"Reya, ayo pulang" bujuk Vera karena hari ini Reya sudah di perbolehkan untuk pulang. Di ruangan itu hanya ada Vera dan tiga cowok most wanted di sekoalh, mama dan abangnya sudah pulang karena tidak berhasil membujuk Reya dan keluarganya pun meminta tolong kepada Aldrick dan juga teman Reya yang lainnya.
"Gak mau Ver, dokter nya ganteng ganteng disini" Ucap Reya dan lagi lagi menolak ajakan Vera untuk pulang kerumah.
"Astaga" keluh Vera dan beranjak menuju sofa. Ia menjadi pusing sendiri karena membujuk Reya yang memang memiliki sifat keras kepala. Ferdo berjalan menghampiri Vera dan duduk di sebelah cewek itu, ia juga seakan merasa capek melihat Reya yang sangat susah untuk di ajak pulang.
Kini giliran Aldrick, cowok itu berjalan mendekat kearah Reya sambil menatapnya tajam "pulang" ujarnya dingin.
Reya melirik Aldrick sekilas dan kembali mengabaikannya seolah ia tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh Aldrick. Aldrick mengggeram, cewek di depannya terlalu keras kepala. "gue bilang pulang" ujarnya lagi penuh penekanan.
Aldrick tak habis pikir, cewek ini ingin berlama lama di rumah sakit karena ada dokter yang tampan. Sungguh alasan yang memang tidak masuk akal.
"Lo siapa gue? Gak usah ngatur hidup gue!" balas Reya. Ia menjadi heran, mengapa cowok ini selalu datang menemuinya? Ia sangat benci jika harus melihat wajah cowok itu.
Aldrick kembali mendekat dan tiba tiba tubuh Reya terangkat, Aldrick menggendong perempuan itu karena ia sudah kehilangan kesabaran. Ferdo,Vera, dan juga Angga pun terkejut saat melihat perlakuan Aldrick, namu mereka segera keluar untuk menyusul Aldrick yang sudah membawa Reya pergi keluar dengan paksa. Reya memukuli Aldrick, ia sungguh tidak terima dengan perlakuan pradana ini yang semena mena kepadanya.
"Turunin gue! Sialan" umpatnya karena Aldrick tak mau mendengarkannya. Hal itu malah menjadikan ia bahan tontonan orang orang yang sedang menjenguk di rimah sakit.
Mata reya berbinar ketika ia menangkap sosok yang membuatnya ingin bertahan lama di rumah sakit, dokter Erick. Dia sedang berjalan melawan arah kearahnya. Saat mereka sedang berpapasan dokter Erick menatap Reya dengan heran, dokter muda itu memang sudah cukup mengenali Reya karena ia sering memeriksa keadaan cewek tersebut.
"dokter Erick, tolongin saya, saya mau di culik!" teriak Reya tanpa malu.
Dokter Erick menaikkan sebelah alisnya, ia menyuruh Aldrick berhenti dan berjalan menghampiri Reya. Dokter tersebut tersenyum lembut ke arah mantan pasienya itu dan di balas oleh Reya dengan senyum kegembiraan, ia akan lepas dari pradana ini. Dokter Erick menatap Reya lembut "kamu pulang, kamu sudah sembuh. Semoga kita bertemu lagi" ucapnya dan berlalu pergi. Mungkin bisa jika Erick menyukai Reya, tapi ia harus bersikap profesional. Reya sudah sembuh dan dia harus pulang ke rumah.
Mendengar itu Reya menjadi cemberut sedangkan Aldrick tersenyum samar penuh kemenangan. Ia sangat menyukai jika Reya jauh dari dokter tersebut, ketiga teman yang lainnya menatap Reya menahan tawa. Sikap cewek itu sungguh sangat terlihat konyol. Orang orang pun pasti berpikir, mana mungkin penculik setampan Aldrick? Jika memang ada mereka dengan senang hati mau di culik oleh Aldrick.
"Jangan alesan" ucap Aldrick dan melanjutkan jalannya menuju tempat parkir dan masih menggendong Reya yang sedang memasang wajah jengkelnya. Satu yang akan Aldrick puaskan, Reya tak akan bisa menang berlawan dengannya.
Reya menatap keluar jendela saat dirinya sudah di dudukan di kursi sebelah pengemudi. Tangannya bersedekap dada, ini sangat menyebalkan baginya "gue mau duduk di belakang" ucapnya.
"Disini penuh" balas Angga.
"Ver, lo pindah disni dong" pinta Reya lagi. Ia tak akan sudi duduk di sebelah Aldrick.
![](https://img.wattpad.com/cover/179173036-288-k320530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet (END)
Teen Fiction"kamu harus ikut dewan penegak!!" "nggak mau! Gue gak suka pramuka!" "terkhusus kamu hukumnya wajib! Kalo kamu gak ikut, saya pastikan kamu gak naik kelas!" "hah! Gak bisa gitu dong! Gue gak bisa, apalagi tu sandi singapur! Pokoknya ini gak adil!" ...