Dukung author dengan vote 🥺
David 17th
Orientasi mahasiswa baru begitu riuh bukan karena suara perkenalan tetapi karena suara mating. Ajang pertemuan dan perkumpulan mahasiswa baru itu menjadi tempat mating puluhan pasangan yang baru bertemu. Ada yang sesama mahasiswa baru, ada mahasiswa baru dengan kakak tingkat, ada juga mahasiswa baru dengan dosen setempat. Hari itu, banyak orang menemukan jodohnya.
David berdiri asing di tengah keramaian. Dia tidak merasakan atau mencium apapun seperti yang selalu di bicarakan orang- orang ketika bertemu mate. Matenya tidak di sini.
#Malam di ruang bersama asrama
"Aku sangat mencintaimu Riana. Terima kasih sudah hadir di hidupku."
"Aku juga Jake, Terima kasih sudah menemukanmu."
Chuuu
Suara kecipak bibir beradu terdengar kemudian. Keduanya larut berada euforia kebahagiaan milik berdua. Saling memiliki dan saling mencintai, mate yang ditunggu-tunggu.
Dalam hati yang paling dalam David sungguh jengah melihat Jacob dan Riana bermesraan di ruang bersama asrama mereka. Jengah, sesak, dan membuat iri. Tentu saja karena dia belum mendapatkan pasangan.
"Get a room guys!" seru David tidak senang.
"Sabar dong Dave.."
"Menyebalkan!"
"Iri ya? belum dapat mate."
Memang.
David melemparkan bantal sayang sekali pasangan bucin itu kabur lebih cepat. Teman-teman asramanya suka sekali menggoda David. Beberapa dari mereka menemukan mate saat orientasi mahasiswa. Lantas bermesraan bercumbu dan saling menggoda di depannya. Tidak toleransi sekali.
"Kamu masih muda Dave, jalanmu masih panjang. Kamu masih 17 tahun kan? nanti juga ketemu mate kok," David memicing pada Andes yang duduk di sebelahnya. Berbicara seolah-olah dia pria paruh baya yang menasehati cucunya.
"Ya benar. Kamu bahkan masuk universitas lebih awal. Mungkin mate mu masih senior high school sedang pusing memikirkan ujian akhir," Ferro di seberang kursinya tertawa mengejek.
"Pamanku bahkan saat bertemu mate nya harus menunggu 10 tahun, gila kan. Mate nya baru berusia 20. Such a wonderful age!" Milan menimpali di sebelah Ferro.
Para teman asramanya memang mengatakan hal yang benar. Dia masih muda dan jalannya masih panjang daripada memikirkan dimana mate berada dia harus memanfaatkan usia emas ini dengan baik.
"Yang terpenting Dave, adalah.. menjaga keperjakaanmu hahaha," David benci mendengar tawa Andes yang berderai.
David 20th
Pasangan muda yang tampan dan cantik mengenakan pakaian mewah keluar dari mobil limosin. Kedua pasangan romantis tersebut memasuki restoran kelas satu di tengah kota. Keduanya tersenyum saling menautkan mata mengeratkan gandengan tangan.
Begitu memasuki ballroom musik klasik dari violin mengalun indah.
"Dave, ini berlebihan. Aku gapapa kok merayakan ulang tahun di apartemen sambil makan pop corn dan cola.. please,"Bella nama gadis yang sedang berulangtahun itu tersenyum manis pada Dave.
"Gapapa kok sayang. This is my serve.. my love for you," David menimpali dengan mengecup pundak tangan kekasihnya.
Mereka menuju meja reservasi VVIP yang tentu saja dipesan David. Meja tersebut ada di ruangan khusus yang private. Ruangan private ini memiliki jendela besar yang langsung menyuguhkan pemandangan malam kota yang indah. Bunga mawar dihias cantik di beberapa sudut ruangan itu sangat klasik sekaligus menyuguhkan suasana romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate: David and Arion (END)
Novela JuvenilArion yang baru berumur 17 tahun bertemu matenya di minimarket. Kacau. Ternyata mate nya seorang laki laki dewasa dan hot berusia 40 tahun. Tidak pernah terbayang di hidup Arion harus mempunyai mate laki laki dan bertemu secepat ini. Bagaimana sikap...