20.Hancur

284 11 1
                                    

Playing Now
.
.
.
Merasa Indah--Tiara Adini
.


Happy Reading


20.Hancur

Joan terdiam mencerna apa yang ia lihat. Apa penglihatannya tidak salah, apa kekasihnya setega itu? Dan untuk apa dia melakukannya?

"Fanny? Itu beneran kamu? Kenapa kamu tega? " gumam Joan.

Al menatap Joan dengan tatapan tak tega, ia tahu bersama Fanny adalah suatu hal yang sangat Joan impikan. Tapi apa ini? Apa yang Fanny lakukan pada Joan? Apa mungkin Fanny sejahat itu? Rasanya tidak mungkin, meskipun baru mengenal Fanny Al yakin jika Fanny gadis yang baik-baik. Tapi, bukti di Cctv sangat jelas, jika itu adalah Fanny.

"Jo, lo tenang dulu Lo jangan emosi dulu, kita selesaikan ini baik-baik ya.. " ujar Al menenangkan.

Joan hanya diam, menatap video itu dengan tatapan kosong.

"Jo, you okay? " tanya Vanca

Munafik jika Joan jawab tidak."Gue, gue--"

"Nggak usah diterusin, gue ngerti kok. Mungkin ini nggak mudah buat lo, tapi lo harus nerima kenyataannya. Yang ada di cctv itu emang bener Fanny, kita nggak bisa ngelak" Vanca berujar

Joan masih tetap diam menatap video itu. Pikirannya berkata iya, namun hatinya berkata tidak.

"Jo? "

Joan menghiraukan panggilan Al, ia beranjak pergi meninggalkan ketiganya. Al mengejar Joan, pria itu sedang dirundung emosi bagaimana jika ia melakukan sesuatu yang tidak-tidak.

"Jo, udah berhenti! Cukup! "

"Lepasin Al! " teriak Joan.

"Lo mau kemana? "

"Nemuin Fanny" jawab Joan datar.

"Saran gue, lo jangan temuin dia dulu. Lo lagi emosi gini, nanti kalau lo berbuat sesuatu yang nekad gimana? "

"jangan ikut campur, gue mau nemuin Fanny" sahut Joan.

"Jo, tenangin diri dulu lo harus halau emosi lo dulu. Kalau udah, baru lo temuin Fanny." Al masih membujuk Joan.

Tapi Joan, tetaplah Joan pria itu sudah masuk ke dalam mobilnya. Namun, Al berhasil mencegahnya ia mengambil kunci Mobil Joan secara paksa.

Joan berdecak keras. "Al balikin"

Al menggeleng. "Gue nggak akan balikin, sebelum lo dengerin gue, dan masuk ke dalem. Kita bicarain dulu."

Joan mengangguk pasrah, ia mengikuti Al masuk ke dalam kafe itu lagi.

Hening...

Hampir tiga puluh menit, tidak ada yang berbicara. Hanya suara orang yang berlalu lalang, memasuki kafe.

"Al kalau lo di posisi gue, lo mau kaya gimana? " Joan mulai membuka suaranya.

Al terdiam, bingung harus menjawab apa. "Gue bicarain baik-baik, tanyain baik-baik apa alasan dia lakuin itu. Kalau, alasannya bikin gue sakit sih... Kayanya gue nggak bisa lanjut."

"Kalau lo Van? "

"Gue langsung putusin dia. Sorry, gue nggak setuju sama Al, karena menurut gue apa yang Fanny lakukan nggak bisa di toleransi. Dia udah ngerugiin banyak orang, perusahaan Joan hampir bangkrut, dan itu buat banyak orang rugi kan? Nggak hanya Joan, tapi ribuan karyawan yang hidupnya bergantung pada perusahaan lo." pendapat Vanca.

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang