19.Rekaman Cctv

291 11 0
                                    

Happy Reading.

.

19.REKAMAH CCTV

Sudah tiga bulan Fanny, dan Joan menjalin kasih. Joan selalu bersifat manis padanya, membuat hidup Fanny bahagia. Namun, dua minggu terakhir sifat Joan berubah padanya, ia sedikit kasar dan selalu Fanny yang dijadikan pelampiasan saat ia kesal. Mungkin karena keadaan kantor semakin kacau. Keadaan keuangan menurun, begitu pun dengan saham semakin menurun.

Seperti sekarang, Joan tengah mengomentari semua karyawannya. Karena, lagi-lagi berkas penting hilang entah kemana.

"Kenapa ini bisa terulang lagi! Apa kalian bisa, bekerja dengan baik atau tidak, kenapa bisa berkas penting hilang lagi. Jika begini terus, saham akan semakin turun. Dan perusahaan ini terancam bangkrut. Pokoknya saya nggak mau tahu, cari berkas itu sampai ketemu"

Fanny mengelus lengan Joan dengan lembut, agar lelaki itu sedikit tenang. "Kamu tenang ya, jangan emosi kaya gini. Emosi nggak akan selesain masalah." bisiknya.

"Aku udah banyak bersabar, tapi apa? Malah makin rumit masalahnya."

Joan menghela napasnya."Siapa yang selalu keluar masuk ke ruangan saya Rosa?"

"Hm, nggak ada sih Pak, paling Mas Al, sama Fanny." jawab Rosa.

Joan melirik ke arah Fanny, apa mungkin? Rasanya tidak, tapi rekaman Cctv ketika itu sangat mirip ciri-ciri Fanny. Tapi, Joan berusaha berpikir positif.

Entah mengapa, Fanny merasa nada bicara Rosa sedikit berbeda seperti nada menuduh, atau menyindir.

"Jangan mengada-ngada Fanny tak mungkin seperti itu" ujar Vanca, yang kebetulan berada di situ. "Rosa, saya nggak tau apa maksud kamu, tapi saya merasa bahwa kamu seperti menuduh Fanny. Apa kamu tak Menyukainya karena dia lebih dapat gaji besar dibanding kamu?"

"Maaf Mbak, saya tidak maksud menuduh Fanny. Saya, hanya memberikan pendapat."

"Udah cukup! " potong Joan.

"Keluar semua dari ruangan Saya"

Semuanya mengangguk, dan keluar dari ruangan Joan.

"Aku temenin kamu di sini ya.. Aku mau--"

"Kamu keluar juga Fanny."

Fanny tersentak, tapi ia menuruti keinginan Joan. Ia segera keluar dari ruangan Joan.

"Vanca, tolong temani saya di sini "

Fanny sempat terdiam di tempat, ia langsung keluar dari sana.

"hey kenapa mukanya ditekuk gitu?" tanya Carissa.

Fanny menggeleng."nggak papa kok mbak"


Fanny menatap ruangan Joan, yang masih ada Vanca di sana.

"Mbak Vanca emang baiknya cuma di depan orang doang, aslinya mah nggak kaya gitu" sindir Carissa.

"Mbak, kok kayanya nggak suka banget sama mbak Vanca?"

Carissa tak menjawab ia malah mengalihkan topik."Kamu nyadar nggak sih, akhir-akhir ini Rosa sedikit aneh?"

Fanny mengangguk."Iya mbak saya juga ngerasa kaya gitu. Kenapa ya? "

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang