Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"Takdir hanya berputar, tidak berubah"-someone-
...
Seorang laki laki bersurai panjang itu kini tengah duduk diatas salah satu dahan pohon jeruk. Matanya tidak pernah lepas dari si pemilik senyum manis itu. Namun sepertinya perempuan itu saat ini enggan menunjukan senyuman manisnya.
Pria itu terus saja memperhatikan gerak gerik wanita itu. Seharusnya ia kini juga bereinkarnasi layaknya perempuan yang ia perhatikan itu, namun dendam yang masih tersemat dihatinya menghalangi dirinya untuk bereinkarnasi.
Meski bereinkarnasi pun dirinya tidak akan pernah bertemu dengan sosok wanita yang ia cintai setengah mati itu. Takdirnya dan takdir wanitanya sudah berbeda.
Andai saja wanita itu mengingat kehidupan lamanya, apakah mungkin bagi ia untuk mendapatkan wanitanya kembali? Mungkin itu mustahil karena gadis itu kini telah terikat takdir bersama seorang pria dengan kutukan yang sama dengan diri gadis itu.
"Aku merindukanmu sampai ingin mati rasanya." Gumam pria itu sembari tersenyum miris. Pria itu memegang dadanya kuat kuat. Meski ratusan tahun telah berlalu, bahkan ribuan tahun berlalu, rasa sakit itu masih sama. Seperti enggan pergi dari hati pria itu.
Sementara itu, Xena tidak tahu mengapa tiba tiba saja dadanya terasa sesak. Seperti ingin menangis namun tidak ingin menangis. Perasaan rindu namun ia tidak tahu untuk siapa.
Gadis itu bingung sendiri namun tetap menyembunyikan kebingungannya itu dibalik wajah datarnya. Azriel yang biasanya tahu apa yang dipikirkan perempuan itu bahkan tidak menyadari apa yang Xena pikirkan.
"Aku kenapa sih ini?" Gumam gadis itu tanpa bisa didengar siapapun.
Acara bakar bakaran itu usai selepas Xena pamit undur diri. Xena sudah tidak bisa menahan rasa sesak didadanya jadi gadis itu memilih untuk tidur.
Ketika gadis itu memasuki kamarnya, gelap adalah kesan pertama ketika ia menginjakan kakinya di area kamar. Gadis itu mengernyit heran. Biasanya kamar ini terlihat begitu terang namun mengapa malam ini begitu gelap?
Lilin yang biasanya menyalapun padam seketika. Padahal jendela dikamar ini juga tertutup. Apa mungkin Azriel mengerjai dirinya?
Gadis itu mencoba untuk keluar dari kamarnya namun pintu kamar tersebut tiba tiba tertutup dan susah untuk dibuka. Xena berdecak sebal karenanya.
"Ini kenapa sih gak bisa dibuka? Kenapa jadi horor gini ya Gusti!" Cerocosnya sembari mencoba membuka pintu kamarnya.
Sedangkan sesosok pria berambut panjang itu kini berdiri dipojok kamar Xena. Lebih tepatnya didekat jendela besar Xena sembari bersedekap dada.
"Kaga lucu kalo tiba tiba ada demit nyempil dikamar!" Lagi kata gadis itu dengan menatap seluruh penjuru kamar dengan tatapan takut.
Namun ketika ia melihat ke arah pojok kamar, tepatnya dimana pria misterius itu berdiri, Xena membulatkan bola matanya.
Benerkan ada demit nyempil!
Xena tentu terkejut. Gadis itu bahkan tidak sengaja menjatuhkan vas bunga disampingnya saking kagetnya. Ia memperhatikan seluruh pintu yang ada diruangan ini. Nyatanya seluruh pintu disini tertutup rapat. Jadi dari mana pria itu muncul?
"Azriel! Gak lucu sumpah!"
"Jadi kau mengira aku bocah ingusan itu? Cih!" Pria itu berdecih sembari melangkah kearah Xena. Xena sendiri semakin was was dibuatnya. Suara pria itu juga nampak asing ditelinga Xena.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Serious! [End]
FantasyAwalnya ia hanya penasaran dengan sebuah novel yang jarang diminati oleh kalangan anak muda. Kebanyakan dari mereka menilai bahwa buku yang kini ia pegang kurang menarik. Meski begitu, Gladys justru membeli novel mahal serta bersampul tak menarik it...