Di dalam mobil, Reya selalu saja melihat jendela, ia tidak sedang dalam keadaan baik akibat kejadian di caffe tadi. Dan karena itu Erick memilih diam dan tidak mengganggu cewek yang duduk di sampingnya. Erick tahu jika Reya, mungkin menyukai cowok yang ada di caffe tadi. Namun, Erick tidak akan pernah berhenti untuk mendapatkan gadis yang sangat unik seperti Reya.
Yeah you makin me a boy with luv
Oh my my my, oh my my my
Looking for something right
Ije jogeumeun na algesseo
Bunyi lagu BTS- boy with luv terdengar melalui handphone Reya yang mengggema di mobil, Reya melihat di layar handphonenya yang tertera tulisan emak negara yang artinya jika mamanya sedang menelfon dirinya. Tanpa menunggu lama, atau takut di marahi oleh ibu negara, Reya dengan segera mengangkat telfon tersebut.
"PULANG SEKARANG!!" teriak mamanya di seberang sana.
Reya mengusap telnganya pelan, karena teriakan mamanya telinga kanan Reya menjadi berdengung.
"kenapa si ma?" tanya Reya.
"aldrick nyariin kamu, jadi pulang sekarang!"
Mata Reya membelalak, ia terkejut. Baru saja ia melihat Aldrick berada di caffe, namun kenapa sekarang berada di rumahnya?
"ga mau ma" jawab Reya.
"Jangan buat calon mantu mama nunggu!!!"
"Mama apaan sih"
"kalo kamu ga pulang, gak mama kasih uang jajan"
"iya ma, Reya pulang" ucap Reya setuju, jika uang jajannya tidak mengalir, lalu gimana ia akan menabung untuk membeli Album para biasnya? Tidak akan bisa di biarkan begitu saja.
Setelah telfon tersebut terputus, Reya menolah ke arah Erick yang masih fokus ke jalanan. "aku anterin ke rumahmu" ujar Erick tiba tiba.
Reya tersenyum, "maaf, kak." Ucapnya tulus.
"gak papa, lain kali aja ke pasar malemnya"
Reya tersenyum lagi, Erick memang lelaki yang sangat baik. Mobil yang di tumpangi oleh Reya pun putar balik karena telfon dari mama Reya yang mengganggu acara yang sudah di rencanakan oleh Erick.
Sementara di lain tempat, Aldrick menatap mama Reya setelah wanita paruh baya itu menelfon anak perempuannya. Aldrick cukup puas saat mengetahui jika Reya akan kembali pulang ke rumah, dengan itu Reya tidak akan bisa jalan berdua dengan sang dokter.
"Aldrick, sabar ya. Reya bentar lagi pulang" ujar Risa lembut.
"iya tante, makasih" jawab Aldrick sambil tersenyum.
"kalau gitu tante tinggal ke belakang dulu ya" pamit Risa dan di angguki oleh Aldrick.
Risa pun berjalan meninggalkan Aldrick sendiri di ruang tamu. Tak lama dari itu, terdengar suara mesin mobil yang memasuki halaman rumah Reya, dengan cepat Aldrick berdiri dan melangkah untuk membuka pintu utama rumah tersebut. Di halaman depan terdapat seorang cowok yang sedang mutar untuk membukakan pintu samping, Aldrick melihat itu dengan seksama, tangannya ia lipatkan di depan dada dengan wajah datar miliknya. Reya turun dari mobil itu dan tersenyum ke arah cowok tadi, dengan sengaja Aldrick berdehem dengan keras.
"ehem"
Reya dan Erick menoleh. Melihat Aldrick yang benar benar datang kerumahnya, mendadak Reya menampilkan wajah masam miliknya, cewek itu masih kesal dengan Aldrick.
"aku balik ya" pamit Erick terhadap Reya, walaupun cowok itu tidak rela jika Aldrick dan Reya berduaan tanpa ada dirinya.
"iya, kakak hati hati" balas Reya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alphabet (END)
Teen Fiction"kamu harus ikut dewan penegak!!" "nggak mau! Gue gak suka pramuka!" "terkhusus kamu hukumnya wajib! Kalo kamu gak ikut, saya pastikan kamu gak naik kelas!" "hah! Gak bisa gitu dong! Gue gak bisa, apalagi tu sandi singapur! Pokoknya ini gak adil!" ...