9. H-1

97 7 0
                                    

Happy reading

19.55

Kedua insan yang berbeda itu kini tengah berada didalam pesawat jet pribadi milik Ezra,mereka sama sama diam , besok hari lamaran? Yaa ini benar benar membuat Ezra tidak tenang dan tidak nyaman, sedangkan Izora hanya duduk diam dengan mata yang terpejam.

Izora memang meminta datang kembali satu hari sebelum hari lamaran, karena pikirnya, ia akan pusing mengurusi lamaran yang membosankan kan dan lagi pasti ia tak boleh keluar dari apartemen.

Mendingan ia berangkat satu hari sebelum lamaran. Dan Ezra juga ada urusan yang mengharuskan ia berangkat dengan Izora tanpa orang tuanya.

"Zora, bangun udah mau sampe."

Izora masih terdiam dengan mata yang tertutup. Membuat Ezra kesal, Izora ternyata sekebo ini? Gimana mau ngurus rumah coba.

"Izora! Bangun!"

"Bu..Izora kangen. Izora pengen nyusul ibu. Kan Izora yang mau mati, kenapa ibu yang mati duluan?! Ibu! Izora mau ikut ibu!"lirih Izora, kini peluh nya mengalir deras di jidatnyaa, Ezra menatap Izora khawatir, segera ia mengguncangkan tubuh Izora, tetapi Izora masih saja diam dan terkadang menangis.

"Ibu..Zora kangen."

"Izora!"bentak Ezra, seketika Izora membuka matanya kaget, jantungnya berdegup sangatlah kencang, tanpa sengaja tangan kanannya menyentuh telapak tangan Ezra lalu memeganginya dengan kuat.

Izora menatap Ezra kesal."maksud Lo bangunin gue apa!"

"Ini udah mau sampai!"

"Lo ga tau apa tadi gue hampir nyusul ibu gue!"

"Ya terus gue biarin Lo nyusul ibu Lo? Ya enggak lah! Gila kali Lo!"

"L-lo!"

"Kalo Lo ga gue bangunin bisa jadi Lo ga akan bangun lagi! Zora iklasin ibu Lo. Lagi pula disini ada Tante fara, dia baik."

Izora menggeleng."walaupun ada mamah, tapi gue ga bisa ngelupain ibu gue!"

"Bukan ngelupain zor, Lo harus iklas Ama kepergiannya. Lo ga tau betapa kesiksanya ibu Lo liat Lo gini? Zor orang yang udah mati aja pengen hidup lagi dan balik bersama keluarganya. Tapi Lo disini pengen cepet cepet mati biar ketemu ibu Lo? Ada saatnya zor kalian ketemu."

Mendengar penjelasan Ezra membuat Izora terdiam, ia benar benar kehabisan kata untuk menjawab perkataan Ezra.

Ezra ikutan terdiam, ia menatap jendela dikanannya, pesawat itu sudah mendarat diaspal berwarna abu abu yang sudah diberi cat berwarna putih seperti dijalan tol.

Setelah pesawat itu berhenti Ezra turun dari pesawat begitu juga disusul oleh Izora. Mereka berdua masih saja berdiaman, Izora yang melamun entah memikirkan apa, sedangkan Ezra yang tengah bermain ponselnya.

"Zora. Supir gue udah sampe diloby, kita kesana aja."ucap Ezra, Ezra mengernyit heran, kenapa Izora tak membalasnya?

"Lo lagi jalan jangan Beng..ong"Ucap Ezra dengan kalimat yang terputus, Dimana Izora?! Kenapa gadis itu tiba tiba menghilang!

"Anjir sialan!"

Ezra berlari menarik kopernya untuk mengajaknya berlari seperti dirinya yang kini tengah berlari mencari Izora yang menghilang.

EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang