Welcome to my story!!!
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
."Kebahagiaanku adalah kamu"
~Gladys~
...
Suara ketukan alas kaki yang beradu dengan dinginnya lantai marmer putih itu terdengar diseluruh penjuru mansion utama. Seorang gadis dengan gaun indahnya menyapu pandangannya keseluruh penjuru mansion itu.
Xena melepas topinya lalu memberikannya kepada pelayan yang ikut dengannya.
Hari ini Xena diundang untuk makan siang bersama dikediaman utama. Tentunya dengan Azriel yang kini mendengus sebal disamping Xena. Andai saja tubuhnya tidak terikat dengan Xena sudah pasti ia memilih mengerjakan pekerjaannya dibanding mengikuti kemanapun Xena pergi.
"Xena..." Panggilan dengan suara lembut itu berasal dari lantai atas. Xena mendongak guna melihat siapakah yang memanggilnya itu.
"Untuk apa kau mengundang ku?" Ucap gadis itu dengan nada sarkas. Wanita dengan gaun hijau muda itu berjalan menuruni tangga.
"Apa kau benar benar membenci keluargamu?"
Xena menatap wanita itu dengan tatapan datar.
"Kau sudah tau jawabannya bukan?"
Tanpa mempedulikan bagaimana raut wajah Liliana, Xena segera pergi dari hadapan wanita itu. Wanita cantik itu menghela nafas panjang. Ia menatap punggung Xena dengan tatapan sendu. Ia begitu merindukan rengekan putrinya saat menginginkan rambutnya ditata olehnya.
Waktu itu ia mengabaikan permintaan putri kandungnya. Memang benar jika gelar ibu tidak pas dengan wanita egois sepertinya. Lantaran malu karena memiliki anak yang sakit jiwa, wanita itu mengabaikan anaknya.
Kini ketika gadis itu menunjukan bahwa dirinya adalah gadis normal, ia ingin gadis itu kembali kepadanya. Gadis yang dulunya ingin berdekatan dengannya kini perlahan mulai menjauh.
Ia menyesal.
###
Acara makan siang kini telah berlangsung. Seluruh tatapan tertuju kepada Xena yang saat ini memakan makanannya dengan tenang.
Pakaian aneh Xena juga menjadi sorotan perhatian dari manusia disamping Xena, Elle.
Pakaian yang kini dipakai Xena berupa dress pendek selutut berwarna hitam dengan lengan pendek. Di jaman ini, sangat jarang ada gadis yang memakai pakaian sependek yang kenakan oleh Xena.
Xena juga tahu bahwa dirinya menjadi pusat perhatian semenjak menginjak mansion ini namun ia tidak peduli. Terserah apa kata mereka.
"Baju mu bagus saudari, dari mana kau mendapatkan baju sebagus itu?" Puji Elle dengan mata berbinar. Elle sendiri kini tengah mengenakan pakaian biasa. Bukan gaun melainkan celana.
"Aku membuatnya sendiri." Ucap Xena sembari melahap Pai apel dengan gaya anggunnya.
"Wahh maukah kau membuatkan ku satu saja?" Ucap Elle masih dengan mata berbinar. Xena meletakkan sendok ya pelan lalu menatap Elle dengan senyum manisnya.
"Satu? Aku bahkan bisa membuatkan lebih dari sepuluh potong gaun untukmu." Ucap Xena masih dengan memasang senyum manisnya.
"Tapi bukankah kau pernah berkata padaku bahwa kau tak begitu menyukai gaun hingga gaun gaun indahmu itu kau berikan padaku? Bahkan aku sempat berfikir bahwa keluarga ini bangkrut karena tidak mampu membelikan sepotong gaun baru untukku." Ucapan Xena yang cukup lantang itu sukses mendapat perhatian dari ibu, ayah dan ketiga kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Serious! [End]
FantasyAwalnya ia hanya penasaran dengan sebuah novel yang jarang diminati oleh kalangan anak muda. Kebanyakan dari mereka menilai bahwa buku yang kini ia pegang kurang menarik. Meski begitu, Gladys justru membeli novel mahal serta bersampul tak menarik it...