22.30
☆꧁Happy reading꧂☆
Saat ini Izora harus pulang malam bersama Bumi dikarenakan kerja kelompok. Tengah asik mengobrol, dan ingin keluar dari Gedung sekolah, tanpa sengaja Izora bertemu dengan Ezra yang tengah keluar dari arah kanan, lebih tepatnya ruang rapat untuk anak pramuka. Ezra sedari tadi belum pulang dikarenakan ada rapat dadakan dengan para dewan dan kader, sedangkan Tamara hanya mengintili Ezra.
"ngapain lo berduaan disekolah? Malam-malam lagi?"tanya Tamara. "hayoo habis ngapain?"
"jadi cewe mahalan dikit. Diajak cowo bermalam disekolah kok mau." cibir Ezra. Jelas Izora tersentak kaget, kata kata itu terlalu fulgar, lagi pula mereka hanya kerja kelompok.
"Bacot lo nampan bi aseh! Lo bukan emak gue! bisane ngedumel ke gue!"balas Izora sengit.
"ngga usah pikir yang aneh aneh. Gue sama zora cuma kerja kelompok. Lo harus inget, jangan otak lo doang yang lo bawa ke kelas, terus mulut lo, lo tinggal di tongkrongan." bela Bumi. "tau Batasan dalam berucap lah bro. lo pikir pacar gue serendah itu? Justru gue disini malah mau tanya, dapet cewe gatel kek gini dimana? Selera lo rendah juga."
"bacot."
"zor pulang naik bis ya? Gue lagi ngga bisa nyetir motor, tadi gue ngga bawa motor."ucap Bumi lemas.
"lo kenapa? Lo sakit?" tanya Izora, refleg zora menaruh punggung tangannya di dahi Bumi. "lo ngga panas, kenapa lo lemes banget?'
"gue kehabisan energi, kepala gue pusing." ucap Bumi, Izora mengangguk, ia mengerti apa yang dimaksud Bumi. Sedari tadi Bumi dikelas benar benar lemas dan pucat, terkandang cowo itu berkeringat di ruang ber-ac, padahal saat itu ruangan hanya diisi 4 orang saja.
Sedari pagi, Bumi seakan menahan sesuatu, matanya tertutup, entah apa yang ia lawan karena hanya orang spesial lah yang melihat Bumi sedang melawan seseorang.
"bis? Masih dinginan mobil gue. masih nyaman juga mobil gue."cibir Ezra.
"pulang sama gue."lanjutnya.
Bumi tersenyum. "pulang sama Ezra aja zor, lo capek kan?"
"engga. Gue pulang sama lo aja. Masa cowo gue sakit gue malah pergi sama cowo lain."sindir Izora pada Ezra.
Bumi tersenyum simpul. "beneran nih? Gue ngga papa balik sendiri."
"lebay. Bumi bisa balik sendiri."ketus Ezra.
"heleh. Walau hujan badai gempa bumi pun. Gue ngga akan biarin bumi pergi sendiri! Ayo bum, udah ada bis yang ngedeket." Izora meraih tangan Bumi lalu menariknya kedepan, Bumi yang sudah pucat dan lemas masih saja tersenyum dan menatap Izora yang melambaikan tangannya dengan wajah cengonya dan bingungnya.
"No deg degan. Demi misi."batin Bumi.
Bus tua nan berkarat berhenti tepat didepan mereka. Izora tanpa basa basi memasuki bus itu dan menarik Bumi. Mereka masuk lewat pintu belakang dan duduk tepat di depan pintu yang mereka masuki.
Pintu bis itu memang terbuka, membuat angin malam menerpa badan mereka, sejuk, dingin dan membuat merinding. Bus yang mereka cegat bus ekonomi, jadi tidak ada angin ac mereka hanya menggunakan angin alami sebagai pendingin.
"lo ngga papa naik bis ngga ada ac-nya?"tanya bumi.
"ngga papa, yang penting sampai dengan selamat."
Setelah Izora menjawab Bumi hanya mengangguk dan mereka sama sama terdiam, tak ada yang mau dibicarakan. Bumi menutup matanya, berusaha menahan sakit yang mulai ia rasakan kembali. Tetapi sesaat Bumi melotot bahkan jantungnya berdebar sangat cepat. Bagaimana ia tak kaget tiba tiba Izora mendorong kepala Bumi dengan lembut menuju pundak Izora. Lalu tangan Izora meraih pipi Bumi dan mengusapkan lembut. "kalo capek, ngga papa kok pundak gue bisa dijadiin sadaran. Btw pipi lo lucu, tembem banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ezra
Teen FictionEzra, nama itu sangat tak asing di telingaku. Cowo berparas tampan yang memiliki sifat galak dan cuek itu di jodoh kan denganku? Perkenalkan namaku Izora Halina Adzkiya, kali ini aku akan menceritakan cowo galak berkedok macam macanan yang akan di j...