17.Bukan Kontrak Lagi

319 13 1
                                    

Playing Now
.
.
.
.

To The Bone-Pamungkas
.
.
.
.

Happy Reading

17.Bukan Kontrak Lagi

Joan terlihat resah, entah apa yang membuat dirinya seperti ini.

"Fanny kenapa ya? Kok dia pulang nggak bilang-bilang" gumamnya.

"Gue telepon nggak di angkat, Chat gak dibales kenapa ya dia? "

Joan mencoba menghubungi Fanny lagi, namun hasilnya tetap sama. Fanny tak mengangkat panggilannya.

"Ckk Fanny di mana sih, jangan buat khawatir gini dong. Ahh, udah gue pusing mikirin masalah gue, sekaramg Fanny malah kaya gini sama gue."

Joan menyimpan ponselnya, dan mencoba untuk menutup matanya. Mengingat ini sudah hampir tengah malam. Dan dirinya belum juga tidur.
Ia sudah mencoba untuk tertidur, namun kantuknya tak kunjung datang. Dengan terpaksa, Joan kembali dengan posisi duduknya. Mencoba lagi menghubungi Fanny, dan hasilnya tetap sama. Oh apakah di sini Joan yang bodoh? Jelas saja Fanny tak mengangkat panggilannya ini sudah tengah malam, dan Fanny pasti sudah tertidur.

Namun, yang jadi pertanyaannya mengapa Fanny tak pamit kepadanya terlebih dahulu sebelum pulang.

"Oy, belum tidur lo? " tanya Al.

Joan menoleh, ternyata anak itu belum tidur.

"Lo belum tidur? " tanya Joan.

"Kagak gue lagi push rank, napa emang? " Ya, sedari tadi Al tidak tidur, karena sedari tadi ia hanya bermain game di balik selimut. Al juga mendengar ucapan Joan tadi.

"Mikirin Fanny lo? " tanya Al lagi.

Joan mengangguk lemah. "Iya, dia nggak bisa gue hubungi."

"Lo harus siaga satu kalau cewek lo marah kaya gitu. Ada sesuatu tuh pasti"

Joan menghela napasnya."Sebenarnya gue sama Fanny nggak pacaran"

Al langsung menghentikan permainannya, dan mendengar Joan sepenuhnya.

"Maksud? "

"Gue cuma pura-pura, cara supaya gue bisa jauh sama Vanca" ucap Joan.

"Sudah kudugong sebelumnya. Gue udah curiga sih sejak awal, soalnya gue kaya janggal aja gitu keliat lo suka kaku gitu kalau sama Fanny"

Joan diam lagi. "Tapi, gue udah lama suka sama dia" ucapnya.

"sejak? "

"Setelah lo pergi, tepat saat dia pertama kali masuk kelas sepuluh. Waktu itu gue masih ngejabat jadi ketos." jawab Joan.

Al menggukan kepalanya. "Terus perasaan lo sama Vanca, benar-benar udah hilang?"

Pertanyaan Al membuat Joan tertohok, ia juga tak tahu akan perasaannya pada Vanca.

"Tapi gue udah nggak cinta sama Vanca"

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang