10. Tifanny Alexa Pratama

349 11 0
                                    

"Beri sedikit waktu, karena cinta datang karena telah terbiasa."
.
.
.

Playing Now
.
.
.
🎶Risalah hati--Pamungkas

Btw, lagu ini banyak versinya ya.. Tapi, aku suka Versi Pamungkas. Terserah kalian, mau dengerin Versi mana... :)
.
.
.
Happy Reading
.
.
.


10.Tifanny Alexa Pratama

•~•

Pagi-pagi begini, Fanny sudah nangkring di depan kaca samil tersenyum sendiri. Entah sudah berapa lama gadis itu melakukannya. Sekarang, gadis itu sudah siap dengan pakaian kanyornya. Tak seperti biasanya, gadis itu selalu berpenampilan sederhana, dan apa adanya. Namun, berbeda dengan sekarang. Gadis itu memakai rok ketat sebahu, Blezer berwarna senada. Serta, make up yang on point. Gadis itu, terlihat begitu beda sekarang.

Lessa masuk ke dalam kamar anaknya. Ia sudah lama menunggunya, namun ia tak kunjung keluar.

"Fan, ayo sarapan jagan nangkring di kaca mulu. Kamu cantik kok" puji Lessa

Fanny membalikan badan." Benaran bu, Fanny cantik? Fanny takut nggak bisa nyesuain diri sama Bos Joan"

Lessa memegang bahu Fanny. "Percaya sama Ibu, Joan pasti nerima kamu apa adanya."

Fanny mengangguk lemah, dan mengikuti Ibunya keluar.

Ayah Fanny, kamu dan Joan hanya pacaran kontrak. Jangan terlalu berlebihan.!

Fanny mendudukkan dirinya di Kursi meja makan. Sudah ada nasi goreng kesukaannya. Ia mengambil sedikit nasi. Jujur, matanya sangat berat, dan mengantuk. Semalam, jam tidur Fanny benar-benar terkuras. Semalaman Fanny mencari-cari Info bagaimana cara menjadi wanita, anggun, dan idaman. Hal itu, membuat jam tidurnya terkuras. Bayangkan ia baru tidur di jam dua pagi, dan bangun jam enam pagi.
Sepertinya pagi ini Fanny mulai menerapkan cara yang disarankan oleh mbah google. Terlihat Fanny makan begitu pelan, dan anggun. Tak seperti biasanya, gadis itu selalu makan terburu-buru. Serta kaki yang diangkat satu ke atas. Hal itu, sukses membuat Lessa keheranan. Ia menatap Fanny dengan tatapan aneh.

"Kamu baik-baik aja, Nak? " tanya Lessa heran.

Fanny menatap Ibunya."Ibu kok nanya gitu?"

"Kamu aneh, Nak" ujar Lessa."Aneh aja. Kamu biasanya kalau makan, tuh kaki suka diangkat ke atas, tangan di pake dua-duanya. Sekarang kok nggak"

Fanny menyudahi acara makannya, ia menatap Ibunya. Lalu tersenyum. "Ibu, sebentar lagi kan Fanny jadi istrinya CEO. Jadi, Fanny harus belajar yang namanya sopan santun dong."

Lessa mengangguk. "Yasudah, cepetan makannya. Nanti telat."

Fanny akhirnya bediri, dan mengambil tasnya.

"Ibu Fanny berangkat ya... Asalam--"

"Asalamualaikum.. " belum sempat Fanny melanjutkan kata-katanya. Seseorang telah lebih dulu berbicara.

"Eh Vano, kok pagi-pagi udah ke sini? "

Vano tersenyum, dan menyalami bu Lessa."Hehe iya Bu, Vano ke sini mau jemput Fanny."

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang