PTA

1.2K 79 4
                                    

HAI GUYS, HAPPY READING OKE:)

jangan lupa vote and coment yang banyak ya;)

Aldrick memasuki ruangan organisasi yang sudah di penuhi oleh Bantara lainnya dan juga disana terdapat Reza yang sudah duduk manis sambil bermain handphone. Aldrick berjalan menuju kursi disamping Reza dan duduk disana, dibelakangnya terdapat Ferdo dan juga Angga yang menuyusul Aldrick dengan langkah cepat. Setelah semuanya berkumpul, Aldrick kembali berdiri untuk membuka rapat hari ini, aura dinginnya membuat siapapun tidak berani untuk melawan cowok tersebut.

"assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh, saya kumpulkan kalian disini karena kita harus segera menentukan untuk persiapan acara penerimaan tamu ambalan. Jadi setelah saya rapatkan bersama teman saya, kita mendapatkan tema yang menurut kami sudah pas yaitu mempersiapkan generasi muda yang inovatif, kreatif, berakhlak mulia, dan rasa solidaritas tinggi apa kalian setuju?" tanya Aldrick tanpa basa basi.

"setuju" jawab mereka serempak. Lalu Aldrick berjalan untuk menuliskan tema yang di pakai untuk acara PTA tadi di papan tulis.

Sikap Aldrick yang menurut Reza aneh, dan tidak seperti biasanya membuat cowok itu heran. Ia menoleh ke samping kanannya dan mendapati Ferdo tak lupa juga Angga. Reza menangakat dagunya sambil menatap Aldrick, seperti bahasa isyarat 'dia kenapa?' ferdo yang menyadari itu langsung berbisik pada Reza.

"cemburu sama adek lo" jawabnya.

Reza mengernyit bingung, Ferdo mendekat lagi "adek lo jalan sama mantan pertamanya" lanjutnya lagi di sertai kekekhan kecil.

"Gilang?"

"2 juta!!" sahut Angga di sebelah Ferdo.

"udah gue duga Aldrick suka sama adek gue" kata Reza sambil tertawa pelan.

Mereka bertiga kembali menatap Aldrick yang sedang menjelaskan konsep yang akan dilaksanakan waktu acara nanti. Cowok itu menatap Reza, "selebihnya serta kejutan yang akan di berikan, biar kak Reza yang menjelaskan" ujarnya lalu pergi untuk kembali duduk. Kini giliran Reza yang berdiri dan memimpin rapat untuk menjelaskan ide apa yang ia keluarkan nanti setelah penampilan seni dan api unggun.

"jadi nanti ada satu acara yang baru kali ini akan di lakukan, nanti kalian umumin jika setiap peserta harus membawa satu botol kaca bening, kertas dua lembar berserta alat tulisnya dan juga lampion. Nanti prosesnya akan saya, Aldrick, Ferdo, dan juga Angga yang mengarahkan, kalian faham?" tanya Reza.

"kalo ada yang tanya buat apa? Gitu gimana?" tanya Cila.

"jawab aja rahasia. Karena ini memang Cuma beberapa orang yang tahu"

Semua orang mengangguk mengerti, lalu rapat di ambil alih oleh Lena untuk menentukan apa saja acara nanti dan jam jamnya. "Besok akan di umumkan apa yang mereka bahas hari ini, dengan hasil 'PTA wajib bagi semua siswa atau siswi kelas sepuluh, jika tidak ada ikut akan terkena hukuman langsung dari kepala sekolah, pradana dan pradani serta pembina pramuka. Setiap peserta harus membayar 75. 000 untuk biaya makan serta mereka harus mencari tenda sendiri untuk setiap kelompok"

Rapat selesai tepat jam setengah tujuh, mereka semua pun pulang kerumah masing masing.

Di jalan sebelum pulang, Reya dan Gilang berhenti di tempat penjual martabak, Reya memesan martabak kesukaannya. Sambil menungu mereka berdua duduk di salah satu kursi yang ada disana, tidak jauh dari temapat martabak tadi. Reya menatap ke depan sambil merapatkan jaket pemberian Gilang, Gilang menoleh ke samping, menatap wajah Reya.

"kamu masih sama ya Vin" ujarnya.

Reya menoleh ke arah Gilang dan berkata "iyalah, kan dulu kak Gilang pernah bilang ,jangan pernah berubah yan Vina walau aku sudah berubah, tapi kalau sama kak Gilang aku tetep Vina yang dulu" jawab Reya menunjukan senyum manisnya.

Alphabet (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang