hari yang panjang

282 27 65
                                    

halloo

how are u guys?

hehe maaf maaf udah nunggu lama, jangan lupa vote dulu sebelum membaca, komen jugaa

happy reading bestiii

***

setelah upacara pembukaan di laksanakan, Reya dan teman temannya pergi di bawah pohon rindang dan beristirahat disana, mereka di beri waktu 15 menit untuk beristirahat.

"lo lihat gak sih Re tadi? Clari nyari kesempatan anjir, sok sok an gak kuat tuh bocah." ucap Vera julid.

Elsa dan Ando mendekat, tidak ingin meninggalkan hal seperti ini, apalagi kalau bukan gibah.

"gatel tuh cewek," komentar Elsa, Ia sudah tau seluruhnya, dan dirinya ikut geram dengan tingkah Aldrick yang tidak macho sekali menjadi cowok.

"bodoamat, ga peduli gue." ujar Reya sebal, dirinya masih ingat di suruh push up tadi, dikira gak capek apa ya.

pritt pritt pritt 

"waktu istirahat sudah habis! di mohon untuk berkumpul sampai hitungan ke sepuluh, 1!"

"oasu," umpat Reya dan Vera bersamaan, mereka berdua ikut berlari dengan yang lainnya karenahitungan terus berjalan dan tempat berkumpul yang lumayan jauh.

"tujuh,"

"delapan,"

"sembilan,"

"sepuluh,"

"jongkok!!" teriak kakak kelas tersebut kala beberapa murid yang belum sampai di titik perkumpulan.

Reya menggerutu dalam hati, 'kakak kelas anjing, ini pelantikan apa ajang balas dendam?'

"kalian diem aja liat temen kalian jalan jongkok tapi kalian enak enakkan berdiri disini?" Cila bersuara.

"kalian satu angkatan loh dek," 

Reya memejamkan matanya, berusaha untuk sabar, jika dirinya bersuara bisa saja teman temannya akan terkena atas perilakunya.

"katanya jiwa korsa,"

"semuanya sikap posisi!" ujar Arka.

dengan sigap, seluruh murid yang mengikuti pelantikan mengambil sikap posisi,tentu saja sambil menggerutu di dalam hati.

Reya milirik ke arah Aldrick dan kakaknya penuh dendam, awas saja, akan dirinya adukan pada mama nya. bodoamat, menurut Reya seperti ini itu tidak berguna, buat apa juga? ajang balas dendam? kalau mau balas dendam kan harusnya ke kakak kelas mereka dulu, bukan malah adek kelas.

"ambil dua set push up!"

***

beberapa rangkaian kegitanan sudah dilakukan, kini mereka akan melakukan jelajah besar dan Reya serta kawan kawannya sudah berada di pos 4 dimana berisi tentang pertolongan pertama.

di ujung kanan belakang sudah ada kakak kelas yang sedang berpura pura menjadi korban cidera.

dengan membuat tandu dari bambu dan tali temali, teman temannya mengangkat kakak kelas itu dengan hati hati, namun yang membuat kesal adalah, kakak kelas tersebut terus saja berteriak kesakitan, sumpah ingin sekali Reya sumpel tuh mulut dengan kaos kaki.

"kaki saya sakit! sakit banget, aduhh!"

"kak, diem dulu deh, ini maish di obatin!" teriak Vera sebal.

"sakit, kalian hati-hati dong!"

Reya sebal, cukup sudah, nih kakak kelas dikasih hati minta jantung, dasar alay.

"iya tau, tapi diem dulu deh kak, berisik tau ngga!" bilang saja berani, tapi ya bodoamat, siapa suruh berisik.

"waktu habis!" teriak seorang cowok yang memegang stopwatch.

yah, lagi dan lagi tidak akan jauh jauh dari hukuman kan?

menjauh dari pos 4, Reya dan Vera serempak berdecak sebal.

"alay banget tuh kakel," ucap Elsa.

"sikit, pilin-pilin. sumpah pengen gue cubit sekalian tadi." tambah Vera.

"udah udah, dia mah berani karna ada temen-temennya, coba kalo sendiri, kek cupu."

***

2 jam berlalu, kini Reya dan teman temannya sudah berada di post terakhir, di sebuah sungai kecol dengan air yang keruh.

"kita disuruh nyebur kesitu?" tanya Vera dengan ekspresi jijik.

ayolah, bisa di pastikan sungaiitu tempat orang orang membuat sampah, bahkan bisa Vera kliat beberapa plastik yang di singkirkan berada di pinggir sungai kecil tersebut.

"tugas kalian adalah mencari nomor milik masing masing di dalam sungai, itu adalah penentu kalian bisa masuk ke bantara atau tidak, paham?" jelas Alldrick.

Reya mengangguk malas, pasti banyak kotoran disitu.

setelah mengatakan itu, Reya dan teman-temannya egera memasuki sungai tersebut, beberapa kali mereka mendapat kertas kardus di bungkus plastik namun tidak terdapat nomor disana. Andi sudah mendapatkan nomornya, nomor 11 lalu ia lanjut untuk membantu teman-temannya, disusul yang kedua adalah Reya, cewek itu mendapatkan nomor 13.

"waktu habis, siapa yang udah dapat?"

Reya dan Andi angkat tangan, dari 8 orang di kelompoknya hanya ada 2 rang? really?

"cuma 2 orang? ambil posisi!"

mereka hanya bisa pasrah, sudah capek dan ingin segera membersihkan diri, biarlah mau apa para kakak kelas tersebut, mereka sudah tidak perduli, yang penting adalah mereka segera dengan cepat mengistirahakan diri mereka.

***

sore telah berlalu berganti malam, api unggun juga sudah dinyalakan 30 menit yang lalu.

teman temannya berkumpul di masing masing circle untuk bercanda, kini tinggal mereka menunggu hasil di esok hari.

Reya menatap kedepan, lagi, dirinya melihat Aldrick dan Clari yang dekat, dengan Clari yang diberi selimut dan Aldrick yang membawa teh hangat, memang Clari bilang jika dirinya tidak enak badan, maka dari itu para kakak kelas yang baik hati langsung merawat cewek itu dengan baik.

"caper banget ya tuh cewek," ucap Vera membawa 2 jagung bakar ditangannya, entah dapat dari mana dan Reya menerima dengan senang hati satu jagung dari sahabatnya.

"kenapa si cowok selalu ngomong hoax? buat muak aja," gerutu Reya.

"kalo yang ini bukan cuma cowonya yang salah sih, cewenya juga."

Reya mengangguk samar lalu memakan jagungnya ketika Aldrick beralih menatap kearah dirinya, apa apaan sih cowok itu?

tukang php.

"nih, minum."

Reya mendongakkan kepalanya, menatap Aldrick yang  menyodorkan segelas susu putih untuknya. 

"minum," ucap Aldrick sekali lagi.

Reya menerimanya, "udahkan, sana pergi."

"kenapa emang kalo gue pengen disini?" tanya Aldrick mendudukkan diriya di sebelah Reya.

"itu ada yang sakit kan, harus di jaga." ucapnya bermaksud menyindir secara halus.

Aldrick tersenyum simpul, "bilang aja cemburu," ucapnya lalu mengacak rambut Reya.

"heh kak Aldrick, lo mah kalau serius sama Reya ya serius, ga deket deket sama cewek lain, php bangetr jadi cowok."

nahkan, mantap Vera, lanjutkan!!

****

50 komen for lanjut🤭

vote yaaa

see u
(・–・) \(・◡・)/

Alphabet (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang