Tobat 1

811 79 18
                                    

Budayakan follow, vote ya:*

Reya menatap setumpukan buku yang ada di hadapannya, pagi pagi sekali dirinya harus sampai di sekolah dan masuk ke dalam perpustakaan bersama kedua temannya. Mereka berada di dalam perpustakaan selama kurang lebih satu jam, dan inilah hasilnya, 9 buku dari perpustakaan di tambah buku sakau pramuka serta catatan pramuka yang di berikan Elsa dan juga Vera dari SD hingga SMP.

Di total ada 14 buku yang kini berada di hadapan Reya dan hari itu akan di baca semuanya.

"banyak banget" keluhnya lesu.

"lo jadi berubah gak?" tanya Elsa sinis, jika Reya di biarkan begitu, cewek itu akan terus leyah leyeh dan tidak jadi berubah lebih menyukai pramuka.

'nasib suka sama pradana' batin Reya berkata.

Vera berdiri, mengambil salah satu buku dan membaca sinopsisnya.

"nih, baca sekarang. Kalo belum selesai, lo gak boleh keluar kelas, gak boleh ke kantin" ucap Vera tegas sambil memberi Reya sebuah buku yang berjudul sejarah pramuka

"tega banget sih kalian"

"HARUS!!" teriak Elsa dan Vera bersamaan. Reya hanya diam, tangannya mengambil buku tersebut dan membacanya, sedangkan Vera dan juga Elsa sedang menonton drama di laptop Reya.

Reya terus membaca, terkadang ia juga menghafal sandi sandi yang ada di pramuka dan sekarang ia sedang menghafal sandi Alfabet dan juga simaphore.

Vera dan juga Elsa duduk di hadapan Reya, mereka berdua telah kembali dari kantin sambil membawakan Reya roti dan sekotak susu. Wajah Reya yang melas karena kelaparan dan rasa bosan seperti mengundang Vera dan Elsa untuk tertawa, namun sebisa mungkin mereka berdua tahan.

"nih, makan" ujar Elsa.

"makasih,," balas Reya senang dan langsung mengambil makanan yang di berikan oleh kedua sahabatnya.

"et! Sini, ujian dulu. Sandi simaphore" mendengar ucapan Vera, Reya kembali murung, padahal kan dia belum hafal sama sekali, ah tidak, cewek itu hanya ingat sedikit banyak.

"udah hapal kan?" tanya Vera dengan mata mernyelidik.

"udah" jawab Reya santai.

"berapa?"

"mmm banyak" jawab Reya cepat.

"yaudah, coba."

Reya berdiri dan membenarkan roknya, "A" ucapnya lantang sambil mempraktekkan sandi simaphore untuk huruf A.

"b-b" ucapnya gugup. Dia sudah lupa, Reya memejamkan mata dan meringis karena ia akan kena semprot oleh kedua sahabatnya.

Reya menatap Elsa dan Vera dengan cengiran tak bersalahnya dan di balas dengan tatapan tajam.

Tok tok tok.

Vera melirik Elsa dan menunjuk Reya dengan dagunya yang berarti Elsa harus mengawasi Reya, sedangkan Vera berjalan membukakan pintu kelas yang sengaja Vera tutup agar Reya berkonsentrasi.

Vera membukakan pintu, dan betapa terkejutnya jika yang di hadapannya sekarang adalah sang pradana SMA Trisatya. Jantung Vera berdegub kencang.

"Reya mana?" tanya Aldrick to the point.

Vera melirik ke arah samping, jangan sampai Aldrick tahu jika Reya sedang belajar pramuka di dalam. Akhirnya Vera mengangkat bahunya tidak tahu dan berucap, "bolos mungkin" ujarnya.

"gausah bohong, gue jaga gerbang tadi."

Skakmat. Vera terdiam.

"mm e- siapa tahu dia di rooftop," ucapnya lagi.

Sementara yang ada di dalam kelas menahan untuk tidak menimbulkan suara dan berusaha menyembunyikan buku buku jika Aldrick tiba tiba saja masuk ke dalam kelas.

