Special(1)

339 10 0
                                    

Happy Reading

"Berengsek lo! "

Lelaki itu semakin gila memukul lawannya.

"Lepasin, anjing"

"Gue nggak akan lepasin, karena lo udah berani bikin adik gue nangis cuma gara-gara cowok banci kaya lo"

"Itu mah adek lo sendiri yang terlalu bego, mau maunya gue jadiin mainan "

Emosi lelaki itu semakin memuncak, Ia memukul lawannya lagi.

"Kiano stop! "

Pria paruh baya menghampiri mereka yang sedang bertengkar itu.

"Ada apa ini Kiano,bisa-bisanya kamu yang murid teladan berantem kaya gini hmm? Ikut saya! "

Kiano meghela napas pasrah, Ia mengikuti guru Bk-nya untuk masuk ke ruang Bk. Tak lama setelahnya, seorang pria paruh Baya datang dengan mata garangnya. Ia duduk di samping Kiano.

"maaf, saya dengar putra saya berbuat ulah apa benar? " tanya Joan.

Pak Iman mengangguk,"Benar Pak tadi Kiano putra Bapak, memukul salah satu temannya hingga babak belur Pak."

Joan menghela napas, dan beralih menatap Kiano."Kiano, jawab Papih Ape bener yang Pak Iman Bilang? "

Kiano mengangguk lemah,"Iya Pih, Maaf."

"Sebagai hukuman, Kiano akan saya Skors selama tiga hari " ujar Pak Iman.

Joan pun mengangguk, dan pulang menuju rumahnya. Ia sedang Meeting bersama client tadi, namun tiba-tiba seseorang memanggilnya dan mengatakan jika Kiano berbuat ulah di sekolah. Sesampainya di Rumah, Joan langsung mencekal lengan Kiano. Kiano yang hendak, naik tangga pun mengurungi niatnya.

"Kamu kenapa bisa mukul teman kamu kaya tadi, hm? " tanya Joan.

"Dia bukan temen aku, Pih" jawab Kiano acuh.

"Kiano! "

"Hey ada apa sih ini?" seorang wanita paruh baya datang dari arah dapur, menghampiri suami, dan anak lelakinya yang tengah bertengkar.

"Ini nih, anak kamu bisa-bisanya buat ulah, mana di skors lagi"

Fanny menatap Kiano,"Ano bener yang dibilang Papih? "

"Iya Mih, itu karena si Ardhan yang udah bikin Ara nangis Mih, sampai Ara demam ujung-ujungnya ngga sekolah." kata Kiano.

"Ya tapi kan, caranya ngga kaya gini Ano."

"Udah Pih, Ano ngantuk mau tidur."

"Kiano! Papih belum selesai bicara! "

Kiano tak mendengar teriakan papihnya, Ia terus menaikki anak tangga, dan pergi ke kamarnya untuk segera tidur. Kepalanya sedikit pusing, karena berantem tadi.







































"Ano bangun lo! "

Kiano terbangun, dan menatap kembarannya jengah.

"Apaan sih Ra, ngantuk gue"

"Ih ayo cepet bangun, Papih sama Mamih udah nunggu buat makan malem, ayo ih"

"Iya iya ini gue bangun sana lo"

Kiara turun ke bawah, sedangkan Kiano berganti baju, lalu setelahnya menyusul Kiara.

"Ano kamu tidur pake baju seragam ya? " tanya Fanny.

"Biarin aja Mih, besok kan Ano udah mulai di skors jadi ya santai aja"

"Bang Ano di skors? Kenapa? "

"Gebukin cowok brengsek, yang udah bikin lo nangis semalam" ledek Kiano.

Kiara membulatkan mata," Ih Ano kok jahat banget sih, gebukin bebeb Ardhan. Kalau Bebeb Ardhan kenapa-napa gimana? "

"Bego banget sih, lo udah tau dia tuh ngga suka sama lo, udah lo dimainin masih suka lo sama dia?" tanya Kiano heran.

"Iya, sama begonya kaya Mamih kamu. Udah tau Papih ngga suka, masih aja ngejar"

"Papih! "

Tamat sudah riwayat Joan, sudah dapat dipastikan Ia akan tidur di luar malam ini.

Makan malam begitu berwarna, oleh kehangatan keluarga ini. Dengan empat anggota, dan calon anggota baru yang sebentar lagi akan hadir di tengah tengah mereka.









Hayy aku balik lagi.... Ini special buat kalian.... Jangan lupa mampir, ke ceritanya Aunty Vanca, sama uncle Vano.



Kiano Zaedyn Pratama



Kiara Atifah Belinda

...

My Boss My Crush ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang