Pagi hari sekali Renjun sudah membantu Guanlin bersiap. Hari ini Guanlin akan pergi ke Riau, namun sebelum itu ia harus pergi ke kantor terlebih dahulu membereskan sedikit pekerjaannya yang akan ia tinggal hari ini.
"Udah! Ganteng banget sih" ucap Renjun memuji suaminya setelah ia berhasil memasangkan dasi di lehernya.
Guanlin terkekeh mencuri satu kecupan di bibir Renjun. "Makasih ya?" Ucapnya membuat Renjun mengangguk.
"Mau sarapan dulu gak?"
"Bawain bekal aja yang, nanti gue makan pas di jalan"
"Apa? Roti aja ya yang gampang?"
Guanlin mengangguk, ia keluar mengekori Renjun namun sebelum itu mereka ke kamar Ayden dan Mingrui terlebih dahulu memeriksa keduanya yang masih terlelap. Renjun memasakan Guanlin roti panggang secara cepat dan memasukannnya ke dalam kotak bekal.
"Gue berangkat ya? Kalau ada apa apa kabarin"
Renjun mengangguk senang, "hati hati ya Papa" Ucapnya diangguki Guanlin yang kemudian melajukan mobilnya meninggalkan rumah mereka.
Guanlin membereskan pekerjaannya sejenak, ada beberapa berkas yang harus ia periksa ulang dan tanda tangani. Sekitar pukul 9 Guanlin dan Daehwi pergi ke Bandara bersama.
"Tumben lo gak kirim etiket duluan ke gue?" Tanya Guanlin.
"Oh iya lupa pak bos. Gapapa ya langsung nanti aja"
Guanlin menghela dan mengangguk, tidak lama mereka sampai. Setelah memarkirkan mobilnya, mereka berdua berjalan menuju terminal keberangkatan. Mata Guanlin memincing kala melihat seseorang yang tidak asing dimatanya.
"Itu kok kayak suami gue ya Dae?" Ucapnya sembari menunjuk seseorang yang berdiri 50 meter di depannya.
"Eh mana pak bos?"
"Itu pakai hoodie biru, kayak hoodie gue deh. Itu tasnya juga yang dibeli kemarin? Yang gue dapet seron— eh iya itu mah laki gue. Mau kemana dia? Kok gak bilang?"
Guanlin berjalan cepat kemudian menarik Tas Renjun membuat Renjun kaget. "Eh!? udah dateng?" Ucap Renjun membuat Guanlin bingung.
"Mau kemana? Kok gak ijin? Anak anak mana?"
Renjun terkekeh, ia mengusap pelan pundak suaminya. "Maldives"
"Hah? Yang? Yang bener aja lo?! Gue gak ijinin! Aneh aneh aja kelakuan lo!"
Renjun membungkam mulut Guanlin "Linn, jangan keras keras. Gue perginya sama lo. Enggak sendiri"
"Hah? Kok?" Guanlin sontak menoleh pada Daehwi. "Maksudnya gimana sih?"
Daehwi terkekeh, "biar kak Ren yang jelasin pak boss. Saya udah cek semua kegiatan selama 4 hari kedepan sudah saya kosongin. Meeting dan lain lain ditunda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Papa Papi - Guanren
Fiksi PenggemarHanya kisah sederhana mengenai perdebatan 24/7 antara Papa Alin dan Papi Injun. © Yourxpine 🚦BXB , MPREG, homophobic dni 🚦