Bonus Chap - Hubungan

763 68 13
                                    


Selamat malam...
Aku balik bawa seklumit kisah hubungan Gio sama Regis nih...

Selamat membaca...
.
.
.
.
.
Melihat bagaimana manisnya acara lamaran dadakan Tirta pada Radi, membuat Regis sedari tadi memonopoli Radi dan mendiamkan Gio. Gio bahkan tidak tau apa yang membuat kekasih nya itu tiba-tiba mendiamkannya seperti sekarang.

Radi tentu tidak masalah saat Regis menempel padanya, bukannya sudah terlalu biasa, sejak awal mereka kenal pun remaja itu selalu menempel dan mengikuti kemana pun Radi pergi.

"Regis." Regis bergeming, dia tidak menghiraukan panggilan lembut dari Gio. Hal itu membuat Radi mengernyit bingung, tumben sekali Regis mengabaikan panggilan Gio, biasanya dia akan jadi yang paling cepat merespon ucapan Gio. Berbeda dengan Radi, Tirta justru tersenyum geli melihat bagaimana adik kecilnya merajuk.

"Regis, sayang." Radi melongo, dia tidak salah dengar kan? Gio memanggil Regis sayang? Keduanya memiliki hubungan?

"Kalian pacaran?" Radi menatap lekat pada Regis juga Gio bergantian, membuat dua pemuda itu mengangguk.

"Sejak kapan? Kok gue baru tau?" Gio tersenyum geli saat melihat wajah terkejut Radi, begitu pula Regis.

"Udah lama Di, lebih dari dua tahun." Radi makin melongo, ini dia yang terlalu cuek atau bagaimana sih? Kok dia baru tahu kalau Regis dan Gio pacaran. Ya maklum saja, mereka belum setahun berteman, ditambah sikap Radi yang bodo amat.

"Bang Radi gak pernah nanya sih." Radi merengut, kenapa dia jadi merasa kesal dengan jawaban Regis.

"Kalian gak kayak orang pacaran sih." Gio tertawa melihat Radi yang cemberut.

"Ya masa kita harus kayak bang Wira sama bang Dery bang, kemana-mana berdua kayak lovebird." Gio dan Tirta tertawa mendengar celetukan Regis, hal itu juga membuat Radi ikut tertawa.

"Jangan, mereka terlalu bucin."
.
.
.
.
.
Gio dan Regis memang tidak pernah terlihat berduaan, tidak pernah terlihat mengumbar kemesraan. Mereka terlihat layaknya sahabat biasa, tapi siapa yang sangka bahwa keduanya sudah saling mengikat hubungan sejak mereka masih duduk dibangku sma.

Gio adalah sosok yang berperan penting membuat Regis bisa bangkit setelah kematian Fares. Gio yang membuat senyum Regis kembali muncul, membuat remaja itu mulai bisa berdamai dengan hati dan lingkungannya, meskipun tidak sepenuhnya.

Flashback

Gio menatap Regis yang tengah mendrible bola basket dilapangan dengan sendu, sudah sebulan sejak kepergian Fares dan rasanya Regis semakin menjauh dari mereka. Remaja yang sebelumnya selalu jahil dan mudah tersenyum itu berubah menjadi dingin, sama seperti Angkasa dan Bayu.

"Regis!" Regis berhenti dan menoleh kearah suara, Regis bisa melihat Gio yang berjalan kearahnya.

"Kenapa bang?" Gio menggeleng, dia menatap lekat pada Regis yang juga menatapnya.

"Kenapa belum pulang? Ini udah sore loh." Regis menghembuskan nafas kasar.

"Males gue bang mau pulang."  Gio tersenyum tipis dan menarik tangan Regis untuk duduk dipinggir lapangan.

"Kenapa lagi dirumah?" Regis menggeleng, dia tau Gio akhir-akhir ini selalu menatapnya berbeda.

"Regis?" Regis yang ditatap lembut oleh Gio justru menggigit bibir bawahnya. Kenapa jika berhadapan dengan Gio selalu bisa membuatnya seperti ini.

"Gue males ketemu Raefal." Gio mengernyit.

"Emang Raefal di rumah lo?" Regis mengangguk, dia mengingat dimana om nya itu menitipkan Raefal di keluarganya selama sebulan.

Janji?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang