bad girl

2.1K 130 7
                                    

  Happy reading, enjoy and have fun:*
Vote and coment ya

***

"Kak, sarapan dulu. " Ujar Aisyah melihat putranya turun dari tangga menggunakap pakaian seklah yang lengkap dan rapi. Jam tangan pemberian Ayahnya yang masih melekat sempuna di tangan putih dan kekarnya menambah ketampanan yang dimiliki Aldrick menjadi berlipat-lipat.

"Ayah mana Bund?. " Tanya Aldrick saat mendapati Ayahnya yang sudah tidak ada di meja makan untuk sarapan.

"Tadi ada meeting pagi, jadi ayahmu cepat-cepat berangkat. " Terang Aisyah sambil menyerahkan sepotong sandwich kepada puta tampannya.

Aisyah menatap anaknya yang sangat mirip dengan ayahnya, sama-sama tampan dan mampu dengan mudah membuat siapapun terpikat. "Pasti kakak banyak yang suka ya? Tapi ada orang yang gak suka sama kakak dan benci kalo liat kakak, pasti lama kelamaaan bakal deket. " argumen yang keluar dari bunda Aldrick.

Aldrick menoleh, "Oh ayolah bund, ini bukan tentang kisah novel yang sering bunda baca"

"Tapi bunda yakin kalau kakak banyak yang suka, kayak ayahmu dulu" Aldrick diam, tak berniat untuk menjawab.

Setelah menghabiskan segelas susu Aldrick segera bangkit, menyelempangkan tasnya ke pundak dan meraih tangan bundanya untuk di cium. "Al berangkat ya bund, hati-hati di rumah. Wassalamualaikum" pamitnya melangkah keluar dari rumah tersebut menuju sekolahannya.

***

"Reya bangun! Udah siang" Teriak Risa mama Reya.

Mimpi indah Reya buyar seketika, mendengar teriakkan menggema dari mamanya. Kebiasaannya yang bangun siang ketika libur terbawa sampai saat ini, gadis itu beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi sekedar untuk mencuci muka dan mengganti baju seragam sekolah.

"Nggak usah mandi, gue udah cantik." Ujarnya di depan cermin.

Setelah ia mengembil buku dengan asal-asalan dan memasukan ke dalam tas, ia turun ke bawah dan mendapati mama serta papanya berada di ruang makan menunggunya.

"Abang kemana ma?" Tanya Reya.

Risa menoleh menatap anak perempuannya. "Udah berangkat" Reya mengangguk dan duduk di kursi makan.

Reya makan dengan tenang tanpa memperdulikan waktu yang terus berjalan, seakan ia tidak takut jika dirinya telat berangkat ke sekolah. Jam sudah menunjukan 06.45. Risa melihat Reya dengan tatapan yang tajam, lalu berkata "Eya! Cepat berangkat, mama nggak mau dapet surat horror lagi." Ucapnya sambil menekan kata surat horor.

Reya menatap malas mamanya "Ck. Iya-iya" Jawab Reya. Gadis itu bangkit menuju mamanya untuk mencium tangan, bergantian dengan papanya.

Berjalan santai keluar rumah dan berangkat menaiki motor kesayangannya, motor matic itu di kendarai Reya dengan kcepatan yang menurutnya bisa di bilang pelan. Yaitu 80 km/jam itu pelan, menurut Reya yang memang suka kebut kebutan.

Setelah sampai sekolah ternyata gerbang sudah di tutup oleh pak satpam yang berkumis tebal. Reya berdecak kesal, apakah ia harus membujuk bapak tua yang menjaga sekolah ini? Perlahan Reya mendekati pak satpam tersebut.

"Pak, buka dong saya mau masuk" ujar Reya dengan tatapan melas yang dibuat nya.

"Maaf neng, tunggu anggota osis terlebih dahulu untuk bisa masuk" Balas satpam tersebut yang bernama pak Mamat suderajat.

"Yah pak, nungguin osis lama Pak. Nanti saya tidak bisa mengikuti pelajaran" keluh Reya, padahal rencananya ia akan tidur di kelas nanti.

Aldrick datang dengan membawa tongkat kayu, cowok itu menatap ke depan menuju ke arah gerbang yang tepat di hadapannya. Dia dapat melihat disana terdapat seorang cewek yang sedang membujuk satpam agar mau membukakakn gerbang sekolah untuknya.

Alphabet (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang