Seharian sudah Andrean Tertidur karena luka yang ia terima "Eughh."Lenguh Andrean sedangkan di kamar Andrean masih Ada keluarga Addison.
keluarga Addison yang mendengar sebuah suara akhirnya menoleh, Betapa kagetnya mereka bahwa Andrean sudah Siuman.
FYI : Kejadian Andrean Itu terjadi saat Malam yaa, jadi sekarang sudah pagi dan Wiliam tentu saja sekolah.
"Kau sudah sadar Nak ??"Tanya Laras pada Andream.
"A-air."Lirih Andrean.
Dengakn Cekatan Laras memberikan minum untuk Andrean, Dengan tenang Andrean meminum di bantu oleh Laras.
"Kaliam siapa ??"Singkat Andrean.
Yaps, Kita kembali ke Andrean yang dingin "Kami keluarga kamu nak."Ucap Yuli.
"Mamaku sudah tiada dan bahkan saya tidak tahu siapa Ayahku."Ucap Andrean masih dengan wajah datarnya.
Disisi lain Adrian mendengar itu Tertohok, Tonyor, Tercolek, Tertusuk dan Ter ter Hatinya karna Anaknya tak mengetahui siapa ayahnya.
"Ini benar, Kami keluargamu dan aku Ayahmu."Ucap Adrian Dengan singkat.
Andrean melirik sekilas Adrian hanya sekali tatap Andrean sudah paham bahwa yang ada di depanya adalah Ayah kandungnya karena wajah mereka sangat menurun satu sama lain.
"Hm."Hanya di balas deheman oleh Andrean.
"Oke, Sepertinya Seluruh Manusia buatan Mas Adrian akan jadi datar dan Kulks."Ucap Laras menatap kesal Adrian.
Kenapa gen suaminya itu sangat kuat hingga semua anaknya menurunkan sikapnya, kesal dia Anaknya tidak ada yang bener.
"Apa salahku." batin Adrian melihat istrinya menatap Permusuhan dengan dia.
"Itu benar Nak kamu adalah keluarga kami walaupun kamu dari ketidak sengajaan tapi kamu tetap keluargaku."Ucap Tuan Addison.
Andrean menatap satu persatu keluarga Addison "Nama."Singakt Andre.
Semua orang mengerutkan Keningnya "Maksudnya Ndre, Kamu tanya nama kamu."Tanya Yuli.
"Nama kalian."Lagi Ucap singkat Andrean tapi kali ini Mereka paham.
"Kayaknya ini Versi lebih parahnya." Batin Yuli dan Laras.
"Kenapa dia malah lebih dingin dariku, Apa terlalu kuat Genku." Batin Adrian.
Melihat semua termenung membuat Andrean paham, Sejak dulu Andrean selalu peka terhadap sektiar "Ma'af."Ucap Andrean lirih namun masih datar.
"Eh, kamu gak ada salah kenapa minta maaf."Ucap Laras.
"Pasti, kaluarga Anda berantakan gara gara kehadiran saya."Ucap Andrean lagi-lagi ia meminta maaf setelah dengan Wiliam kemarin.
"Eh, Gak kok gak sama sekali walau aku bukan ibu kandung kamu kamu bisa menganggap kalo aku ibu kandung kamu."Ucap laras mengusap Pelan kepala Andre.
"Hangat."Gumam Andream.
"Baiklah, sekarang kita berkenalan Sama saya Sabara Fedrick Addison. kakek kamu kamu bisa memanggil aku kakek."Ucap Tn Addison.
"Kalo nenek Yuliana Sari Addison Nenek kamu Atau istri dari Kakek kamu."Ucap Yuli.
"Nama aku Larasati Addison Istri Ayah kamu kamu bisa panggil Aku bunda seperti Kakak kamu."Ucap Laras.
"Ekhem."Deheman seseorang membuat Andrean Menoleh.
Adrian sangat gugup, Jantung tidak berhenti untuk Berdetak sangat kencang "Adrian Martadinata Addison Ayah." singakt Adrian.
