Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
Author Point of view
"Aku mau cokelat,"kata Arion kukuh ketika mereka ada di toko cokelat.
"Cokelat ini, yang ini, aku mau ini," Arion menunjuk cokelat 'Burning mouth' di dalam etalase yang sangat dia sukai. Cokelat ini cemilannya di rumah tetapi stok nya sudah habis entah mengapa seperti ditelan bumi menghilang begitu saja.
Mama Anneth dan Papa Harry tidak mungkin memakan cokelat. Apakah para pelayan? Arion yakin tidak akan berani. Lalu satu-satunya tersangka di pikiran anak itu adalah David.
Misterius.
"Bungkus juga yang ini,"Arion dengan ceria meminta kepada pelayan yang berdiri di balik etalase. Pelayan itu tersenyum ramah amat gemas pada bocah omega yang sudah dimating ini.
"No."tapi David berkata lain.
"Tapi aku mau cokelat Dave ..."kata Arion menatap penuh kekasihnya siapa tahu pria itu berbelas kasih. Tapi tingkah manis Arion yang ceria meminta cokelat mana bisa dia lewatkan begitu saja.
"No, nanti kamu sakit gigi," kata David tegas.
"Bungkus sesuai pesanan awal,"lanjut David pada pelayan toko cokelat.
"Aku kan bukan anak keciiil, aku selalu sikat gigi kok,"Arion membela diri dia menggoyangkan lengan David.
"Aku mau cokelaaaaaat, cokelat, cokelat," rengek Arion menggenggam jemari pria itu.
David berjuang seorang diri menahan kupu-kupu dalam dirinya untuk tidak memeluk omega ini. Kenapa dia punya omega gemas betul? Jadi makin sayang.
Mereka sedang ada di toko cokelat 'Honey Choco' membeli kado cokelat untuk pernikahan kolega bisnis David. Tapi tidak ada satupun cokelat untuk Arion. Padahal pria itu tahu sekali Arion gila cokelat.
Arion menatap David jengkel, lalu kenapa mengajaknya ke sini jika tidak mau membelikan cokelat. Omega itu merengut kesal apalagi ketika pesanan cokelat mereka sudah dibungkus.
Arion juga merenguti kasir itu yang malah membuatnya tampak lucu.
"Hiro, Hiro, belikan aku cokelat, itu yang 'Burning Mouth'," kali ini omega itu beralih pada asisten David. Hiro yang tidak siap dengan hujaman kegemasan Arion melirik bosnya yang sudah pasang sinyal merah. Tidak boleh.
"Mintalah pada Mr. Grant," jawab Hiro aman. Kali ini Arion juga mencemberuti asisten itu membuat Hiro salah tingkah. Kenapa semua orang menuruti David sih.
Sumpah Arion sangat suka cokelat dan David tidak akan memberikannya. Arion ingat salah satu janji David adalah memberikan seisi dunia, segalanya, untuknya.
Sekarang, membelikan cokelat saja pria itu menolak. Janji busuk.
"Ayo pulang," kata David setelah pesanannya selesai. Anak itu malah duduk di sofa tamu toko itu memeluk diri sendiri masih mencerna kesalnya.
"Aku tidak mau pulang ah, aku mau cokelat dulu,"
Minta diuyel anak ini, batin David.
"Sekali lagi, ayo pulang," kata David tegas. Sebenarnya tidak pulang, dia harus ke kantor lagi masih banyak pekerjaan menumpuk di kantor akuntan. Dia sebagai Akuntan professional punya tugas besar.
Tapi pria itu juga tidak bisa membiarkan Arion di rumah besarnya sendirian. Rawan, anak itu akan mati bosan. Ketika David pulang akan ngambek tidak mau dipeluk saat tidur.
Gawat bagi David. Dia harus memeluk kesayangannya saat tidur.
"Tidak mau pulang?"tanya David datar. Dia lalu menyerahkan paper bag pada Hiro-asistennya.
Arion masih menggelengkan kepala namun was-was aura alpha David terlihat jelas. Maka selanjutnya pria itu menuju Arion dan membopong omega itu seperti karung beras. Arion berteriak meronta-ronta minta turun.
"Turun! Turun! Belikan aku cokelat dulu!" seru Arion memukuli punggung David.
Alpha itu meletakkan omeganya di kursi Limosin mobil mereka, omega itu tambah merengut menjauhkan duduk sejauh-jauhnya dari David. Dia kesal.
Mobil mulai berjalan menjauhi toko cokelat 'Honey Choco'.
Bukan tanpa alasan David melarang Arion memakan cokelat. Kandungan makanan manis itu membuat seseorang menjadi atraktif dan aktif lalu kelelahan setelahnya. Intinya tidak baik dikonsumsi berlebihan.
Namun David menemukan sehari-hari setiap kali dia bersama Arion, ada bungkus cokelat di sampingnya, sisa cokelat di mulutnya, dan setiap kali mencium Arion ada sisa makanan manis itu di sana.
David tidak suka cokelat.
Maka David membuang stok cokelat Arion. Mengatakan pada pelayan di rumahnya untuk tidak memberikan, membuatkan, atau membelikan cokelat untuk Arion.
Geez David seperti mengasuh balita.
Dua hari setelahnya, Arion merasa kehilangan- sakau dia mencari-cari cokelatnya.
"Aku mau pulang ke rumah,"sungut Arion.
"Tidak,"jawab David.
David ini kenapa sih?! Daritadi menolak keinginannya terus? Maka ketika pria itu mendekatinya, Arion membuang muka.
"Jangan sentuh-sentuh, tidak boleh,"Arion menampik lengan David yang ingin melingkari pinggangnya. Namun karena sifat alphanya yang dominan tidak mau dibantah maka pria itu memaksa tubuh Arion duduk di pangkuannya.
Pemuda itu tambah merengut. David seenaknya saja.
"Semua untuk kebaikanmu,"kata David melingkari lengan di pinggang ramping anak itu. Tersenyum kecil melihat Arion membuang muka sedang merajuk.
"Kebaikanku cokelat, cokelat untuk kebaikanku,"jawab anak itu dengan muka tertekuk.
"Jangan bahas cokelat lagi, aku tidak suka,"balas David, dia memberikan raut datar dan sedikit feromon alpha agar Arion merasa takut padanya, dan berhasil.
Selalu berhasil.
Anak itu kini berbalik menghadap David, posisi pangkuannya miring. Dia meneliti dasi lalu kancing kemeja David, bermain-main meluluhkan alphanya.
Cara ini selalu berhasil, lalu sedikit sentuhan lagi.
Arion rebah di dada David, jarinya yang menganggur menelusuri leher David berwarna yang cokelat. Membuat garis abstrak di sepanjang nadi leher pria itu. David menahan nafas.
"Arion," peringat David. Nafas anak itu yang hangat menerpa kulit lehernya. Membuat dirinya bergejolak senang.
"David and Arion... Mate," anak itu sengaja berbisik di telinga David. Tersenyum puas ketika pria itu memejamkan mata menahan diri untuk tidak menerjangnya dengan ciuman-ciuman.
"Mate," Arion mengecup-ngecup leher David semakin membuat pria itu tersiksa.
"Mate.. aku mau cokelat,"Arion seperti ular berbisik menggoda di telinganya.
"OK, OK, AYO, Hiro putar balik ke Honey Choco berikan anak ini satu etalase penuh cokelat," akhirnya David tidak tahan.
Arion terlonjak senang tertawa-tawa tetapi sedetik kemudian kewalahan karena David menerjangnya dengan ciuman buas. Nakal sekali anak ini dia cium saja sampai pingsan.
Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih
End script 4 Februari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate: David and Arion (END)
Teen FictionArion yang baru berumur 17 tahun bertemu matenya di minimarket. Kacau. Ternyata mate nya seorang laki laki dewasa dan hot berusia 40 tahun. Tidak pernah terbayang di hidup Arion harus mempunyai mate laki laki dan bertemu secepat ini. Bagaimana sikap...