"minggir"

"ga ada siapa-siapa" kata Vera dengan merentangkan kedua tangan untuk menghalangi Aldrick agar cowok itu tidak masuk ke dalam kelas. Melhat tingkah vera yang menurut Aldrick mencurigakan, Aldrick menaikkan sebelah alisnya.

Tak butuh waktu lama, Aldrick segera masuk ke dalam kelas dengan persetujuan atau tidaknya dari Vera. Aldrick yang tiba tiba menerobos masuk ke dalam membuat Vera memekik kaget.

"KAK ALDRICK" teriaknya.

Aldrick melangkah mendekati bangku Reya, dimana disana ada satu cewek yang sedang tertidur dan satu cewek lagi yang sedng membaca sebuah novel dengan earphone di telinganya. Aldrick menatap datar ke arah Reya yang sudah membuatnya sedikit khawatir.

"ehem" deheman keluar dari tenggorokan Aldrick, dan itu mampu menyadarkan Elsa. Elsa menoleh ke arah kakak kelasnya lalu mencopot kedua earphone yang menempel di kedua telinganya, sebisa mungkin Elsa bersikap biasa dan tidaak terlihat jika sedang menutupi sesuatu.

"ada apa kak?" tanya Elsa pura-pura tidak tahu.

"bangun, Reya." Aldrick berucap singkat.

Elsa menoleh ke arah Reya dan berharap agar buku-buku yang berada di pangkuan cewek tersebut tidak berjatuhan.

"Re, bangun" ucap Elsa sambil mengguncang tubuh Reya dan sedikit mencubit cewek tersebut.

"apa?" tanya Reya, seperti orang bangun tidur. Dasar, cewek itu benar benar tidur, bukan bohong.

"dicariin tuh" tunjuk Elsa ke arah Aldrick. Reya menoleh ke samping kanannya. Terdapat Aldrick dengan wajah dingin dan datar..

"apa?" tanya Reya ketus.

Vera melirik ke arah Elsa, spontan Elsa mengarahkan pandangannya ke arah pangkuan Reya yang tertutup oleh tas cewek tersebut.

"ikut"

Reya menaikkan alisnya, "gak." tolaknya dan kembali menelungkupkan kepalanya.

Aldrick langsung saja mencekal pergelangan tangan Reya, "ayo," ucapnya menarik Reya berdiri dan otomatis, buku buku tadi terjatuh ke bawah lantai.

Bruukk

Vera menepuk jidatnya sambil meringis, Elsa menunduk dan langsung meletakkan novel yang sedari tadi ia pegang ke atas meja, sementara Reya, meringis pelan dan berharap Aldrick tidak bertanya lebih tentang buku-buku di bawah meja.

Aldrick mengernyit heran, melepaskan cekalannya terhadap tangan Reya dan berjongkok hendak mengambil salah satu buku yang jatuh berserakkan di bawah meja.

"ehh, kak Aldrick, kenapa? Ayo, katanya mau pergi." teriak Reya sambil menarik kerah bagu seragam Aldrik, dan hal itu membuat Aldrick kembali berdiri serta menatap tajam ke arah Reya yang sedang menunjukan cengiran tak bersalahnya.

Melihat Aldrick yang kembali berdiri, dengan cepat Elsa menunduk dan memunguti semua buku yang berjatuhan di lantai lalu menaruknya di laci dan menutupinya dengan tas Reya.

Aldrick langsung menarik Reya keluar dari kelas, dan setelah itu Vera bisa bernafas lega.

"Hati hati Re" teriak Elsa.

"Balik lagi jangan lupa tanggung jawab" tambah Vera.

Syukurlah Aldrick tidak melihat buku-buku tadi.

TBC

Sebelumnya assalamualaikum guys, maaf ya baru update, aku pernah bilang, akhir akhir ini aku sibuk, Diklat, laporan, seleksi OSIS. Pokoknya banyak kegiatan.

Ditambah lagi aku kan milih jurusan perawat, banyak praktek. Walaupun aku gak sering update tapi insyaallah aku usahain. Kan aku juga gak janjiin bakal update jam segini tanggal segini, iyakan? Aku seneng kalian mau baca atau komen.

Oke sekian,

Vote dan komen jangan lupa.
Jangan lupa senyum hari ini, bye:)

Alphabet (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang