41. STRAWBERRY

12.5K 1.1K 76
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author Point of view

Suasana pagi yang ceria bagi Arion. Cuitan burung di dahan-dahan pohon yang menemaninya.

Arion tampak fokus pada pancake strawberry yang sedang dibuatnya. Anak itu melompat-lompat kecil ketika mencicipi pancake nya yang manis. Dia tinggal memotong-motong buah itu untuk diletakkan di atas pancake sebagai hiasan. David pasti akan suka.

Pria itu tersenyum di ujung anak tangga melihat segala tingkah Arion.

Tiba-tiba sebuah lengan kekar melingkari pinggang ramping Arion. Anak itu kaget hampir meloncat jika saja David tidak menahannya.

"Kamu ngagetin," Arion bersungut sambil memukul lengan David di perutnya.

"Kamu terlalu fokus. Coba sini cium dulu,"David memutar tubuh Arion menatapnya. Dia hanya setinggi bahu David. Ah tidak, setinggi bahu juga tidak sampai.

Chuuu

Oke kalian pasti tahu itu suara apa. Lalu David menciumi pipi cimol Arion berkali-kali.

"Ughh, stop! Kamu ileran, cuci muka dulu sana," anak itu cemberut sambil mendorong wajah David. Namun David malah semakin menciuminya gemas sampai anak itu mengerang.

"Coba cicipi pancake ku,"Arion menyodorkan sesendok pancakek manis di depan bibir David. Menunggu pria itu membuka mulut.

Namun pandangan David hanya tertuju pada wajah Arion. Mata rusa yang mengerjap, hidung kecil, bibir merah yang terbuka. Menghipnotis. Kenapa? Kenapa anak ini gemas sekali sampai rasanya mau dia peluki selamanya.

"Coba dimakan duluu, baru peluk aku,"Arion mundur selangkah menahan dada David ketika dia akan mendekapnya lagi.

"Aa~" ulang Arion.

Oke, baiklah. Satu suapan masuk ke dalam mulut David. Arion tersenyum senang.

"Enak?"

Tidak perlu dijawab sebenernya karena Arion sudah tahu pancake buatannya pasti enak. Tapi jujur saja, bagi pria seusia David memakan makanan manis ini setiap hari pasti berujung diabetes.

"Hehehehehehehe,"

Tapi senang sekali rasanya melihat anak ini tertawa riang dengan wajah ceria. Membuat seluruh energi alphanya terisi penuh.

🦴

''Kita mau kemana?''tanya Arion begitu sudah memakai seatbelt disebelahnya ada David dengan setelan santai tampak bersiap di balik kemudi. Anak itu tidak percaya akhirnya diajak jalan-jalan oleh tunangannya.

''Penasaran?''

Arion mengaguk. Sebenarnya mereka mau kemana? Dia belum terbiasa dengan pakaian santai David karena biasanya pria itu selalu memakai kemeja formal. Selain itu feromon alpha David menunjukkan suasana hati baik.

''Cium aku dulu,'' kata pria itu. Arion menghela nafas dan raut datar segera mencium pipi David. Pria itu langsung tersenyum senang dicium omeganya. Mereka harus sering-sering seperti ini.

''Once again,''

''No! jawab dulu mau kemana?''Arion menolak dengan alis menyatu. Enak saja minta cium melulu.

''Ya, aku akan jawab tapi cium sekali lagi,''kata alpha tua itu. Arion mendesah kesal, sudah tua banyak maunya.

Sebentar, oke Yap. Trivia dulu.

 Trivia dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mate: David and Arion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang