21.35
☆꧁Happy reading꧂☆
"Gue kan udah bilang. Jauhin bumi! Putusin dia!"gertak Arsya. Mereka berdua kini tengah berdebat di balkon dalam rumah mereka.
"Emang kenapa sih! Lo cerita ya. Kenapa lo ga suka dia? Bukan malah nyuruh nyuruh gue."
"Dia bahaya zor. Dia jahat."
Izora menatap Arsya dengan tatapan datar. "ga akan terjadi lagi."
"Hah?"
"Gue ga akan mati kan ditangan dia. Ngapain lo takut."
Arsya bangkit dari duduknya, membuang pandangan kearah lain lalu persekian deket ia menatap Izora yang tengah duduk, tak lupa dengan telunjuk tangannya yang menunjuk kearah Izora.
"Lo gila! Seyakin itu lo percaya omong kosong dia!"
"Kenapa sih sya! Dia pacar gue! Mana berani dia bunuh gue! Lo lupa ada lo yang ngelindungi gue, ada Ezra."
"Pacar? Lo cuma pacarnya bukan istrinya atau siapa siapanya. Dan yang harus lo tau! Lo jangan pernah ngegantung di hidup gue terus! Ga selamanya gue ada sama lo!"
"Apa sih! Gue ngerepotin lo? Lo ngerasa di repot in karena gue selalu bergantung sama lo? It's okey. Gue bisa jaga diri sendiri! Gue bisa urus hidup gue sendiri ga usah lo ikut campur!"bentak Izora, ia berjalan melewati Arsya yang tengah habis habisan menahan emosi hingga urat uratnya nampak terlihat jelas di lengannnya.
"Lo ga pernah harga in Ezra! Lo egois! Kita semua mau lo aman! Gue ga habis pikir sama jalan pikiran lo!"
"Ezra dari tadi cuma Diem, bahkan cuekin gue sama yang lain. Habis lo apain dia!"
Izora memutar badannya. "kan emang gitu sifat temen tengil lo itu."
"Asal lo tau. Ezra itu selalu bela belain jemput lo, jagain lo. Bahkan berusaha akrab sama lo, seharusnya lo bisa dong kasih hati lo buat Ezra. Ezra perfect."
"Ezra selalu sabar ngadepin tingkah lo. Ezra ga pernah deket sama cewe sejak sd. Tapi dia berusaha buat akrab sama lo. Kalo lo bukan cewe terpilih lo bakalan di cuekin, atau mungkin bakalan jadi babu dia disekolah."
"Jangan pernah buat Ezra kecewa. Kalo lo memang ga mau tunangan sama dia, putusin aja pertunangan kalian. Ezra udah cukup menderita dirumahnya."Lanjut Arsya.
"Ezra yang bilang. Pertunangan ini ga boleh ada perasaan. Dia ga punya perasaan sama gue, terus buat apa dia kecewa sama gue?"
"Satu lagi. Gue ga akan pernah mati ditangan bumi kaya cewe lo. Cewe lo meninggal karena ngelindungin lo. Selama gue belum dapet bukti apa apa gue ga akan jauhin bumi."asumsi Izora
Tubuh Arsya membeku, matanya mulai memanas. "L-lo."
"Apa apaan kalian ini! Kalian udah besar masih aja berantem ga jelas!"bentak putra, yang baru saja sampai dilantai dua saat mendengar perdebatan mereka dari lantai bawah.
Fara serta Giram ikut ikutan menghampiri mereka dilantai dua karena perdebatan mereka terdengar sampai bawah. "kalian ini saudara. Mamah ga pernah denger kalian berantem kaya gini. Kalian kenapa sih? Cerita sama mamah."
"Saudara? Saudara tiri iya!"ketus Arsya, ia berjalan menjauhi keluarga dan memasuki kamarnya walaupun mamahnya kini tengah meneriakinya.
"Arsya! Izora itu adek kamu! Jaga perasaan Izora!"
"Cukup mah. Aku memang bukan anak mamah. Aku bukan adek bang Arsya. Kita cuma orang asing yang hanya dipertemukan oleh ayah."ucap Izora, ia berlari menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ezra
Teen FictionEzra, nama itu sangat tak asing di telingaku. Cowo berparas tampan yang memiliki sifat galak dan cuek itu di jodoh kan denganku? Perkenalkan namaku Izora Halina Adzkiya, kali ini aku akan menceritakan cowo galak berkedok macam macanan yang akan di j...