4

28K 2.1K 42
                                    

Pagi hari di sebuah Apartemen, Seorang pemuda sudah bersiap untuk pergi kesekolah, Namun sebelum ke sekolah alangkah baiknya Ia makan.

pemuda itu adalah Andrean yang kini sedang menatap makanan yang ada di depanya, ia kemudian memakan makanan Tsb dengan penuh kenikmatan.

"Haaah, Hidup tenang gini Rasanya."Ucap Andrean mengingat Semua Drama yang ada di sekolahnya.

Andrean menatap ksong di depan "Ya, untuk saat ini Ini memang yang terbaik."Ucap Andrena kemudian mengambil kunci motornya dan kemudian langsung Menuju sekolahan.

Andrean kini sudah sampai di sekolahan, Ia memarkirkan motornya di tempat biasa ia parkirkan motor ya itu di pojok alasanya supaya cepat sampai dan keluar parkiran.

Di prakiran kembali Andrean melihat drama yang biasa ia lihat, Dimana Ana yang menangus, William yang marah dan Vania yang marah entah kenapa Andrean bosan melihat semua itu dan memilih mengabaikanya.

"Ndree."Panggil seseorang yang biasa ia dengar suaranya, Siapa lagi kalo bukan Noah yang berjalan keluar dari mobilnya.

"Hm."

"Ck, Masih pagi kusut amat tuh muka gue udah nunggu dari tadi anjir."Ucap Noah.

Noah melihat pandangan Andrean yang tertuju pada Drama di depan mereka "Oh itu, Tadi si Wiliam Ngamuk sama Vania katanya Vania dorong Ana padahal gue dari tadi disini Dan melihat kalo Ana jatuh sendiri."Ucap Noah Andrean hanya mengangguk.

"Anehnya, Si Ana malah bilang kalo ia di dorong kan Aneh."Lagi Noah menyampaikan sebuah fakta baru yang membuat Andrean Kaget.

"Play Victim." Gumam Andrean yang masih di dengar Noah.

"Benar."Ucap Noah membenarkan.

"Jangan ikut campur, Kita langsung kekelas."Ucap Andrean, Ia juga tidak ingin ikut campur dalam Masalah ini Biarlah Alur tetap berjalan terlebih Andrean Sebatang kara itulah yang membuat Andre sebisamungkin Jauh dari Kata Masalah.

Noah dan Andrean berjalan dengan Santai menuju kelas mereka sembari mengobrol tentang banyak hal.

"Ntar gue ke Apart Lo ya, Bosen gue di rumah."Ucap Noah.

"Tapi gue mau ke Cafe."Ucap Andrean.

"Oh ya ke Cafe saja, Sekalian mau makan Gratis."Ucap Noah dengan cengiran.

"Hm."Ucap Andrean, Noah bersyukur bisa mempunyai teman seperti Andrean Bukan hanya dia baik namun juga pintar, Mandiri dan gak tergantung dengan orang lain.

Walau dalam diri Noah, Ia juga kasihan dengan Andrean Di usia dimana Anak seharunya Pacaran, Main dan belajar dia di tuntut harus bisa Mengelola usaha.

Akhirnya mereka Sampai di kelas merek, Andrean dan Noah duduk di bangku mereka dan masih Andrean yang mendengarkan Noah bercerita entah apa itu.

Saat Noah Asik cerita Gurupun datang, Dan jam pelajaran pertama di mulai, "Pagi Anak-anak."Ucap Guru yang mengajar.

"Pagi."Jawab mereka.

"Baiklah, Sebelum kita pelajaran Alangkah Baiknya kalo kita Berdoa."Ucap guru itu.

Dan semua murid yang ada di kelas berdoa menurut kepercayaan mereka masing-masing.

Setelah selesai berdoa akhinya pelajaran dimulai, Mereka mendengarkan guru yang memberi materi dengan tenang dan kondusif.

****

Setelah bergelut dengan pelajaran akhirnya merek selesai dengan jam pertama sampai Jam ke empat pelajaran merek.

"Baiklah anak anak selamat beristirahat saya tinggal."Ucap Guru yang kemudian pergi keluar kelas.

Andrean (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang