30.Hari ini, Esok, dan Nanti (END)

651 15 0
                                    

Happy Reading

30.Hari Ini Esok, Dan Nanti(END)

Al menjemput paksa Vanca, yang baru saja keluar dari Rumah sakit.

"Kenapa sih Al? " tanya Vanca.

"Joan dipenjara"

"Hah? "

"Joan dipenjara, dia serahin dirinya ke polisi."

Vanca terdiam, ia menatap Al dengan intens."Terus gimana?"

"Sekarang, kita ke Rumah Arsen kita temui om Doni, buat omongin hal ini" ujar Al.

"Lo yakin Om Doni, bakal maafin Joan? "

"Kita sama om Doni kan, nggak setahun dua tahun kenal. Lo, gue, Joan,sama Rey kan emang udah dekat banget sama Om Doni, gue yakin Om Doni pasti maafin Joan"

Vanca mengangguk setuju, akhirnya ia hanya pasrah dan mengikuti kemana Al pergi. Mereka sudah sampai di sebuah rumah yang sederhana, Rumah yang dulu sempat ia, dan temannya jadikan Basecamp. Meskipun sederhana, tapi rumah itu tak begitu sepi.

Al, dan Vanca keluar dan mengetuk pintu rumah itu. Tak berselang lama, seorang anak datang, dan menghampiri mereka. Keningnya berkerut, dan bertanya siapa mereka.


"Kakak siapa ya? " tanya lelaki kecil itu.

Al, dan Vanca saling pandang."Dek, Om Doni ada? " tanya Vanca.

"Ayah? Ayah, belum pulang masih di kebun. Sebentar lagi juga pulang, atau mau aku susul?"

Al menggeleng."Enggak usah Dek, kita tunggu aja di sini"

Lelaki kecil itu,duduk di samping Al."Kakak kak Al ya?"

Al mengangguk."Iya, kok kamu tau? "

"Kak Arsen pernah nunjukin foto ke Eno, disitu ada kak Arsen sama temen-temennya. Terus, kak Arsen kenalin, satu persatu ke Eno" ujar Eno lucu.

Al tampak terkejut, ia kira Arsen sudah lupa dengan persahabatan mereka.

"Kata kak Arsen kentut kak Al paling bau" celetuk lelaki kecil itu.

"sianjir, dosa nggak sih gue nyumpahin orang yang udah meninggal." gumam Al.

"Itu Ayah! Ayah! "

Mereka menoleh mendapati pria paruh baya mendekat ke arah Rumah.

"Eno, Eno baik-baik aja kan? Ini Ayah bawa sate, tadi itu Ayah metik buah paling banyak, jadi Bos Ayah kasih ini sebagai hadiah Eno suka banget kan sama sate Ayam? "

Eno mengangguk antusias, dan merebut kantong kresek itu dari tangan Ayahnya.

"Ayah itu temennya ka Arsen nyari Ayah"

Doni menoleh, dan mendapati dua orang tengah berada tak jauh dari dirinya.

"Ada apa?" tanya Doni.

Al, dan Vanca berdiri dan memberikan salam pada Doni.

"Om ada yang perlu kami bicarakan dengan Om" kata Vanca.

"Baik silahkah duduk"

Hening...

Al diam sedari tadi, membuat Vanca kesal sendiri dengan terpaksa gadis itu yang akan memulai.

"Begini Om, sebelumnya kami minta maaf karena telah menganggu waktu nya kami--"

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang