Welcome to my story
.
.
.
Selamat menyelami imajinasi appffien
.
.
"Ikhlaskan dan lupakan karena takdir kita hanya sebatas menciptakan kenangan"~Appffien~
"Dikesempatan terakhir ini, jangan pernah membawa perasaan untuk menuntaskan misimu. Selesaikan kehidupan ini dengan akhir yang bahagia maka kamu bisa kembali ke tempatmu!" Ucapan tersebut berasal dari Evelyn sebelum kesadaran Gladys terenggut.
Gladys atau kita panggil saja Xena, kini tengah terbaring diatas ranjang besar milik seorang pria dari masa lalunya.
"Sampai kapan kau akan tertidur hm?" Ujarnya dengan suara bergetar.
Ia tidak sanggup melihat orang yang ia cintai lagi lagi menutup matanya dalam waktu yang lama.
Sudah satu Minggu lamanya gadis itu menutup matanya. Entah mimpi indah apa yang kini gadis itu alami hingga enggan membuka mata cantiknya.
Rafandra membawa Xena pergi dari mansion itu ketika dilihatnya bahwa gadis itu tengah tertidur dibawah pohon besar didekat danau. Ia kira Xena hanya tertidur biasa namun, gadis itu tak kunjung bangun.
Tangan besar pria itu terulur untuk mengambil sehelai rambut silver milik Xena. Ia menatap helaian rambut itu dengan senyum miris.
"Kenapa harus kamu yang menanggung kemarahanku sayang?"
"Seharusnya pria itu yang menanggung akibatnya bukan dirimu. Maafkan aku untuk semuanya Evelyn, aku mencintaimu, sangat!" Ucap pria itu dengan nada parau. Ia menangis dalam diam lalu membenamkan wajahnya pada lipatan tangannya.
"Apa kamu marah dengan ku?" Lagi katanya namun tidak mendapat respon dari gadis itu. Rafandra kembali membenamkan wajahnya pada lipatan tangan. Kini pria itu duduk diatas dinginnya lantai marmer menara seraya melipat kedua tangannya diatas ranjang.
Sebuah tangan mengusap lembut kepala pria itu. Senyumnya terlihat begitu lemah dan tidak berdaya.
"Aku tidak pernah marah kepadamu Rafandra." Lirih gadis itu yang disambut tatapan terkejut dari pria itu.
Rafandra segera bangkit berdiri sembari menggenggam tangan Xena erat erat. Pria itu lantas mendudukkan dirinya disamping Xena. Sedangkan Xena hanya menatap pria itu dengan senyum tipisnya.
"Kau baik baik saja? Butuh sesuatu?"
Xena menggeleng pelan. Tubuhnya terasa lemas ketika terbangun.
"Berapa lama aku seperti ini?"
Lama Xena tidak mendapat jawaban dari Rafandra. Gadis itu menatap Rafandra penuh tanya.
"Satu Minggu." Jawabnya.
Sesaat keheningan terjadi diantara mereka berdua. Xena menutup kedua matanya sembari memikirkan hal hal yang baru saja memasuki ingatannya. Ini begitu menyakitkan. Rasa ketika dadanya tertikam pedang milik raja itu hingga rasa ketika seluruh keluarga Xena memperlakukannya dengan buruk, terasa begitu menyakitkan.
Dia mendapat ingatan kehidupan Xena dan Evelyn. Dirinya dalam kehidupan yang lain dan sekarang lucunya dia sedang berada di hidup Xena, meninggalkan hidupnya sebagai Gladys.
Jujur saja, ia sangat merindukan hidup sebagai Gladys.
Rafandra menggenggam tangan Xena erat erat. Pria itu menunduk sedih. Rambut panjangnya yang menghalangi wajah rupawan pria itu.
"Kenapa?" Tanya Xena dengan tatapan khawatirnya.
Rafandra menggeleng pelan seraya menampakkan senyum manisnya. Pria itu menatap Xena dengan penuh kasih. Tangannya terulur untuk mengelus surai silver milik Xena.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Serious! [End]
FantasyAwalnya ia hanya penasaran dengan sebuah novel yang jarang diminati oleh kalangan anak muda. Kebanyakan dari mereka menilai bahwa buku yang kini ia pegang kurang menarik. Meski begitu, Gladys justru membeli novel mahal serta bersampul tak menarik it...