kan juga pingin main"
"Noooo!! Ni puna akak!!"
Renjun hanya menghela melihat anak dan suaminya itu mulai berebut mainan.
"Pa, udah ah. Papa kan udah gede, ngapain sih masih rebutan sama anak sendiri?"
"Gue kan juga pingin main, yang" Guanlin kembali menoleh kepada Ayden. "Ayo kak, kamu kan udah mainnya. Gantian dong"
"Ndak mawuuuu Papwa!!"
"Lin!!"
"Gak, gak! Gue gak mau ngalah"
Renjun menarik nafasnya dalam dalam dan mendudukan dirinya di sofa.
"Yang gak mau ngalah, gak dapet nen!"
Hening seketika, Ayden dan Guanlin saling berpandangan dengan tangan yang sama sama masih memegang mainan.
"Nii pwa, uat papwa ja" (Ini pa, buat Papa aja)
Guanlin buru buru mengembalikan mainan Ayden. "Enggak, buat Kakak aja"
"Nooo. Pwapaaa"
"Kakak. Kakak kan masih kecil. Boleh nih mainan ini. Papa udah gede, udah gak butuh mainan"
"Ndaaakk, ni wat papwaaa"
"Kakak aja. Ayo kak, ambil"
"Papwaaa"
"Kakak"
Renjun kembali menghela, ia bangkit dari duduknya. "Udah ya, gak boleh ada yang deket sama Papi. Papi mau sama dedek aja"
Renjun berjalan meninggalkan anak dan suaminya itu.
"Pwapiiiii" rengek Ayden. "Ichhh. Papwa cih" lanjut Ayden sembari menghentakan kakinya
"Loh? Kok nyalahin papa?"
"Papwa akal! Not guddd!!"
"Not gud not gud. Bapak lo orang indo bukan bule, gak usah sok inggris gitu"
Ayden yang sudah malas meladeni Papanya itupun berjalan menyusul Papinya. Lelah dia meladeni kelakuan Papanya. Mungkin nanti kalau udah besar, Ayden akan berpikir untuk menukar tambahkan Papanya aja dengan Papa baru.
"Pwiiiii"
"Apa? Males Papi kalau kamu masih ribut sama Papa"
"Ndaakkk. Tu Papwa akal. No gud ya?"
"Kakak juga no good kalau rebutan mainan gitu. Nanti gimana kalau adek udah lahir? Kakak mau rebutan mainan juga?"
Ayden berfikir sejenak, ia kemudian meletakan kepalanya di depan perut Renjun. "Ndaa. Nti akak cering mainan akak ke dede" (Enggak, nanti kakak sharing mainan kakak ke dedek)
"Beneran?"
"Iyaaa pwapiii"
"Janji?"
Ayden kembali menegakan dirinya dan mengacungkan jari tengahnya. Yang sontak membuat Renjun melotot.
"Heh!!" Renjun buru buru membenarkan posisi jari Ayden. "Gini kak yang bener. Aduh kamu itu kayak papa kamu, suka bikin papi jantungan" lanjut Renjun sembari mengusap dadanya
"Niii anjiii pwiii"
"Iya iya. Kakak baik nanti sharing mainan sama adek ya?"
"Iyaa, no cering ma pwapa. Pwapwa no gud"
Renjun kembali menghela dan mengusap halus kepala Ayden kemudian menciumi pipi gemas Ayden hingga membuat bocah mungil itu tertawa kegelian.
"Dih nyuri start duluan" ucap Guanlin yang melihat Ayden sudah berbaikan dengan Renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Papa Papi - Guanren
FanfictionHanya kisah sederhana mengenai perdebatan 24/7 antara Papa Alin dan Papi Injun. © Yourxpine 🚦BXB , MPREG, homophobic dni 🚦