#Stalker
Tidak, tentu saja Arion tidak mati.
Dia bangun lagi dalam keadaan luar biasa lapar. Sudah ada matahari lembut yang menyinari ranting pepohonan gundul. Sekitarnya sepi hanya ada suara hewan-hewan hutan dan lolongan serigala di kejauhan. Didorong rasa ingin bertahan hidup dia keluar dari batang pohon tumbang itu tertatih-tatih menyusuri hutan.
Hutan ini begitu sepi dan itu bukan pertanda baik. Hutan Surgut adalah wilayah kekuasaan Aro dan mengingat ada sepasukan misterius di hutan ini semakin membuat was-was. Arion harus segera keluar dari hutan ini dan menemukan peradaban.
Aro dimanapun itu, jika dia sudah masuk ke dalam bunker bawah tanah dan mengetahui Keenan kabur pria itu akan mencarinya kemanapun, mengejarnya, mungkin akan memenjarakannya selamanya dalam kukungan.
Arion benar-benar akan kehilangan kehidupannya.
Dia mungkin akan di marking juga secara paksa.
Arion juga tidak mengerti mengapa sampai saat ini Aro tidak menandai tengkuknya. Jika mau, pria itu bisa menandainya kapan saja. Pernah satu kali Arion menggoda Aro dengan tengkuknya, pria itu hanya menatap tengkuknya lama, dia hanya terdiam bergeming tanpa suara. Aro tidak mengatakan apapun dan pergi begitu saja.
Sekarang, dia sudah berjalan sangat jauh. Walau lapar, haus, dingin, dan sakit tidak cukup membuatnya berhenti. Dia hanya takut, jika dia berhenti maka Aro sudah ada di belakangnya siap menyeretnya kembali ke rumah.
Rasa lelah itu hilang begitu saja begitu dia melihat di kejauhan sana ada rumah pondok yang mengepulkan cerobong asap. Ada rumah berarti ada penghuni dan tanda asap kemungkinan besar ada makanan yang dibakar.
Arion dengan semangat menyusuri bukit menuju pondok itu. Namun dia tetap berhati-hati siapa tau rumah itu ternyata rumah singgah Aro yang lain, atau bahkan milik pasukan misterius tadi malam.
Anak itu kini mengendap-endap dalam jarak aman bisa melihat rumah itu keseluruhan. Sebuah pondok tua yang sepertinya sedang dibersihkan pemiliknya.
''Uups..''
Arion menyembunyikan tubuhnya begitu sesosok pria keluar dari pondok. Pria alpha.. mata Arion segera membola karena pria itu alpha utama. Tinggi, besar, dan gagah sedang telanjang dada dengan sexy tanpa ada rasa dingin menerpa.
Jantan sekali. Sebagai omega muda, anak itu segera bersemu merah karena malu. Namun, karena jarak pandangnya masih jauh Arion tidak bisa melihat wajah sang alpha. Ya ampun Arion, dia David Grant orang yang paling kamu sayangi. Dave yang akan mengusap air matamu ketika menangis, Dave yang membelikanmu cokelat walaupun dia benci, dan Dave yang berjanji akan sehidup semati denganmu.
Kriukk
Perutnya mengingatkan minta diisi. Arion takut untuk mendekat, tapi dia terlalu lapar untuk menahan diri. Haruskah dia mengemis kasihan pada alpha utama itu? Bagaimana jika alpha itu temannya Aro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate: David and Arion (END)
Teen FictionArion yang baru berumur 17 tahun bertemu matenya di minimarket. Kacau. Ternyata mate nya seorang laki laki dewasa dan hot berusia 40 tahun. Tidak pernah terbayang di hidup Arion harus mempunyai mate laki laki dan bertemu secepat ini. Bagaimana sikap...