Andre merutuki kebodohanya karena lari "Apasih yang lo lakuin Ndree kenapa lo bodoh banget."Ucap Andre pada dirinya sendiri.
"Seharusnya kalo emang benaran cinta sama dia lo ungkapain bukan malah melarikan diri."Gumamnya.
Andre mondar mandir tidak jelas beberapa menit kemudian datanglah William "Ndre."Panggil William.a
"Eh..kak."Ucap Andre.
Wiliam kemudian duduk di kursi taman dekat Andre di ikutu oleh Andre "Gini waktu itu lo pernah bilang ke gue kalo kita harua tanggung jawab, nah sekarang gue mau lo tanggung jawab sama ucapan lo, lo udah ngomong kalo lo suka sama Thalita jangan buat Anak orang kecewa sama diri lo Andre, mungkin gue gak pantes bilang gini tapi..Gak ada sejarah dimana keluarga Addison menjadi brengsek Andre."Ucap Wiliam.
"Lo bener kak, Tapi Thalita sudah di jodohin."
"Itu batal Andre, Saat lo membantai keluarga Sanjaya Ayah mendesak keluarga Adhitama untuk membatalkan pertunangan mereka."Ucap William.
Andre terdiam ia tak menyangka kalo ayahnya samapi segitunya "Gua gak nyangka kalo ayah mau melakukan itu untuku."Ucap Andre.
"Tentu lo juga anaknya Andre."Ucap wiliam.
"Ya lo memang benar."Andre tidak menyangka kalo Adrian bisa melakukan itu Karena yang Andre fikir bahwa Ayahnya itu menerimanya hanya karena tanggung jawab semata.
"Sekarang lo temui thalita."Ucap William.
Dengan kemantapan hati Andre kemudian berdiri dan hendak menghampiri Thalita namun saat di tengah taman ia malah berpapasan dengan thalita dan Vania.
Andre hanya diam melirik Thalita begitupun sebaliknya mereka masih terdiam belum ada yang memluai percakapan "eee awas gue mau kesana."Ceketuk Thalita.
"hm."Andre gugup.
Vania hanya melirik mereka berdua yang tengah gugup keduanya "Ndre nih Si Thalita mau ke ruang pengawas lo temenin dah, gue ada urusan sama Wiliam." Ucap Vania membuat Thalita Menatap tajam.
"Eh sayang di cariin juga."Ucap Wiliam yang tiba tiba datang ke arah mereka.
"Oh ini wiliam, ya udah lo ke ruang pengawas sama Andre ya gue mau jalan dulu sama Wiliam sudah selesai juga ujiannya."Ucap Vania.
Wiliam kemudian menggandeng tangan Vania dan berjalan menjauh dari Dua insan yang sedang menaham gugup itu.
belum ada percakapan yang terjadi di antara mereka yang terjadi hanya saling curi curi pandang."Eee mau ke Ruang pengawas kan."Ucap Andre.
"Eh..ee iya."Ucap Thalita gugup.
kemudian mereka berjalan ke arah Ruang pengawas ujian, "Mau di tungguin atau tinggal."Ucap Andre.
"Tungguin."Ucap Thalita Dengan cepat.
tanpa sadar Andre tersenyum "Ya udah masuk gih." Ucap Andrean pada Thalita.
Andre menunggu thalita di depan ruang pengawas "Andre."Panggil seseorang yang tak lain Adalah Stevi.
"Andre ngapain ??"Tanya Stevi namun tidak di jawab oleh Andre.
"Kok diam."Ucap Stevi.
"Pergi."Ucap Singkat Andre pada Stevi.
"Ih Andre sekarang jadi Jahat sama Aku."Ucap Stevi dengan nada Manja.
"Lo bisa pergi, Gue udah muak sama kelakuan lo."Ucap Andre lagi.
"Andre aku tidak akan menyerah untuk mengejarmu, sampai kamu bisa jadi miliku tidak akan ada yang bisa memilikimu bahkan bila haru aku membullynya."Ucap Stevi.
"Lakukan semaumu lakukanlah, tapi ingat satu hal menggangguku maka hilang nyawamu."Ucap Andrean.
"Kalian."Ucap Thalita yang sudah selesai dengan urusanya di Ruang pengawas.
"Tidak ada apa apa, Ayo ku antar pulang."Ucap Andre menarik Thalita dengan cepat meninggalkan Stevi yang mengepalkan tanganya.
Stevi menatap kedua orang yang kini menjauh darinya "Jika aku tidak bisa memilikimu maka siapapun tidak akan bisa."Gumam Stevi menatap Andre dan Thalita.
-Andrean-
Sesampainya ia di rumah Thalita ia melihat mobil yang ia kenal "Seperti milik Ayah."Gumam Andre.
Andrean dan thalita kemudian turun dari motornya Andre kemudian menuju kearah rumah Thalita.
"Aku ikut sepertinya Ayah ada disini."Ucap Andrean yang di angguki oleh Thalita.
"Ah Thilta sini."Ucap Faisal yang melihat Thalita pulang.
Beberapa saat kemudian datanglah Andrean "Waah ternyata yang di ucapkan kakak kamu benar ya, Bisa juga kamu suka sama cewek."Ucap Adrian.
Andre hanya menatap ayahnya dan enggan untuk berbicara kamudian ia duduk di samping Adrian ",Kenalin nih Anak bungsuku Andrean Askala Addison.",Ucap Adrian memperkenalkan Andre pada Faisal.
"yang ini Anak saya pasti sudah tahukan."Ucap Faisal yang di angguki oleh Adrian.
"Kita langsung pada intinya, jadi kapan perjodohan ini akan berlangsung."Ucap Adrian.
"Ayah."Ucap Andre yang terkaget mendengar itu.
"Apa ?? kamu kira kita semua tidak tahu apa yang kamu lakukan di luar sana ??"Ucap Adrian.
"Kamu anggap kita apa Andre aku ayahmu yang bahkan tidak tahu masalah yang kamu hadapi."lagi Adrian memarahi Anaknya itu.
"Aku cuma..."
",Apa kau tak tahu betapa paniknya satu rumah saat kamu di bawa wiliam ke rumah sakit tempo hari, Kamu gak tahu bagaimana kalang kabutnya Ayah saat mendengar itu."Andre hanya bisa diam mendengar ocehan Ayahnya.
"Jangan keras kepala Andre."Ucap Adrian.
"Sekarang jawab jujur, Kamu suka sama dia ??"Tanya Andre.
"Iya."Cicit Andre pelan sunggu ia tak bisa melawan Adrian dalam mode bapak bapak ini.
"Jawab yang benar Andre."
"Iya ayah iya Aku suka sama Thalita aku cinta Sama thalita sekarang Ayah puas ??"Ucap Andre dengan wajah memerah menahan malu.
Faisal melirik ke arah Anaknya "Kamu sendiri gimana ??"Tanya Faisal.
Thalita hanya diam ia tak tahu harus berkata apa namun sesaat kemudian ia mengangguk pertanda setuju.
"Baiklah Kita akan lakukan perjodohan ini."Ucao Faisal yang kesekian kalinya setelah ia dengan Adhitaka kemarin.
Bersambung .....
Next ??
