23.15
☆꧁Happy reading꧂☆
Yaa seperti biasa, wajarnya seorang murid hampir seminggu mereka akan menghabiskan waktunya setengah hari disekolah, untungnya sekolahnya Ezra hanya masuk 5 hari. Betapa jenuhnya jika ia bersekolah seminggu dan diberi waktu istirahat sehari? Di hari minggu.
"Sekolah mulu. Tanpa sekolah gue bisa sukses."dumel Ezra seraya memasukan buku sesuai jadwal.
Ezra memang lah bawel, kaget bukan? Kutub itu juga manusia jika kalian ingat. Walaupun jarang ia tunjukan kesiapa pun.
Ezra turun menuruni tangga, setelah membersihkan badannya dan merapikan buku. Ia menatap kedua orang tuanya malas.
"Pagi yah, bund." Tiga kata sudah sering ia ucapkan di pagi hari, selain tiga kata itu Ezra jarang berucap lagi.
Suara dentingan piring dan sendok saling bertautan, setelah menyelesaikan sarapan paginya, Ezra beranjak pamit dan menyalimi kedua orang tuanya.
Walaupun Ezra tak banyak bicara, ia hanya manja manja di depan ayah dan bundanya jika ayahnya sedang mood saja, ingat itu. keluarganya cemara kan tergantung mood bapaknya.
Ayah Ezra, Eza. Memiliki sifat seperti cewe, moodyan, jika mulutnya turun kebawah tandanya ada sesuatu yang tidak baik baik saja, dari pada Ezra banyak cakap yang membuat sang ayah kesal lebih baik Ezra diam. Lagi pula, toh Ezra dulu jarang bertemu dengan orang tuanya.
Ezra manja paling hanya dengan bunda, itu pun paling cuma bercandaan biasa bukan manja manja minta itu lah ini lah, dibuatin itu lah inilah, Ezra lumayan banyak cakap dan mendumel dirumah, bukan berati Ezra sering curhat ke bunda.
Melihat sang ayah yang tidak mood membuat mood Ezra juga berantakan, tidak hanya jutek, ayahnya juga memasang wajah yang mengesalkan bagi Ezra, lebih baik ia segera keluar dari rumah sebelum ia...
"Nanti jemput zora ya."
Langkah Ezra terhenti. Ia membalikan badan menatap ayahnya kesal. "Ngapain? Toh Izora punya pacar."
"Pacarnya Izora cuma jaga jodoh kamu doang. Jadi cowo juga jangan lempeng."
Ezra terkekeh. "Yakin banget Ezra sama Izora jodoh, kalo sebaliknya? Ezra malah jagain jodoh orang gimana?"
"Bukan urusan ayah. Ayah mau kamu tetep jemput Izora!"
"Inget ya, ayah cuma mau kamu tunangan sama Izora lamar dia nikahi dia."
Ezra berjalan maju selangkah, tak terima apa yang di ucapkan sang ayah. "Ayah kok jadi maksa zra sih!"
"Kamu Diem, jemput zora. Percuma ayah beliin mobil mahal buat kamu kalo ga dipake."
Ezra mengambil nafasnya dalam dalam, sebelum ia mengerap dadakan. "Kenapa zra yang disuruh buat tunangan sama zora? Kenapa ga dia? Die lebih tua? Kenapa zra, ayah cuma mikirin dia sukses kenapa ga mikirin Ezra sukses dulu baru menikah? Ezra ga mau nikah muda."
Setelah mengatakan dengan hanya sekali tarikan nafas selepas itu Ezra terdiam menatap sang ayah dengan tatapan julid dan sengit.
"Belum juga buat gelar acara akad, kamu malah latihan hijab khobul."
Dengan perasaan dongkol ia meninggalkan rumah dan memasuki mobilnya.
"Anaknya siapa sih bund dia?"
"Anaknya ayah sama bunda to ya, ya kali anak tetangga."kesal bunda.
Sang ayah berdiri dari meja makan saat mendengar suara mobil yang sedang dipanaskan, segera ia berlari kecil menuju halaman rumah.
"Yahahaha sok jual mahal, ngapain kamu pake mobil? Takut kerudung zora berantakan ya."ledek sang ayah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ezra
JugendliteraturEzra, nama itu sangat tak asing di telingaku. Cowo berparas tampan yang memiliki sifat galak dan cuek itu di jodoh kan denganku? Perkenalkan namaku Izora Halina Adzkiya, kali ini aku akan menceritakan cowo galak berkedok macam macanan yang akan di j...