38. labil.

31 2 3
                                    

00.15

Happy reading

"gue tau lo kesel, tapi lo harus bisa milih."potong Erza.

"maksud?"

"zra. Izora butuh orang yang bener bener sayang sama dia. Bukan jadi tempat pelampiasan atau karena mirip kia."

"GUE BENC--"

Erza tertawa kencang, bahkan saat ini mereka menjadi tempat tontonan. "mau cari orang Redflek? Ada didepan saya."

"serius anjing!"gertak Ezra.

"gue ga pernah deket sama lo. Tapi gue tau lo masih ga bisa lupain Kia. kalo lo ga bisa lupain dia, jangan mulai yang baru."

"lo pilih Kia karena dia cantik, lucu, cinta pertama lo."

"atau Tamara karena rasa ingin balas budi."

"atau Izora, karena dia mirip kia, tapi yang lo ga tau, dia memang ga secantik Tamara, tapi sifat dia yang bikin orang suka."

Ezra terdiam dengan pilihan itu, ia bingung saat ini. Erza tertawa lagi. "susah lo milih? Buru pilih ada 3 cowo yang nunggu Izora, lo ceraiin."

"berisik."

"Lo lepas Izora lo nyesel sih kata gue. Dia memang ga cantik tapi cowo banyak yang suka, lo kalo kaya gini cuma jadi penghambat mereka."

"Kalo gue milih Tamara?"tanya Ezra.

"terserah lo, yang nyesel lo bukan gue, cewe seunik dia kok ditinggal."

Kali ini ia bimbang, tapi ia harus menjawab.

"buru orang butuh kepastian buat dia menuju jalan kebahagiaan."

Ezra menghela nafas. "Tamara."

"why?" Tanya Erza.

"kia ga bakalan balik lagi ke gue, Gue kenal Tamara dulu baru Izora, Izora juga ga akan bisa gantiin kia dan ga bisa bikin gue bales budi ke Tamara."

Tak lama terdengar suara seseorang yang tertawa, mereka menghampiri Ezra dan Erza. "yakin?"

"lo? Ngapain kesini?"

"gue sama Fahri siap menerima surat cerai dari lo."ucap Erza.

"sialan lo! Lo kenapa selalu ngerebut milik gue! Kurang puas apa?!"gertak Ezra.

Erza terkekeh. "milik lo? bukannya lo milih Tamara."

"bacot."

"gue ga ada niatan mau ambil milik lo sih, tapi cewe seunik zora, setulus zora susah dicari brohh."ucap Erza tak lupa menepuk pundak Ezra.

"lo bodoh? Apa ga peka aja? Sejak Izora jadi tunangan lo, Izora itu udah cinta sama lo, tatap mata Izora biar lo tau."balas Fahri.

"masalah kia, dia ga akan pernah ada tapi dia disisi lo tanpa lo sadar."

"kita bukan nikung lo, tapi pilihan lo ngerusak hidup lo sendiri."ucap Fahri dengan senyuman yang tak pernah ia tunjukan kepada siapapun.

"lo bakalan ngerti kenapa gue tegesin ini. Izora sakit, dia butuh seseorang yang benar benar mendukung dia."jelas Erza, saat melihat tubuh Izora saat ini benar benar lemah.

"gue udah rekam pilihan lo, Mau cerai atau ga tergantung Izora. Tapi disini banyak yang nunggu Izora menjanda."

setelah mengucapkan itu Fahri meninggalkan Ezra sendiri, karena Erza juga mengikutinya. "apa gue salah pilih?"tanya Ezra pada dirinya

EzraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang