37. Daraa!

42 3 3
                                    

00.10

Happy reading

Acara berjalan sesuai semestinya, tidak ada yang sadar ada 2 anak yang menghilang dan merintih kesakitan, Ezra yang sibuk mengisi acara. Tommy yang sibuk membagi makanan, dan Bumi yang mulai lupa akan kekhawatirannnya dan ikut nimbrung dengan yang lain.

Mereka tak ada yang menyadari, dan tak ada yang tau bahwa saat ini Izora tengah merintih kesakitan.

"Zor badan lo panas, lo masih kuat jalan lagi ga?"tanya Dara, saat ini sudah pagi, dan saat ini mereka akan melanjutkan perjalanannya.

Izora mengangguk, dengan kuat Dara membopong Izora, dan berjalan bersama Izora.

Nafas Izora tersenggal senggal, dan tanpa sadar meneteskan darah dari hidungnya. Dara yang melihat, reflek menyobek kerudung Izora sedikit.

"Lo pake ini buat nahan darahnya, jangan ndangak ya, lo tetep harus nunduk."

Izora hanya mengangguk saja, mereka tanpa sengaja melihat ular piton, Izora dan Dara sama sama melirik dan terdiam.

"Kita pergi Diem Diem, terus lari!!"

Izora mengangguk saja. Dan tak lama Dara mempercepat jalannya. Dan berusaha berlari.

"Cukup dar, gue udah ga kuat lagi."

Uhukk!!

Dara melotot, hampir aja matanya keluar saat Izora terbentuk dengan dahak yang penuh darah. Nafasnya juga menjadi pendek, bahkan bibirnya pucat.

Wushhh!
Angin dingin menyerang kulit mereka, secara dadakan. "Lo kedinginan ga zor?"

Izora hanya diam.

Wushh!

"Zor."

Wushh!

" lo ikutin arah angin ini sekarang."ucap Izora.

"Lah buat apa? Ga ada gunanya njir."

"Ikutin, terus minta bantuan."

Dara menggeleng. "Ga mau, Ntar lo sendiri! Lagian kalo kita masuk berdua keluar juga berdua."

"Ga bisa, gue udah ga bisa jalan lagi. Lo sekarang ikutin arah angin, Riri bantuin lo keluar dari hutan ini."

Dara menggeleng lagi. "Kita keluar bareng-bareng ya? Kita jalannya pelan pelan aja."

Izora tersenyum. "Ngga bisa. Gue udah ga kuat, cepet sana!"dorong Izora.

"Ga mau!"

"Cepet Dar, lo kalo mau gue selamat. Minta tolong kak Ezra atau bumi."

Wushhh!

"Cepet Dar."

"Kalo lo kenapa napa gimana? Kalo ada hewan buas."

"Gue pasrah, tapi yang penting lo keluar dari sini."

"Lo jangan kemana mana! Pokoknya disini! Gue bakalan kesini!"

Izora mengangguk lemah. Dara berlari mengikuti arah angin dingin itu pergi. Izora tersenyum. "Akhirnya lo dateng. Selamatin Dara ri."

Dara berlari mengikuti arah angin itu, entah arah angin ini tipu tipu atau gimana, yang penting dipikiran gadis itu adalah Izora selamat.

"Lo harus selamat!"

....

"Hari ini kalian akan mengikuti game! Dan setiap anggota harus mengikuti setiap game yang diberikan panitia." Ucap Raden sekali mic.

EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang