02. Novel dan dimulainya cerita

14.2K 1.3K 11
                                    

Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"Jadikan aku sandaran mu meski hanya sesaat"

...


Kini kedua siswi berseragam abu abu putih itu telah memasuki sebuah toko buku. Keduanya berpisah untuk memilih novel yang hendak mereka beli.

Gladys menyusuri rak buku yang berisi novel bergenre romantis. Banyak sekali novel best seller yang sebagian besar hampir habis. Namun ia justru tertarik pada sebuah novel yang berada paling pinggir dan paling atas.

Novel bersampul hitam polos tanpa ada tulisan satupun. Alis gadis itu terangkat satu.

"Jelek novelnya!" Ujar seseorang yang mengagetkan Gladys. Gladys melirik gadis yang kini memegang sebuah novel ditangannya.

"Mahal dan jelek isinya!" Ucap gadis itu enteng. Sedangkan Gladys terdiam ditempatnya. Ia masih bertanya-tanya siapa gadis yang tiba tiba datang ini.

"Kok tau?"

"Gue udah pernah baca." Ucapnya lalu melenggangkan pergi begitu saja selepas menepuk pelan bahu Gladys. Gladys tidak ambil pusing akan ucapan cewek itu.

Gladys mengambil novel itu lalu berjalan mencari keberadaan pita yang ternyata tengah menenteng beberapa novel ditangannya.

"Mayan lagi diskon!" Ucap pita lalu terkekeh yang disambut senyuman tipis oleh Gladys. Lantas keduanya berjalan beriringan menuju kasir dengan berbagai celotehan receh yang dilontarkan oleh pita.

"Totalnya seratus lima puluh ribu." Ucap sang kasir ketika mentotal belanjaan Gladys yang hanya satu buah novel. Gladys mengambil dua uang berwarna merah lalu menyerahkannya ke kasir.

"Gak salah?" Bisik pita.

"Nggak kok pit."

Pita diam ditempatnya. Batinnya masih bertanya tanya. Bagaimana bisa novel setipis itu memiliki harga semahal itu?

###

Kini Gladys telah sampai dirumahnya. Kakinya melangkah kearah dapur karena dirasa perutnya meminta jatah makan. Ketika berada diambang pintu dapur, gadis itu berhenti melangkah.

"Eh Gladys udah pulang?" Sapa gendis. Bukan gendis yang membuat Gladys terkejut namun sosok laki laki yang kini duduk dikursi meja makan yang membuatnya terkejut.

"hm" balas Gladys lalu berjalan mengambil stok mie yang ada didalam lemari. Gadis itu berusaha untuk tidak mempedulikan kehadiran sosok yang sempat membuatnya jatuh cinta itu.

Sayangya yang ia dapat hanya jatuh bukan cintanya.

"Aku tadi mas-"

"Nggak usah makasih." Balas Gladys seraya memfokuskan diri dengan kegiatannya.

"Dengerin Gendis dulu dong dys." Ucap pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah Theo.

"Hm" balas Gladys lalu berusaha menyembunyikan rasa cemburunya. Kenapa pria itu harus berada dirumahnya sih? Menyebalkan!

Segera saja Gladys menyelesaikan kegiatannya karena dirasa atmosfer dapur yang semakin menyesakkan di akibatkan oleh kehadiran dua pria yang sangat disayangi oleh Gladys.

"Anak papa udah pulang ternyata, eh ini siapa?" Tanya sang papa ramah. Theo mengambil tangan pria itu lalu menyalimi tangan keriput pria yang disebut ayah angkat gendis.

"Temen gendis pah, namanya Theo" ucap gendis dengan suara yang dihalus haluskan. Sementara itu Gladys yang kini tengah memegang sumpit, ingin rasanya melempar sumpit itu kearah gendis.

I'm Serious! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang