Dukung author dengan vote 😆 terimakasih
Author Point of view
Arion masih heat namun sudah melewati puncaknya. Sekarang anak itu hanya lebih emosional dan sensitif. Alias.. dia sedang galau sekarang.
Rumah utama sepi pagi itu entah mengapa terlihat lebih muram dan sedih. Arion tengah di duduk di teras menghadap taman memandangi foto kedua orangtuanya dalam ponsel. Foto itu diambil saat dia berusia lima tahun dimana keluarga mereka masih harmonis dan hidup miskin tidak menjadi masaah.
Apa kabar Ayah dan Ibu? Bagaimana kabar mereka?
Mereka tidak tahu anaknya sudah di mating oleh alpha dan Arion tidak sempat berpamitan pergi. Arion tahu hubungan mereka tidak baik, mereka sudah menelantarkannya untuk hidup susah sendirian. Lalu mereka mencari kebahagiaan masing-masing.
Tetapi mereka punya masa-masa terbaik. Masa dimana Arion mendapatkan kasih sayang mereka berdua.
Arion meremat dada yang sesak. Air mata sudah dipelupuk siap jatuh.
"Ayah.. Ibu.. kangen,"katakanlah Arion cengeng tapi dia hanya omega remaja yang jauh dari negerinya. Rasa rindu akan Indonesia begitu menggebu-gebu. Mika, Tante Lidya, Bibi Lina, Lian, Ayah dan Ibu, bagaimana keadaan mereka sekarang?
Srooot
Anak itu menyedot ingus yang meler. Sekarang satu-satunya hal yang membuat dia lebih baik adalah pelukan David. Arion kembali mengedarkan pandangan. Kemana pria itu? Saat bangun tidur tadi bahkan tidak ada di sampingnya. Biasanya setiap dia membuka mata di pagi hari, David akan menghujaninya ciuman gemas dengan anak itu dibawahnya meminta berhenti. Ah Arion jadi kangen.
Tidur tadi malam juga entah mengapa nyenyak sekali. Dia bermimpi memakan es krim banyak-banyak duduk di Taman. Dalam mimpi itu dia berusia lima tahun ditemani seorang pria jangkung yang memakai mantel hitam, wajahnya tidak terlihat jelas. Paman itu baik hati memberinya es krim lalu menawarkan Arion ikut bersamanya. Namun Arion menggeleng, dia suka berada di taman, banyak mainan, ada perosotan, dan bisa jajan es krim sepuasnya.
Arion tertidur nyenyak. Feromon David yang menggila sama sekali tidak mempengaruhi anak itu.
Maka kaki Arion sudah berjalan menuju ruang kerja David. Saat keluar kamar dia heran melihat pelayan yang berlalu lalang lebih sedikit dari biasanya selain itu wajah mereka juga pucat pasi. Mereka darah rendah kah?
"Kamu pucat, apa kamu sakit?"Arion menghentikan satu pelayan perempuan yang melintas di dekatnya.
Arion, dia berjingkat melihat pelayan itu terkejut. Pelayan itu sampai terlonjak kaget ketika omega tuannya itu menyentuh lengannya. Dia dengan patah-patah dan terlihat ketakutan menggeleng lalu pergi begitu saja. Arion heran, dia harus bilang pada David bahwa pelayan disini butuh banyak vitamin.
Kaki pemuda berusia tujuh belas tahun itu kembali berjalan menuju ruang kerja David. Agak heran melihat pintu ruangan yang sepertinya mau roboh. Ketika Arion melongok ke dalam banyak pelayan sedang membersihkan kekacauan disana. Pintu hampir copot, meja retak, buku-buku di lantai, lantainya juga retak, bahkan oh kaca jendela juga pecah. Ya ampun apakah ada perang semalam tadi?
Kenapa dia bisa tertidur pulas?
Tidak ada David di ruangan kerja itu. Anak itu lalu berjalan lagi mengitari ruangan. Arion melihat Mama Anneth berjalan menuju ke arahnya bersama Papa Harry disampingnya. Tatapan kakek tua itu sulit diartikan.
Mama Anneth langsung memeluk Arion erat. Anak itu bingung, ini ada apa? Tetapi dia juga membalas pelukan Mama Anneth. Pelukan hangat yang terasa seperti pelukan Ibunya dulu. Arion bisa merasakan kasih sayang perempuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate: David and Arion (END)
Ficção AdolescenteArion yang baru berumur 17 tahun bertemu matenya di minimarket. Kacau. Ternyata mate nya seorang laki laki dewasa dan hot berusia 40 tahun. Tidak pernah terbayang di hidup Arion harus mempunyai mate laki laki dan bertemu secepat ini. Bagaimana sikap...