Erick and Clari

800 58 0
                                    

Reya membanting tas sekolahnya ke sofa depan tv, tubuh cewek itu langsung ambruk ke sofa sambil menyalakan channel tv kesukaannya. Reza turun dan melihat adiknya yang dengan santai tiduran di sofa.

"tidur mulu, madi sono, bau!" ujarnya.

"bodoamat ya bang" sahut Reya fokus dengan tv tanpa beranjak sedikitpun.

Reza teringat, follower ignya meningkat karena video Reya yang terkenal di you tube. Ia akan bisa menghasilkan uang jika Reya meneruskan bakat nyanyinya dan Reza upload ke you tube, dan juga di pastikan bahwa Reya akan sangat terkenal karena bakat dan suaranya yang merdu.

"dek, mau bantuin abang?" tanyanya.

Reya menoleh, lalu memposisikan dirinya untuk duduk di sofa. "bantuin apa?"

"lo cover lagu lagi, gue videoin."

"ga" tolak Reya mentah mentah.

Reza mendekat ke arah Reya dengan duduk di samping cewek itu, "mau ya" bujuknya.

Reza menunjukan muka melasnya dan kembali berkata, "kalo dapet hasil, kita bagi dua. Gue tujuh puluh persen trus lo sisanya," ujar Reza kembali.

Reya kembali menoleh, "gue tujuh lima, lo sisanya?" tawar Reya.

"gabisa dong"

"yang nyanyi siapa?"

"lo" jawab Reza.

"yang keluar tenaga?"

Lagi lagi, Reza mejawab, "lo"

Reya menangkup wajah abangnya, "jadi, yang dapet banyak harusnya siapa?"

"lo"

"yaudah,"

Reza pasrah, debat dengan adiknya tidak akan pernah berhasil, selalu saja Reya yang akan menjadi pemenang. Sampai kapan pun itu.

Reza menghela nafas, "lo cepet siap siap, kita bikin videonya dulu"

Mendengar ucapan Reza, Reya berdiri dan dengan santainya ia memasuki kamar untuk melancarkan kegiatan baru yang ia lakukan dengan sang kakak.

Reya duduk di atas kasurnya sambil menyilangkan kaki, menatap kakaknya yang sedang sibuk menyiapkan kamera untuk memulai video. Reya sudah sangat cantik, dengan polesan make up natural, sweetter biru dan juga celana pendek.

Kemudian, Reya mengambil gitarnya dan kembali duduk seprti semula. Cewek itu mulai mengatur nada nada yang pas buat lagu yang ia bawakan. Di depannya Reza mengode dengan mengangkat ibu jari cowok itu dan di balas anggukan singkat oleh Reya.

Reya memulai lagunya dengan memetik gitarnya terlebih dahulu dan mulai bernyanyi.

Mungkin aku bisa bercinta dengan kamu,

Kendati kata kata mu selalu,

Menusuk jantung melukaiku~

Reya menarik nafas pelan,

Mungkin, ku mau memaafkan mu kembali,

Demi cinta yang ada di hati ku,

Meloloskanmu dari kata pisah~

Mungkin sang fajar, dan sayap sayap burung patah,

Menyaksikan kita berseteru, slalu tak pernah damai~~

Mungkin cintaku terlalu kuat dan menutupi,

Jiwa yang dendam akan kerasmu, sehingga kita bersama

Mungkin~~

Reya melanjutkan bunyi instrument gitarnya, menghayati lagu yang sedang tren akhir kahir ini.

Mungkin, ku mau memaafkan mu kembali,

Demi cinta yang ada di hati ku,

Meloloskanmu dari kata pisah~

Mungkin sang fajar, dan sayap sayap burung patah,

Menyaksikan kita berseteru, slalu tak pernah damai~~

Mungkin cintaku terlalu kuat dan menutupi,

Jiwa yang dendam akan kerasmu, sehingga kita bersama

Mungkin~~

Reza memegang kameranya maju dan mendekat ke arah Reya.

Mungkin sang fajar, dan sayap sayap burung patah,

Menyaksikan kita berseteru, slalu tak pernah damai~~

Mungkin cintaku terlalu kuat dan menutupi,

Jiwa yang dendam akan kerasmu, sehingga kita bersama ho uo

Mungkin~~



Reya memasuki gerbang sekolahnya, sangat kebetulan sekali ia berangkat pagi, karena biasanya ia akan berangkat aga siang sehingga ia akan sampai di sekolah dengan tepat waktu. Cewek itu memasuki sekolah sambil meniup dan meletuskan permen karet yang ia bawa dari rumahnya. Dengan berkacak pinggang, Reya berjalan melewati koridor menuju kelasnya, tidak peduli dengan tatapan yang di berikan oleh orang orang yang telah sampai di sekolah.

Reya melihat handphonenya sambil berjalan, ia ingin mengisi flyTXT yang sedang booming di kalangan penggemar TXT. Boyband baru yang sudah sangat popular saat ini.

Karena sibuk bermain handphone, Reya menabrak seseorang sehingga handphonenya terjatuh ke lantai.

"handphone gue" lirihnya sambil berjongkok. Bukannya mengambil handphone yang sudah jatuh itu, Reya malah kembali berdiri.

"lo harus ganti—" Reya bungkam, tak melanjutkan kata katanya. Cewek itu segera mengambil handphone dan berbalik.

Namun, sebuah tangan menghentikan langkahnya. Orang itu berjalan menjadi di depan Reya dan melihat tajam cewek itu.

"3 kali" ucapnya datar, Reya tetap menunduk.

"ga sengaja"

"lo mau gue ganti?" tanya orang itu.

Reya menatap handphonenya, walaupun hanya retak bagian anti goresny, namun Reya tak mau keluar sepersen pun atas hal yang bukan kesalahannya. Dengan itu, Reya mengangguk singkat.

"ntar sore, sepulang sekolah," ujar cowok itu, "oh iya, lo dapet hukuman" lanjutnya dan berlalu pergi meninggalkan Reya yang kini menatap punggung cowok itu.

Reya tersenyum, 'aldrick ngajak gue jalan?' batinnya berkata. Namun dengan segera ia keluarkan pikiran itu dan kembali berjalan menuju kelasnya.

Yey, pendek

Vote and coment

Jangan lupa senyum hari ini,
Bye

Alphabet (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang