Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"I wanna be your sunrise, girl!"~ANL - NCT DREAM~
Xena sudah memutuskan bahwa apa yang pria semalam bicarakan dengan dirinya, hari ini akan Xena utarakan kepada Azriel. Meski Azriel telah membohongi dirinya satu kali tapi hal itu tidak bisa menjadi dasar bahwa Azriel adalah pria jahat.
"Azriel!" Panggil shanum kepada Azriel yang tengah merenung di gazebo. Azriel menoleh kearah Xena yang kini tengah berlari itu. Salah satu alis laki laki itu terangkat satu.
"Kenapa? Kau merindukanku?" Pertanyaan penuh dengan kesan percaya diri itu membuat Xena mendengus sebal.
"Cih! Merindukan orang sepertimu? Tidak mungkin!" Ucap Xena lalu duduk didekat Azriel.
"Lalu?"
"Aku ingin membicarakan sesuatu tentang semalam."
Azriel menghela nafas kecil.
"Aku sudah tahu Xena." Balas pria itu sembari menatap Xena dengan tatapan yang sulit diartikan. Xena sendiri justru ikut termenung. Otaknya benar benar buntu saat ini.
"Lalu? Apa yang harus kita lakukan?"
Azriel menggeleng tidak tahu.
"Kau tahu dia siapa?" Tanya Xena lagi. Azriel menatap Xena tanpa berkedip. Tatapan cowok itu rumit.
"Dia orang dari masa lalu mu."
"Hah?!"
Azriel berdiri lalu ikut duduk disamping Xena. Pria itu memegang tangan kanan Xena sembari merapalkan sebuah mantra.
"Ini mungkin menyakitkan tapi tolong bertahanlah!" Ujar Azriel lalu mata indah milik Xena tertutup rapat. Gadis itu perlahan lahan kehilangan kesadarannya, namun sebelum kesadarannya menghilang, Azriel mengatakan sesuatu yang membuat jantung Xena berdebar kencang.
"Mau ku ingatkah kisah lama, dear?"
Ia ingat! Ucapan itu sama persis sedetik sebelum dirinya berada di novel ini. Sayangnya ini bukanlah suara dari Azriel. Suaranya benar benar persis dengan pria itu.
Apa jangan jangan yang membawanya kesini juga bukan Azriel melainkan pria itu?
***
Seorang pria berambut panjang serta berjubah hitam itu memandang langit dari balik jendela besarnya dengan tatapan rumit. Awan mendung yang menggantung sedari pagi enggan pergi hingga siang ini.
Pria itu menanti kekasihnya. Ah bukan! Mungkin bisa dibilang mantan kekasihnya? Perasaanya pada perempuan itu masih sama namun mirisnya perempuan itu tidak mengingatnya lagi.
Tidak lama setelah itu keadaan suasana hening. Awan yang bergerak diatas sana ikut terhenti, angin juga berhenti bertiup serta waktu juga ikut terhenti. Dengan tatapan datar pria itu memandang sekitarnya hingga sedetik kemudian semuanya bergerak begitu cepat. Anehnya pria itu tetap berdiri tegak namun segalanya disekitar pria itu berubah.
Menara, hutan bahkan dirinya juga ikut berubah hingga beberapa detik kemudian semuanya berhenti.
Pria itu sadar. Ia masih sadar apa yang sebenarnya terjadi. Ada seseorang yang tidak kalah kuat dibanding dirinya tengah memutar waktu.
Pria itu membuka matanya dan betapa dirinya terkejut ketika ia membuka mata, ia bersitatap dengan mata jernih milik seseorang yang ia sayangi.
Ia ingin menangis, perasaanya ikut tercabik cabik namun ia tidak bisa menggerakkan badannya. Ia ingin merengkuh gadis itu lalu membisikan kata kata rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Serious! [End]
FantasyAwalnya ia hanya penasaran dengan sebuah novel yang jarang diminati oleh kalangan anak muda. Kebanyakan dari mereka menilai bahwa buku yang kini ia pegang kurang menarik. Meski begitu, Gladys justru membeli novel mahal serta bersampul tak menarik it...