39. KNOT

15.5K 1.4K 50
                                    

Dukung author dengan vote terimakasih

Author POV

''Ya, aku berjanji,''

Tanpa kamu tahu Arion, David sudah berjanji kepada dirinya sendiri sejak pertama kali rut- sejak dia berusia tujuh belas tahun. Dia berjanji mencintai matenya sepenuh hati nanti, ketika dia bertemu kamu. Mate. Dia sudah menunggu kamu sangat lama dan menderita.

David memeluk Arion erat.

Kamu tidak tahu kan?

Setelah itu dengan aneh Arion mengatakan,''Coba iiiiiii."

''Apa?''David tidak mengerti. iiiiiii maksudnya apa.

''Coba buku mulutmu, iiiiiii,''

David tersenyum geli namun melihat raut menuntut omega itu dia segera membuka mulut menunjukkan deretan gigi. Anak itu mendekat, ''Coba menunduk.'' David dengan senang hati menunduk sampai wajah mereka sejajar dan begitu dekat.

Arion tanpa ragu bahkan cenderung berani membuka lebih lebar mulut David. Dia penasaran dengan taring yang tadi pagi hampir membuatnya serangan jantung.

''Kok taringnya biasa saja?''heran Arion dengan alis mengerut. Taring itu tidak tajam dan seruncing tadi pagi. Kali ini hanya taring manusia biasa. David hanya tersenyum lembut dan kembali berdiri tegak. Dia lalu mengusak-usak rambut Arion yang halus.

''Dia hanya akan keluar jika memang ingin keluar,''kata David namun Arion masih dengan wajah tidak mengerti.

''Mau lihat taringnya keluar?''tanya David biasa.

Namun Arion sudah menatapnya horor dan siap berlari sekencang-kencangnya. Tetapi David sudah menahan pinggang anak itu agar tidak kabur.

''Tidak, maaf, aku hanya bercanda,'' kata David dengan nada agak geli.

''Jangan main-main! Aku takut.."

"Kamu bisa melihat taringku lagi saat aku rut,"kata David tersirat. Pria itu menatap intens mata Arion. Bisa dilihat, wajah anak itu bingung. Rupanya Arion belum mengerti.

Ketika seorang alpha rut dia juga akan menandai matenya lalu melakukan aktivitas seksual. Jika alpha sudah memiliki mate, dia tidak akan bisa menahan rutnya lagi. Jika ditahan, maka sakit itu terasa setengah mati.

"Tidak bisa sekarang? Aku mau lihat sekarang,"tanya Arion polos.

Jika kamu ingin melihatnya sekarang maka kamu harus rela ditandai Arion-cantik-manis-gemas-polos. Taring alpha hanya muncul di saat tertentu saja tidak segampang kamu meminta permen.

"Tidak bisa," David masih mengelus surai rambut Arion. Sentuhan ini, ada orang lain yang tadi menyentuhnya. Jelas.. seseorang. David menipiskan bibir dan mengedarkan pandangan.

"Dave, aku mau lihat danau bagus,"Arion teringat danau indah yang dikatakan Aro. Dia ingin melihat danau itu.

"Danau?"David memastikan.

"Iya, bukannya ada danau ya?"Arion mengerjap.

"Kita lihat danau lain kali ya. Hari ini kamu pasti lelah. Sebaiknya kamu istirahat,"rayu David sembari memrestleting jaket di tubuh Arion.

"Tapi janji ya, lihat danau besok. Pasti danaunya bagus,"senyum Arion terkembang membayangkan pemandangan indah dan segarnya air jernih.

David tidak menjawab namun tersenyum simpul.

Tidak Arion..tidak pernah ada danau di wilayah ini.

🦴

Mereka sampai di rumah peristirahatan hutan dan langsung diolok-olok Santua. Tentu saja yang diolok adalah David, Arion hanya bersembunyi malu di belakang gendongan alphanya.

Mate: David and Arion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang