7.Tak Ada Pilihan

394 16 2
                                    

Playing Song
.
.
.
Kekasih Bayangan -- Cakra Khan
.
.
.
"Kau jadikan aku,kekasih bayangan"
.
.
.
.

••••••

Joan melangkahkan kakinya menuju ruangan. Matanya memincing ketika melihat wajah Fanny, yang nampak lesu. Ia menghampiri Fanny. Tanpa pikir panjang, Joan menempelkan tangannya pada dahi Fanny. Namun, sepertinya Fanny baik-baik saja, walaupun wajahnya pucat.

Fanny terkejut, namun setelahnya ia memasang senyum jahil.

"ekhmm, ada apa nih?" tanya Fanny

Joan tersadar, dan langsung melepaskan tangannya, dari dahi Fanny.

"Saya cuma ngecheck keadaan kamu, muka kamu pucat."

Fanny menggeleng, "saya nggak papa pak"

"bohong, kamu belum sarapan?"

Fanny mengangguk

"ASTAGA FANNY, SUDAH BERAPA KALI SAYA BILANG. SEBELUM BERANGKAT KANTOR ITU,SARAPAN DULU. KALAU SAKIT GIMANA?... ASTAGA.AYOK! IKUT SAYA. " Joan menarik tangan Fanny secara paksa.

Fanny tak tau, Joan mau membawanya kemana. Yang jelas, ia membawa Fanny masuk ke dalam mobiilnya.

"masuk! " ujar Joan

"Mau kemana pak? "

"masuk! "

Fanny mengangguk, dan masuk ke dalam mobil yang telah dibukakan Joan.

Joan melajukan mobilnya dengan pelan, sepanjang perjalanan ia tak berhenti mengomel. Fanny yang mendengarnya, hanya mengulum senyum.

"Apa liat-liat !?"

Fanny menggeleng

"pokoknya saya nggak mau tau, sebelum datang ke kantor kamu harus sarapan. Kalau magh kamu kambuh kayak waktu itu gimana? " omel Joan

"kalau sampai Besok kamu nggak sarapan lagi, saya bakal setiap hari datang ke rumah kamu maksa kamu buat sarapan."

Fanny mengulum senyum, "kalau gitu, mending gue nggak usah sarapan" batinya

"iya, siap bapak" jawab Fanny

Joan sudah sampai di sebuah kafe, Joan turun membukakan pintu untuk sekretarisnya. Ia langsung menggandeng tangan Fanny, dan masuk ke dalam.

"Duduk! "

Fanny menurut, dan duduk di depan Joan.

"Pelayan "

Tak berapa lama, pelayan datang dan menghampiri Joan.

"Saya mau pesen bubur 2,sama Teh hangatnya 2." pelayan itu mengangguk, dan pergi meninggalkan keduanya.

"Yaelah pak, kalau bubur mah di jalan juga bisa kali" cibir Fanny.

"di sini tempatnya bersih, dan nyaman. Di pinggir Jalan? Kotorkan, mana banyak polusi lagi. Lagian, di sini, buburnya lebih enak. " ujar Joan.

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang