Seperti biasa, Reya berangkat di antar oleh kakaknya. Walaupun Reya masih merasa kesal dengan apa yang di katakan oleh kakaknya sewaktu di meja makan. Setelah sampai di sekolahan, Reya segera turun dan berlalu begitu saja tanpa pamit dengan Reza, Reza yang melihat adiknya bertindak seperti itu mendengus kasar, akan lama untuk Reya memaafkannya jika cewek tersebut sudah marah seperti ini.
Tak mau telat pergi ke kampus, Reza segera melajukan motornya dari sekolah, sedangkan Reya masih terus berjalan dengan raut juteknya, moodnya juga masih memburuk. Dan jika ada hal yang menyangkut Aldrick, sudah pasti mood Reya akan lebih memburuk lagi. Reya berjalan pelan melalui koridor sekolahan yang harus ia lewati untuk menuju ke kelasnya, rambut Reya tak tertata seperti biasanya dan jangan lupakan rok yang di pakai oleh cewek itu lebih pendek dari hari hari sebelumnya. Mungkin hari ini ia akan benar mendapatkan masalah besar.
"kusut amat mbak, gak di setlika ya?" tanya Vera sambil menyamakan langkah sahabatnya. Reya meliriknya sekilas tanpa mau menjawab.
"gak di kasih asupan sama bang Aldrick ya" goda Vera lagi, Reya menghela nafas lelah.
Ia memejamkan mata, "Aldrick jadian sama Clari" putusnya tanpa mau mendengarkan apa yang terjadi sebenarnya.
Vera melotot tak percaya, "ALDRICK JADIAN SAMA CLARI?" kini giliran Reya yang melotot. Cewek itu segera membekap mulut Vera yang terlalu bar bar, namun percuma saja, anak anak yang berada di koridor tersebut sudah mendengar teriakan Vera yang sangat sangat melengking.
"gausah teriak juga, anak anak lain jadi denger" ujar Reya sambil mrmrgang keningnya dan berjalan menjauh dari Vera dan tatapan anak anak lain yang seakan kepo dengan keadaan.
Vera menatap tak mengerti , "kok bisa?" tanyanya bingung. Dan mulai saat itu, Reya sudah mulai menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya.
Reya masuk ke kelas, cewek itu langsung saja menelugkupkan wajahnya pada lipatan tangan, Ando yang sedang duduk di meja menoleh dengan bingung kepada Vera yang tiba tiba saja muncul dan duduk di bangku dekat Reya. "kenapa?" ucapnya tanpa suara. Vera membuka handphone nya dan memberikan pesan kepada Elsa dan juga Ando. Menjelaskan semua yang terjadi pada Reya.
"Re," panggil Elsa dan di balas dengan guman pelan oleh Reya.
"heh! Cewek bar bar, lo kenapa sih?" tanya Ando.
Reya mendongakkan kepalanya, lalu mengacak rambutnya pelan.
"jangan jangan lo udah ada rasa sama Aldrick" tuduh Ando.
Reya menunduk lemas, hatinya kini merasa seperti gundah. Ia merasa sesuatu ingin kelur dari sana, terasa mengganjal dan membuat Reya semakin tidak nyaman.
"bangunin gue kalo udah ada guru" ujar Reya kembali menelungkupkan kepalanya ke meja.
Berita tentang jadiannya sang pangeran sekolah dengan murid baru menyebar begitu luas, bahkan penjaga kantin dan satpam pun sudah tahu mengenai hal itu melalui sosial media. Sedangkan Reya di dalam kelas tengah mendengarkan lagu walaupun guru yang ada di depan sedang menerangkan.
Dilain sisi, Aldrick merasa bingung. Siapa yang menyebarkan gosip yang tidak enak di dengar oleh telinganya itu.
'yah Kak Aldrick udah punya pacar, gue gimana dong?'
'dih, ya gimana?. Lagipun gue heran, deketnya sama cabe jadiannya sama cewek baru'
Aldrick mendengarkan ocehan ocehan tidak jelas di sepanjang jalan, hal itu membuat Aldrick menghela nafas berat. Cowok itu berjalan santai ke arah dua orang yang sedang membicarakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet (END)
Teen Fiction"kamu harus ikut dewan penegak!!" "nggak mau! Gue gak suka pramuka!" "terkhusus kamu hukumnya wajib! Kalo kamu gak ikut, saya pastikan kamu gak naik kelas!" "hah! Gak bisa gitu dong! Gue gak bisa, apalagi tu sandi singapur! Pokoknya ini gak adil!" ...