lima puluh enam.

4.7K 578 51
                                    

Setelah dirawat kurang lebih lima hari, akhirnya hari ini Guanlin di perbolehkan pulang. Renjun kini masih membantu membereskan barang barang mereka yang ia bawa ke rumah sakit, sedangkan Guanlin, kepala keluarga itu tengah menelepon sekertarisnya.

Selama di rumah sakit, Renjun harus bergantian dengan Mama Guanlin untuk menjaga Guanlin karena ia sendiri harus bolak balik untuk mengurus kedua anaknya, terutama Mingrui yang masih membutuhkan susu darinya.

"Makan nasi uduk enak nih" ucap Guanlin yang sontak mendapat tatapan tajam dari Renjun.

"Baru juga sembuh! Jangan makan aneh aneh. Nasi uduk tuh ada santannya"

Guanlin memanyunkan bibirnya. "Yang, bosen banget tau sama masakan rumah sakit. Rasanya kayak gak kenal bumbu bumbuan"

"Ya salah siapa sakit?!"

"Iya iya salah gue"

Renjun bangkit. "Udah nih, administrasi juga udah gue urus. Tunggu dokter visit sekali lagi habis itu kita pulang"

"Nasi uduk ya yang?"

"Guanlin.."

"Bakso deh"

"KENAPA GAK SEBLAK SEKALIAN?!"

"Boleh tuh!" Jawab Guanlin sembaru tertawa lebar

Renjun kembali berdecak, ia mendekat dan mencubit pinggang Guanlin. "Usil banget jadi orang!"

Setelah visit terakhir dari dokter, Guanlin dan Renjun akhirnya pulang. Mereka memilih pulang berdua dengan Renjun yang menyetir karena kedua orang tua mereka menjaga anak anak mereka di rumah.

"Awas, tuh kalo lampu merah berhenti"

"Awas yang, ada semut"

"Anjir Renjun, lo ngelindes apa tadi?"

"BISA DIEM GAK SIH LIN?! DARI RUMAH SAKIT SAMPE SINI LO KOMEN MULU CARA NYETIR GUE!! KESEL BANGET!!"

"Ya gimana, lo daritadi mau nyerempet mulu"

"Ya mereka tuh deket deket gue mau apa?! Gue gak nyerempet juga"

"Sabar yang, sabar. Orang sabar punya suami ganteng"

"Ya itu, gue gak sabaran makanya dapatnya laki modelan lo"

"Salah mulu gue ya Tuhan"

Tidak lama, sampailah mereka di rumah yang ternyata Haechan dan Jaemin juga ada disana.

"Udah beneran sembuh lo lin?" Tanya Haechan saat melihat Guanlin masuk

"Udah"

"Pwapaaaa" panggil Ayden sembari berlari memeluk Guanlin

"Seneng banget ya Papa pulang?" Tanya Guanlin yang kemudian menggendong Ayden dan mencium beberapa kali pipi Ayden.

"Ndak. Biaca aja. Nana mainanna akak?"

"Lah? Malah nagih mainan nih bocil"

"Pa, istirahat dulu" tegur Renjun

"Iya sayangggg" Guanlin menurunkan Ayden, ia mendudukan dirinya di samping Mamanya yang tengah menggendong Mingrui.

Mingrui mengerjap menatap Guanlin yang memainkan pipinya, ia kemudian tersenyum sejenak membuat Guanlin memekik."Aduh si gantengnya Papaaaaa"

Mama Guanlin menepuk lengan Guanlin. "Heh! Belum cuci tangan udah pegang anak aja!"

Guanlin terkekeh, ia kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Mamanya.

"Ma"

"Apa?"

Kisah Papa Papi - GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang