29

13.3K 1.1K 47
                                    

Setelah kejadian Dimana bunuh diri Andre sedang berada di Parkiran untuk segera pulang yaa setelah kejadian Bella sekolah memulangkan Siswanya lebih cepat.

"Gue mau ke Cafe mau jernihin otak gue, pusing banget gue."Ucap Andre.

"Lo gak usah fikirin hal itu Bella bunuh diri karena kemauan dia bukan salah lo."Ucap Wiliam.

"gue gak mikirn bella."Ucap Andrean jujur, Ia ingin ke cafe karena dia pusing sama urusan keluarga sanjaya karena baru saja ia dapat laporan kalo Ana sempat di tangkap sama Anak buah sanjaya untuk Ada Zyan yang menolong.

Saat mereka tengah duduk santai sambil mengobrol datanglah Vania, thalita dan Stevi
"Haiii Andreee." Ucap Stevi menempeli Andrean.

Oke Kali ini Andrean Sudah sangat Risih dengan keberadaan Stevi ia muak dengan sifatnya yang selalu menempel padanya dia menghargai perasaan Stevi ( Karna lo blm tahu Stevi Andre) Tapi Kalo kayak gini Mah jadi Gak nyaman buat Andre.

"Lepas."Ucap Andrean pada Stevi.

"Gak mau."Ucap Stevi memper erat Pelukan Tangannya.

Dengan kasar Andrean mengentakan tubuh Stevi membuat dia tersungkur "Kok kamu kasar Ndre."Ucap Stevi.

"Lagian salah lo Andre lama lama juga Risih sama kelakuan lo kunti."Ucap Noah.

"Eh siapa yang lo sebut kunti Tuyul."Ucap Stevi menatap rajam Noah.

"Serius lama lama kalian cocok loh."Ucap Daniel menatap Stevi dan Noah.

"Dih Najis."Ucap Noah dan Stevi berbarengan.

"Nahlo Serius dah jadian aja lah kalian."Ucap Calvin.

"Ogaah."Lagi Stevi dan Noah barengan jawabnya.

"Lo bisa gak ngikutin gue."Ucap Noah.

"Heh lidi lidian Yang ada lo yang ngkutin gue."Ucap Stevi.

"Ck, Jangan ganggu gue."Ucap Andre kemudian menyalakan motornya untuk langsung menuju Cafe.

"Denger tuh."Ucap Daniel.

Akhirnya mereka semua keliar dari Area sekolahan dan ikut perjalanan dalam menuju Ke arah Cafe Andrean.

Sesampainya di Cafe Andre terkaget melihat Zyan yang ada di Cafenya "Tuh manusia ngapain ?"Tanya Nevan.

"Gitu gitu kakak lu."Ucap Wiliam.

"Udah samperin."Ucap Devan.

Akhirnya mereka masuk kedalam Cafe dan ternyata Zyan sedang memperhatikan Ana yang sedang bekerja di Cafe ini.

"Gue baru tahu kalo Ana karja disini."Ucap Calvin.

"Sudah gak usah peduliin."

Mereka menghampiri meja Zyan "Hayooo kakak lihatin siapa."ucap Nevan yang mengagetkan Zyan.

",Kalo suka lamar dong, mumpung sama sama sendiri."Ucap Devan.

"Tahu, Keburu mati sia sia nanti."Ucap Andre

Zyan mendengar ucapan Andre terkaget lah kenapa kok bisa gitu "Kenapa ??"Ucap Noah.

"Dia kan di incar kerluarganya mau di jadiin pendonor jantung buat sodara tirinya."Ucap Andre.

Kaget tentu mereka semua kaget ini adalah fakta yang mereka baru tahu "Nanti kalo Kak Zyan udah nikah sama dia kan Lebih gampang ngawasinya."Ucap Andre lagi memanasi Zyan.

"Kalo tidak lengah dikit Bisa bisa sanjaya Mengambil Ana dan di jadikan Tumbal keluarga.",Ibuh Wiliam.

Zyan tentu ia berfikir keras kenapa juga ia harus mengundur kalo jika ia bisa membuat Ana Jadi istrinya maka itu akan mempermudah Zyan menjaga Ana.

"Tapi, Apakah dia mau sama gue." Ucap Zyan.

"Buseet Sejak kapan kakak gue jadi pesimis."Ucap Nevan.

"Ayolah kalo Belum di coba mana tahu."Ucap Andre.

"Baik akan gue coba."Ucap Zyan.

Merekapun mengangguk setuju Andre tersentum penuh Arti "Sory kak gue manfaatin lo kalo lo bisa nikah sama Ana maka tanggung jawab Ana sudah bukan gue lagi, tapi sepertinya Lo juga tulus sama Ana." Batin Andre.

******

Zyan menghampiri Ana yang sudah Selesai dengan sift kerjanya "Ekhem."Deheman Zyan pada Ana.

Ana yang mendengar itu sontak menoleh ke belakang "Oh Halo kakak yang sering ke Cafe tempat Aku kerja ya."Ucap Ana dengan Sopan.

"Hm."Hanya di balas Deheman oleh Zyan kenapa Karena jujur Zyan Sangat gugup.

"Boleh Ikut saya jalan sebentar."Ucap Zyan.

"Boleh sih, Gimana kalo taman Disana."Ucap Ana yang di Angguki oleh Zyan.

Ana dan Zyanpun berjalan seiras Usia Ana dan Zyan terpaut sangat jauh namun tak menurunkan rasa cinta Zyan pada Ana.

"Jadi apa yang mau kakak bicarakan ??"Tanya Ana.

"Gini, Kamu mau Nikah sama Saya."Ucap Zyan langsung tegas tanpa ada keraguan.

"Hemm kak, Kakak yakin sama ucapan kakak ??"Tanya Ana.

Zyan yang melihat keraguan di hati Ana jadi Pesimis "Iya, Saya yakin dengan ini melihat kamu saya jadi ingin berada di dekat kamu Selaku melindungi kamu dan saya juga gak tahu ini itu sebenarnya kenapa."Ucap Zyan.

"Kakak pastiin dulu perasaan di hati kakak, Umur aku masih kecil kak aku baru 16 tahun."Ucap Ana.

"Umur hanya Angka Ana Sikap dan fikiran orang lah yang menentukan seberapa dewasa mereka."Ucap Zyan.

"Aku tahu kamu sedang di kejar orang Ana."Ucap Zyan membuat Ana menjauh.

"Kenapa Anda bisa tahu."Ucap Ana.

"Haah, Saya adalah salah satu keluarga Addison Ana."Ucap Zyan.

"Ooh."

"Jadi kamu mau nikah sama saya."Ucap Zyan.

"Kalo misal nanti kakak nemu yang lebih cantik dari aku, Yang lebih Dewasa dari aku apakah kakak akan meninggalkan aku ??"Tanya Ana serius.

"Ya tidak mungkin Ana, Mana mungkin aku melakukan hal se bejat itu."Ucap Zyan.

"Baiklah Aku mau."

"Tapi apakah kamu juga mencintaiku."Tanya Zyan.

Ana menggeleng "Belum."jujur Ana.

"Terus kenapa Kamu mau."Tanya Zyan.

"Karena aku butuh seseorang, Aku butuh seseorang yang bisa kasih aku perhatian bisa menjaga aku dan bisa menemaniku."Ucap Ana.

"Baiklah aku mengerti, Aku akan menjagamu selaku ada untukmu Ana."Ucap Zyan

"Jadi mau kan kau menikah denganku."Kini Zyan melepas salah sati cincim yang ada di tanganya

"Ya aku mau."Ucap Ana zyan kemudian memasangkan cincin itu dan merekapun berpelukan.

Bersambung....

Next ??

Andrean (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang