34. THE ALBUM

15.7K 1.4K 36
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author dengan vote

Malam gelap gulita. Tanpa ada yang tahu semua pelayan dan staff keamanan tidak ada yang tertidur. Mereka semua terjaga, dengan seluruh ketakutan yang ada. Memeluk tubuh meringkuk gemetar. Satu dua pelayan di kamarnya sudah menangis ketakutan. Malam itu terasa mencekam.

Malam gelap larut. Sayup terdengar burung hantu bernyanyi di kejauhan.
Angin malam masuk melalui tirai jendela yang dibuka menerbangkan gorden bunga. Detik jam mengisi hening membawa waktu begitu lambat. Jam diatas meja kerja sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi. Ruangan itu dipenuhi feromon alpha. Sesak.

Моя будущая жена
Calon istriku

David di kursi kebesarannya diterangi lampu meja menyibak satu persatu lembaran album di tangannya. Pria itu sejak tadi diam. Nafasnya dan wajahnya tenang. Dia sangat tahu apa arti album ini dari sampulnya.

Feromon alpha David dengan cepat memukul-mukul ruangan.

Album tebal itu berisi foto-foto masa kecil Arion sampai sebelum kepindahannya bersama David. Arion punya pengagum rahasia rupanya. Entah apa hubungan mereka, tapi sepertinya perasaan orang itu sudah amat jauh. Perasaannya sudah amat dalam mengikuti omeganya sejak anak itu masih kecil. Dia nekat, hingga mengunjungi rumah pribadinya waktu lalu hanya demi bertemu Arion.

Tik

Tok

Tik

Tok

Suara denting jam.

David menghembuskan nafas, terlampau pelan. Vas bunga yang ada di mejanya bergerak cepat menghantam tembok. Keras.

Prakk

Membuat gaduh keheningan malam.

Arion, kesayangannya. Ada yang mau bermain-main. David menahan sisi gelap dalam dirinya keluar. Tidak, tidak sekarang. Arion akan ketakutan. David mengelus satu foto Arion mengenakan seragam sekolah merah dan putih. Foto itu di close up menampilkan senyum manis Arion kecil.

Ty ochen' prekrasna
Kamu cantik sekali

David setuju, ya Arionnya memang cantik sekali. Dan orang itu memujinya begitu mendamba. Tiba-tiba pecahan vas bunga yang tergeletak di lantai melesat cepat menghambur ke kaca.

Praakk

Kaca besar yang dibuat dari material terbaik itu pecah berkeping-keping saking kerasnya. Burung hantu yang hinggap di pohon juga merasa gentar dengan feromon alpha itu menyingkir dari sana.

David beralih ke foto di sampingnya, foto Arion sedang memakan permen kapas duduk di sebuah bangku yang sepertinya taman. Terlihat wajah anak itu memerah sedang asyik menjilati permen kapasnya.

Ty lyubish' sladkuyu vatu? Ya mogu kupit' tebe tysyachu..
Kamu suka permen kapas? Aku bisa membelikanmu seribu..

David membuka lembar selanjutnya, kali ini foto-foto Arion yang sudah remaja. Foto paling atas, terlihat anak itu mengenakan seragam putih biru pendek. Wajahnya merengut dan dasi berwarna biru yang miring.

Pervyy den' v sredney shkole... Moy Arion vymotan. No tak smeshno.
Hari pertama sekolah menengah.. Arionku kelelahan. Tapi lucu sekali.

David menyeringai, wajahnya jadi agak gila. Arionku, dia bilang? Pria itu beralih pada bingkai foto berwujud foto Arion yang dia pajang di meja. Foto yang diambil ketika mereka pertama bertemu di Minimarket. Disana Arion tersenyum manis sambil meminum susu kotak. Arion bagai gula, candu. Dan sekarang ada yang bilang, Dia Arionku?

Dia Arionmu?

Ya.. Arionku..

Arionku?

Arionku.

Ruangan sudah sedingin es. Dalam termometer yang terpanjang di samping lemari menunjukkan suhu -30. David menatap datar sederet baris kata itu. Satu hembusan feromon lagi yang tidak bisa dia tahan, menguar cepat ke sekeliling. Bagai racun, beberapa pelayan sudah tercekik lemas, lainnya pingsan tidak kuat.

Ya skuchayu po tebe, moy dorogoy Arion. Skoro my vstretimsya, obeshchayu.
Aku rindu padamu Arion sayangku. Sebentar lagi kita akan bertemu, aku janji.

Brakk!

Bbum!

Brakk!

Brakkk!

Prang!

Ruangan kerja David bagai dilanda gempa. Pintu ruang kerja terbuka lebar engselnya rusak. Lemari besar berisi buku itu sudah jatuh berdebum. Meja tamu di depannya retak. Ada retakan panjang terlihat di tembok. Lantai yang dilapisi karpet juga retak beberapa pecah.

Seluruh barang diatas meja sudah jatuh berhamburan di lantai. Tumpukan map, pena, buku, termasuk album itu sudah mengenaskan di lantai. David sudah menggelap. Beberapa buku di lemari juga jatuh.

David mengerikan. Satu sisi yang tidak akan dia tunjukkan pada kesayangannya.

Wajah dewasa itu masih datar dan tidak terbaca. Namun seluruh kepalanya berdenyut-denyut ngeri dengan gila mengetahui ada orang yang mengincar matenya. Suara-suara di kepalanya memukul-mukul sakit mencari-cari berbagai nama untuk dia habisi. Siapapun orang itu, tidak akan dia biarkan lolos. Arion hanya miliknya, omeganya, selamanya.

David mengelus bingkai foto Arion dimana wajah manis itu tersenyum. Heroin. Obat.

Arion yang tersenyum manis, Arion yang cemberut ketika permen cokelatnya diambil, Arion dengan wajah memerah karena heat. Arion, hanya miliknya. Dia sudah 23 tahun menunggu anak itu muncul, tidak akan dia biarkan bocah itu pergi lagi. Ke neraka pun akan David kejar.

Feromon alpha yang menyakitkan sudah memenuhi ruangan dan menjalar ke berbagai sisi rumah besar itu. David sekuat tenaga menahan dirinya sendiri, dia tidak mau matenya ketakutan.

"Kamu membuatku terbangun son. Mamamu menangis di kamar,"Papa Harry sudah berdiri bersender pada pintu kerja David.. Pria berusia tujuh puluhan itu bersedekap dada tenang melihat anaknya yang kacau.

"Need a man talk?" tanya Papa Harry, pria itu sudah berjalan menuju sofa David, menyamankan diri di tengah rusuhnya ruangan itu.

"Let's do that son. Aku tidak mau bangun tidur tengah malam hanya karena kamu mengamuk,"Papa Harry tersenyum pengertian.

David memegangi kepala yang sakit, pria itu memijat pelipis. Dia menatap album foto itu yang sudah teronggok di lantai. David menuruti beranjak dari duduknya menuju sofa Papa Harry duduk. Pria itu melangkah pelan menyorot tajam pada benda di lantai yang sudah membuatnya kacau sejak tadi.

Papa Harry mengikuti pandangan mata David. Menyorot penuh curiga pada album agak usang itu. Jadi benda sialan itu yang membuatnya bangun tengah malam, membuat istrinya ketakutan, dan David tidak dapat mengontrol diri.

Album milik Arion yang disembunyikan anak itu di bawah lemari pakaian agar tidak ketahuan David. Pembohong yang buruk, David selalu tahu apa yang kamu sembunyikan sayang. Apapun.

🦴

Dukung author dengan vote 😃 terimakasih

End script 27 Februari 2022

Mate: David and Arion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang