8. Ezra brengsekii!

102 6 0
                                    

Happy reading

19.45

Lelaki yang berada di markas pun dengan segera menggeleng kepalanya. Ia sama sekali tak berani jika mendekati tunangan atau pun milik Ezra tanpa ijin. Takut saja jika Ezra kalap dan menebas kepala mereka tanpa ampun dan tanpa iba.

"Ga ada yang asik Lo pada!"

"Bukannya ga asik tapi takut aja kepala gue ilang!"ucap Tommy dengan meringis saat membayangkan kepalanya copot dari badannya dan menggelinding dilantai markas.

"Ezra mainnya katana."ucap Fahri.

Ezra kini menatap Izora penuh kemenangan, Izora hanya bisa menghembuskan nafas kasar."Lo main belakang. Badan cowo Lo gue cincang! Gue buat sate terus gue bagiin keorang orang!"

Izora mendelik, sangat tidak adil."heh! Gara gara cewe Lo tangan gue jadi gini ya anjing!"

"Salah siapa Lo dateng buat nantangi!"

"Lah lu aja belum jadi tunangan gue udah punya cewe! Gimana kalo udah jadi tunangan!"

"Gue ga punya cewe!"

"Punya! Yang tadi siang apa! Berani banget Lo bilang tangan gue ga steril! Lo pikir gue najis!"

"Dia bukan cewe gue!"

"Boong! Besok gue pacarin tuh satu kelas Lo! Gue mintain nomer temen temen cowo Lo!"

"Sialan Lo!"

"Sialan sialan! Lo ngatain gue! Lo yang sialan! Ga mau tanggung jawab! Tangan gue melepuh nih!"

Fahri mendengus kasar, Izora dan Ezra sama sekali tak bisa akur dan mengganggu Fahri yang sedang membaca novel.

"Dia bukan cewenya Ezra."ucap dingin Fahri.

"Pasti Lo sama si taik ini kerja sama kan!"gertak Izora, setelah mengatakan Izora itu Izora malah mendapat pelototan tajam yang mengerikan dari Fahri.

Arsya terkekeh pelan."yaallah zor. Ezra tuh ga pernah deketin cewe."

Dengan polosnya Izora berkata."berati Ezra homo dong! Sukanya sama cowo kan Lo!"

Ezra mendelik mendengar bocah tengil ini asal berbicara."heh tengil! Gue masih lurus ya!"

"Lah terus?"

"Maksud kakak Lo, gue ga pernah deket sama cewe selain Lo."

"Kapan kita Deket ya? Sokab lu!"umpat Izora, Ezra menghembus nafasnya sabar menghadapinya bocah tengil yang ada dihadapannya.

"Taik lo! Berisik banget! Komen Mulu! Bocah tengil oon ga tau diri Lo! Bangga dong punya tunangan spek idol sekolah!"

"Bangga? Buat apa? Ngapain bangga sama pembully sekolah!"

Semua mata menatap Izora, bagaimana ia tau kalo selama ini mereka suka menjaili dan mengganggu murid disekolahnya.

Fahri terkekeh ringan."terus kenapa? Eh tapi gue ga ikut ikut ya."ucap fahri dengan memunculkan senyum manis kepada Izora.

"Caper."umpat Ezra pelan tetapi mampu didengar oleh orang lain,

Kini pandangan semua orang jatuh pada Fahri. Baru kali ini mereka melihat seorang Fahri yang berwajah kaku and datar itu terkekeh dan tersenyum manis kepada wanita.

Izora menatap tajam lelaki yang berada di markas, begitu juga menatap kakaknya begitu tajam dan menusuk."gue benci sama pembullyan. Ngebully itu emang menyenangkan. Tapi Lo semua ga pernah ngerasain gimana dibully satu kelas?"

EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang