16.Bucin

338 15 0
                                    

Happy Reading

.
.
.
Part ini ak pendek ya.. Sorry

16.Bucin

Fanny masih setia menamani Joan di rumah sakit. Entah ada apa dengan Pria itu, sedari tadi Joan seperti tak ingin ditinggal oleh dirinya. Seperti sekarang, Fanny ingin pulang namun Joan mencegahnya.

"Kamu jangan pulang, sebelum saya tidur." Memang hari sudah mulai larut, jam 9.

"Kalau saya udah tidur baru kamu boleh pulang." lanjut Joan.

Fanny mengernyitkan kening."Loh kenapa di sini kan ada, Mas Al. " ucap Fanny, jujur Fanny bingung memanggil Al dengan sebutan apa. Nama aja, takut nggak sopan. Mas Al, kesannya kayak Mas Aldebaran di film favorit ibunya.

"Jangan panggil saya mas Al, saya bukan Aldebaran."

Fanny terkekeh."Hehe saya bingung, harus manggil Apa"

"Panggil Al, sayang juga nggak papa" ucap Al, yang tentu saja langsung mendapatkan umpatan dari Joan.

"Jangan goda cewek gue" ujar Joan.

"Sakit bego! " Al memegang kepalanya yang baru saja dipukul Joan.

"Jangan berisik nanti kalau adek gue kebangun gimana? "

"Ya bagus dong kalau bangun, emang lo mau adek lo koma terus?" tanya Al.

"Iya juga ya.. "

"Lo semenjak masalah bejibun datang ke hiduo lo, lo jadi tolol gini ya.. " ejek Al.

Joan terdiam, memang benar kata orang jika seseorang sedang kelaparan otaknya akan lamban. Contohnya ia sekarang, perutnya sudah keroncongan kaya tadi. Tapi, masalah belum ia selesaikan satu pun. Membuat ia tidak mempunyai nafsu makan.

Pintu terbuka, menampilkan sosok Rosa di sana. Ia tersenyum canggung, karena ini adalah Bosnya.

"Eh ayang oca, sini sayang" panggil Al.
Rosa menunduk, dan mendekat ke arah Al. Sebagai informasi, sekarang Al dan Rosa sedang dalam tahap Pendekatan. Meskipun sering menggoda perempuan, tapi jangan salah kalau urusan hati Al tidak main-main.

"Kalian pacaran?" tanya Joan.

"Calon bro, iya kan Ayang? " tanya Al.

Rosa hanya tersenyum kikuk, serta menyembunyikan wajahnya yang merah seperti tomat.

Joan tidak ambil pusing dengan tingkah sahabatnya. Ia kini, melirik ke arah Fanny yang sedari tadi memandang nya.

"Aku lapar tapi mau disuapin" pinta Joan.

Fanny menganga, kenapa Bosnya bisa bersifat seperti ini?

"Jangan main suap-suap nanti dipanggil KPK mau lo? "sahut Al.

"Lo bisa diem nggak? "

Joan menghiraukan Al, dan kembali pada Fanny.

"Ayo Fan, Aku mau disuapin" rengek Joan.

"Punya tangan sendiri, manja banget lo" ejek Al lagi.

Joan berdecak."Ayo Fan"

Fanny mengangguk, dan mengambil mangkuk berisi makanan. Mulai menyuapkan makanan itu pada Joan. Sesekali Joan mencuri pandang ke arah Fanny. Ah Fanny semakin hari semakin cantik, dan itu semakin membuat Joan jatuh cinta. Di dalam lubuk hantinya, Joan ingin sekali menyatakan perasaannya. Tapi, hidupnya sedang dirundung banyak masalah. Tak mungkin untuk sekarang. Tapi semakin hari semakin gencar juga cara Vano mendapatkan Fanny. Jika begini caranya, maka Joan harus bergerak cepat. Jika tidak, maka Vano yang akan mendapatkan Fanny.

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang