10. malam menyenangkan

112 7 0
                                    

Hai gue kembali!!!
Ga ada yg baca Yaudah yg penting gue buat cerita




Happy reading

20.00

Izora kini menatap ponselnya seraya menyelonjorkan kaki. Izora meletakkan ponselnya seraya menghembuskan nafasnya berat menatap sekeliling yang merasa tak asing dengan apartemen ini.

Yaa Izora pernah keapartemen ini 3 tahun lalu bersama orangtua yang masih komplit dan adeknya. Dulu ia menginjakkan kaki pertama kali bersama ibunya, karena ayahnya harus datang telat akibat terpilih sebagai panitia pilpres.

Izora menunduk, bahkan dulu ia pernah berswafoto dikaca kamar mandi itu. Ya masa masa ia Jamet pasti tau lah penampilan Jamet jaman dulu.

Tak lama air matanya turun mengingat kejadian, ia pernah bercanda dengan ibu diatas kasur, ia make up bersama saat pengajian pernikahan sepupunya yang tinggal dibali. Bahkan Izora ingat sekali saat dulu ia memeluk ibunya berebutan dengan Giram.

"Zora kangen ibu. Zora buat cerita naraska kena kanker paru paru kenapa ibu jadi kena kanker juga. Zora kan jadi takut kalo buat cerita bakalan kejadian beneran."

"Bahkan Zora buat cerita tentang Aurora yang dijauhi temen bahkan dijauhin naraska kenapa jadi kenyataan? Zora waktu itu dijauhin sama temen temen ditinggalin Ama sahabat. Bahkan ga akrab sama saudara."

"Zora nyesel dulu ga pernah cerita masalah Zora keibu. Disaat orang lain manja manjaan sama ibunya Bakan sering bercerita sama ibunya Izora ga pernah ngelakuin itu dulu. Izora nyesel."

"Zora pengen cerita, tapi takut kalo ibu ga percaya bahkan ngeremehin cerita Zora."

Tak terdengar suara ketokan pintu, belum menjawab orang itu masuk tanpa permisi. Menampilkan dua gadis, yang satu seumuran dengan Giram yang satu 2 tahun lebih muda dari gadis sebelahnya, mereka bernama flora dan alana, bahkan ada Gavin, Giram dan satu laki laki yang seumuran dengan Izora yang bernama jeano.

"Lagi nangis ya Lo!"ciduk alana, gadis yang beda dua tahun dengan kakaknya,flora. Yang bernama panjang, Alana Fauna Datastia tramosika.

"Yahahaha keciduk!"ucap cempreng flora, Flora Fauna tramosika.

"Napa lagi nangis?"tanya Gavin.

Izora menatap mereka kaget dengan bibir yang terbungkam. Segera ia menghapus air matanya."ga papa! Kelilipan."

"Bohongnya ketauan."ucap jeano.

Mereka duduk ditepi kasur Izora. Giram menutup pintu kamar kakaknya lalu ikutan menghampiri para saudaranya.

"Kamu ga mau nikah sama cowo tadi? Bilang aja biar mas yang bilang sama ayah kamu."

"Lo ga suka sama si siapa tadi?"

"Ezra."ucap Izora tersenyum.

"Iya! Lo ga mau tunangan sama Ezra? Dia ganteng loh! Spek lu juga kan!"

Flora menatap kesal adeknya."Alana diem dulu, bukan masalah spek atau enggak, kalo zora nya ga cinta gimana mau terima!"ucap gadis itu dengan kesal, kalo diliat sih kalem tapi kalo berbicara flora tak pernah kalem selalu kalo biacara ngegas dengan bahasa yang sedikit ngapak.

EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang