27.Really?

324 14 0
                                    

Happy Reading

Warning; terdapat adegan kasar

27.Really

Dentingan gelas yang beradu, terdengar dengan jelas. Dentuman musik keras juga terdengar.

Ini pertama kali, Joan menginjakkan kaki ke sini untuk bersenang-senang. Walau dia sering kesini, tapi hanya untuk mampir semata bukan untuk ikut melakukan hal seperti ini.

Al menatap sahabatnya khawatir, sudah hampir tiga botol Joan meneguk minuman haram itu. Al sempat mencegahnya tadi, namun Joan sama sekali tak memedulikannya.

"Ya Allah Joko, tobat lo tong ini udah tiga botol. Jangan nambah jadi empat botol ya, dari pada empat botol mending empat istri." cegah Al.

"Diem lo!"

Al diam seribu bahasa, jika seperti ini sangat susah bagi dirinya menenangkan Joan. Mungkin sebesar itu cinta Joan pada Fanny?

Yang waktu itu yang katanya benci Fanny karena udah bikin perusahaannya hancur siapa, eh tadi malah bilang mau dia yang tanggung jawab; batin Al

"Fanny kenapa tega ya Al? Kok dia tega, bikin hidup gue sengsara. Kenapa? Padahal gue cinta banget sama dia, tapi kenapa dia tega bahkan berhubungan sama temen gue sendiri." Joan mulai bergumam tak jelas, membuat Al uring-uringan sendiri.

"Buset, gimana ini? Bisa-bisanya si Joan sampe kaya gini, emang si Fanny udah buat sahabat gue segila ini." gumam Al.

Joan tak menggubris, ia kembali meneguk botol yang berisi Bir itu.

"Murahan, Fanny Murahan! " teriak Joan

"Nggak! Nggak Fanny nggak murahan." Bukan Al yang menjawab, melainkan seseorang di belakang Joan.

"Vanca? "

Vanca mendekat ke arah, Joan dan juga Al.

"Fanny bukan cewek murahan, Jo"

Al mengerutkan kening ada apa dengan si Vanca, setaunya Vanca tak begitu menyukai Fanny. Lalu, apa sekarang ia malah membela Fanny seperti ini?

"Kamu jangan asal ngomong Jo, aku tau kamu mabuk tapi kamu tau nggak kalau Fanny denger itu pasti dia sedih" ujar Vanca.

Kening Al semakin berkerut, ia berdiri dan menempelkan tangannya pada kening Vanca.

"Apaansih Al? "

"Suhu badan lo normal"

Vanca mengernyit bingung."Gue nggak papa Al, gue cuma mau bela kebenaran. M-Maksud gue, gue cuma mau bersihin nama gue di depan Fanny."

Vanca kembali beralih pada Joan."Tadinya aku mau ngomong jujur sama kamu, tapi keadaan kamu kaya gini Jo"

"Ngomong jujur soal apa?" tanya Al.

"Sorry Al, tapi gue mau ngomong langsung sama Joan."

Al menghela napasnya."Yaudah, btw lo tau dari mana Joan di sini"

Vanca menunduk."Aku ngikutin kalian, tadi waktu kalian ketemu Arsen."

Al benar-benar heran, ia yakin ada yang berubah dari sifat Vanca. Gadis itu seperti tak biasanya.

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang